Tabel 2.3 Retensi dan Penembusan Bahan Pengawet
RETENSI kgmm
3
GOLONGAN BENTUK
FORMULASI Di bawah
atap Di atas
atap PENEMBUSAN
mm
1. Bahan aktif garam 6,4
9,1 5
CCB1 2. Formulasi
8,4 11,6
5 1. Bahan aktif garam
8,0 11,4
5 CCB2
2. Formulasi 8,2
11,3 5
1. Bahan aktif garam 8,0
11,0 5
CCB3 2. Formulasi
8,0 11,0
5 1. Bahan aktif garam
6,0 8,6
5 CCB4
2. Formulasi 6,0
8,6 5
2.5 KOMPOSIT
Pada dasarnya pengertian komposit merupakan gabungan dua macam atau lebih komponen yang berbeda, digabung menjadi satu komponen. Komposit dibuat
dengan maksud untuk mendapatkan sifat gabungan yang lebih baik dari sifat masing – masing komponen penyusunnya.
Di dalam komponen struktur, perbedaan komponen penyusun struktur yang dimaksudkan adalah perbedaan Mecahnical Properties seperti perbedaan Elastisitas,
Kuat Lentur, Kuat Geser, dan Kuat Tekan. Penggabungan dua komponen atau lebih dari bahan yang sama menjadi satu komponen juga dianggap sebagai struktur
komposit.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa contoh struktur komposit yang lazim dijumpai pada bangunan – bangunan adalah :
1. Komposit Beton - Baja, komposit tipe ini sering digunakan pada jembatan
gelagar baja dengan pelat lantai beton, lantai bangunan dari beton dengan balok dari baja, jembatan beton yang diperkuat dengan pelat baja. Beton
bertulang juga merupakan jenis komposit ini. 2.
Komposit Beton – Beton, komposit tipe ini dijumpai pada struktur jembatan
prategang yang mutu gelagar betonnya lebih tinggi dari mutu pelat lantai betonnya.
3. Komposit Beton – Kayu, komposit tipe ini sering digunakan pada jembatan
gelagar kayu dengan pelat lantai beton, dan lantai bangunan sederhana dari beton dengan balok dari kayu.
4. Komposit Baja – Kayu, komposit tipe ini sering digunakan pada gelagar
kayu yang dipekuat dengan pelat baja. 5.
Komposit Kayu – Kayu, komposit tipe ini sering dijumpai pada balok kayu
majemuk. 6.
Komposit – komposit lainnya, seperti beton bertulang yang diperkuat FRP,
Sandwich Panel, dll.
2.6 PENGHUBUNG GESER
SHEAR CONNECTOR
Penghubung geser shear Connector adalah alat sambung mekanik yang berfungsi sebagai penahan gaya geser yang timbul pada bidang permukaan dari
komponen – komponen yang membentuk komponen komposit. Agar aksi komposit
Universitas Sumatera Utara
dapat tercipta dengan sempurna, maka bidang kontak antara dua komponen yang akan disatukan tidak boleh terjadi geser slip. Untuk itu pada bidang kontak harus
dipasang penghubung geser shear connector. Penghubung geser yang dipasang pada bidang kontak balok dapat berupa penghubung geser menerus seperti perekat
lem, atau dapat juga penghubung geser yang dipasang secara discrete seperti baut, paku, pasak, dan alat penghubung geser lainnya yang sifatnya dipasang secara satuan.
Pada penghubung geser yang dipasang menerus seperti perekat lem, tidak akan terjadi slip pada bidang kontak. Maka komposit yang memakai lem sebagai
penghubung geser akan beraksi sebagai komposit sempurna. Namun pemasangan penghubung geser seperti ini cukup rumit mengingat besarnya bidang kontak yang
harus direkatkan dan harus ada alat khusus untuk menahan dan melakukan pressing terhadap elemen – elemen yang akan disatukan. Penghubung geser yang dipasang
secara discrete juga dapat beraksi sebagai komposit sempurna seperti pada komposit yang disatukan dengan perekat dengan cara memasang penghubung geser sedekat
serapat mungkin. Namun pemasangan penghubung geser yang terlalu rapat dapat menyebabkan perlemahan pada elemen struktur. Oleh karena itulah dibutuhkan
perhitungan yang tepat dan akurat untuk mendapatkan ukuran dan jarak penghubung geser yang paling tepat dan efisien.
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 ANALISA STRUKTUR
DENGAN METODE PENDEKATAN
Penyelesaian dari permasalahan analisa struktur dapat dilakuka dengan berbagai metode dan cara. Untuk masalah struktur yang sederhana dapat diselesaikan
dengan metode penyelesaian langsung. Untuk beberapa masalah struktur yang lebih rumit, metode penyelesaian langsung tidak dapat digunakan untuk mendapatkan
penyelesaian. Untuk itulah diperlukan metode pendekatan untuk analisa struktur. Pada intinya, metode pendekatan pada analisa struktur menggunakan pendekatan –
pendekatan dengan persamaan aljabar matematis untuk dapat menyelesaikan persamaan persamaan umum struktur, sehingga persamaan – persamaan yang pada
awalnya sulit untuk diselesaikan dapat memberikan jawaban yang memuaskan. Dari pandangan matematika, dengan mengasumsikan persamaan suatu kurva
lenturan dapat mengurangi jumlah derajat kebebasan dari suatu sistem struktur. Derajat kebebasan sruktur dapat didefenisikan sebagai sejumlah koordinat yang
diperlukan untuk menentukan posisi dari sistem tersebut. Suatu balok menerus, memerlukan jumlah koordinat yang tidak terhingga untuk dapat menggambarkan
kurva lenturannya secara utuh. Namun bila kurva lenturannya diasumsikan sebgai suatu fungsi, misalnya fungsi sinus, maka hanya satu koordinat saja yang diperlukan
untuk menggambarkan kurva lenturannya secara utuh. Cukup dengan koordinat seperti amplitudo pada titik tengah, maka koordinat lainnya dapat ditemukan dengan
Universitas Sumatera Utara