xiii a. Air hujan Drainase
Disalurkan dari atap bangunan ke pipa-pipa pembuangan air hujan secara vertikal dan kemudian diteruskan ke saluran pembuangan kota
b. Air kotor cair Disalurkan melalui pipa pembuangan secara vertikal dan kemudian diteruskan ke
saluran pembuangan kota. Khusus pembuangan dari dapur, air kotor disaring dalam bak penampungan lemak.
c. Air kotor padat Disalurkan melalui pipa pembuangan air kotor padat secara vertikal dan dibuang ke bak
septictank dan kemudian diresapkan ke dalam tanah melalui bak resapan.
4.6.2.3. Elektrikal
Sistem distribusi listrik Diagram 4.2 pada bangunan dapat diperoleh dengan cara : 1. Didistribusikan secara langsung dari PLN
2. Didistribusikan langsung melalui generator set Genset 3. Didistribusikan melalui UPS Uninteruped Power Supply
4.6.2.4. Pencahayaan
Terdapat 2 macam pencahayaan yang dapat diterapkan pada bangunan Tabel 4.26, yaitu :
• Pencahayaan alami
Dengan pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan alami pada ruang-ruang yang memungkinkan diberi bukaan jendela.
• Pencahayaan buatan
Untuk ruang-ruang yang tertutup, dan juga pada ruang-ruang tertentu yang bertujuan untuk menimbulkan suasana ruangan seperti lampu sorot spot light
UPS
Genset
Panel Utama
Sub panel
Sub panel
Penerangan
AC Pompa
Trafo PLN
Diagram 4.2 Sistem pendistribusian listrik
Universitas Sumatera Utara
xiii
Tabel 4.26 perbandingan sistem pencahayaan
Analisa Pencahayaan alami
daylight Pencahayaan buatan
Keuntungan
Hemat energy Ekonomis
Alamiah dan membantu
fotosintesis tanaman
Intensitas cahaya dapat diatur
Dapat menerangi daerah yang tidak dapat dijangkau sinar
matahari
Kerugian
Pengaturan intensitas cahaya sulit
Bergantung terhadap iklim
Hanya dapat dimanfaatkan pada
pagi hari
Memerlukan biaya yang besar
Banyak menggunakan energy listrik
4.6.2.5. Pencegahan kebakaran
Pencegahan terhadap kebakaran dapat dibagi menjadi dua, yakni : 1. Pencegahan pasif
a. Tangga kebakaran, persyaratannya : jarak tangga maksimal 25 meter, dilengkapi dengan blower, lebar
tangga pintu kebakaran min. 90 cm, dan terdapat pada daerah perkantoran, perdagangan dan servis.
b. Penerangan darurat, persyaratannya : memiliki sumber daya baterai, mempunyai lampu petunjuk dan
bekerja secara otomatis c. Fire curtain ,
persyaratannya : merupakan lapisan tahan api yang dilekatkan dinding 2. Pencegahan aktif Diagram 4.3
a. Alat pemadam kimia portable, biasanya memiliki daya jangkau 200-250m, jarak antara alat 25m, dan diletakkan
pada daaerah tertentu b. Alat pemadam kimia sedang beroda,
biasanya memiliki daya jangkau 500-550m, dan diletakkan pada tempat-tempat tertentu
c. Hydrant, biasanya memiliki daya jangkau 800m²unit dan jarak maksimum perletakkan 30 m,
sumber air, berupa reservoir dalam bangunan dan jaringan PAM luar bangunan d. Sprinkler,
bekerja secara otomatis dengan daya jangkau 10-25m²unit, biasanya berjarak 5m, dan digunakan pada daerah umum dan pengelola
Universitas Sumatera Utara
xiii e. Fire alarm,
mendeteksi sedini mungkin secara otomatis, terdiri dari heat dan smoke detector dengan area pelayanan 92 m² per alat dan digunakan deseluruh ruangan
4.6.2.6. Pembuangan Sampah