20 kedua Hotel dan Motel tersebut. Maka di bentuk Perseroan Terbatas yang di beri nama
PT.Garuda Maju Cipta dan inilah yang bertanggung jawab atas pembangunan kedua Hotel dan Motel tersebut sampai dengan selesai. Sesuai dengan rencana pokok, maka sekitar
bulan Agustus 1980 dimulailah pembangunan di Motel Garuda yang meliputi 70 kamar ditambah dengan ruang pertemuan meeting room. Pembangunan ini rampung pada
tanggal 1 April 1982. Dengan selesainya pembangunan tersebut maka jadilah motel tersebut dengan nama Motel Garuda Citra sebagai salah satu hotel bertaraf internasional dengan
jumlah kamar sebanyak 70 kamar. Setelah selesai pembangunan hotel dan motel tersebut, maka hotel Garuda diberi nama
Hotel Garuda City. Hotel ini memiliki bangunan dan kamar-kamar yang cukup uptodate ditinjau dari segi kuantitatif yaitu mampu menyerap para wisatawan asing mancanegara
dengan pengadaan kamar atau ruang penginapan yang cukup memadai yakni dengan pelayanan yang diberikan serta rendahnya tarif yang diberikan oleh pihak hotel kepada tamu.
Pada tahun 1982, merupakan tahun yang bersejarah bagi hotel Garuda City karena pada tahun tersebut pembangunan telah rampung dan hotel tersebut dapat dioperasikan secara
penuh. Pada tanggal 22 Juli 1982, hotel tersebut relatif megah dan pada waktu itu diresmikan oleh direksi kedua hotel tersebut yang pada masa itu masih dijabat oleh Bapak
Haji Muhammad Arbie. Pada tanggal 7 Agustus 1985 Hotel Garuda City berubah nama menjadi Hotel Garuda Plaza
karena untuk menciptakan kesan “lebih Indonesia” sekaligus mengikut anjuran pemerintah bagi perusahaan-perusahaan untuk menggunakan merek-merek berbahasa Indonesia.
Sesuai dengan pengklasifikasian hotel sebagai hotel berbintang dilihat dari syarat-syarat lokasi, akomodasi, makanan dan minuman, fasilitas pelayanan, personil dan berbagai
fasilitas lainnya. Maka sejak berdirinya hotel tersebut dan disahkan oleh Direktur Jenderal Pariwisata, Hotel Garuda Plaza sudah dianggap layak sebagai hotel bintang satu. Dan
sekarang, hotel Garuda Plaza telah menjadi hotel berbintang tiga.
2.3.2 Struktur Organisasi Hotel Garuda Plaza
Setiap perusahaan perlu membentuk suatu struktur sehingga pekerjaan dapat lebih baik dan sesuai dengan bidangnya serta keahlian masing-masing.
Struktur organisasi merupakan suatu bentuk yang menunjukkan aspek-aspek pokok bentuk dan hubungan antar bagian serta saluran pengawasan yang menduduki masing-masing
jabatan. Struktur organisasi menggambarkan pembagian yang penting serta garis otoritas
Universitas Sumatera Utara
21 formal. Kesemuanya ini adalah tanggung jawab pimpinan perusahaan untuk mengkoordinir
perusahaan dan bekerja lebih efektif dan efisien. Struktrur organisasi yang dianut oleh Garuda Hotel Group adalah organisasi “Garis dan Staf”
dimana terdapat pimpinan dan wakil pimpinan dari perusahaan hotel ini merupakan pimpinan perusahaan.
Struktur organisasi dapat dipandang sebagai suatu kerangka yang menyeluruh yang menghubungkan berbagai fungsi dari badan usaha dan menunjukkan hubungan yang tetap
antara para pegawai yang melaksanakan berbagai fungsi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
22
2.3.2 Boutique Hotel
Adapun defenisi maupun pengertian dari boutique hotel, dan karakteristik dari boutique hotel.
2.3.2.1 Pengertian Boutique Hotel
Boutique hotel memiliki beberapa pengertian menurut sumber-sumber yang diperoleh, antara lain :
1. Pengertian Boutique hotel menurut Lucienne Anhar dalam artikel berjudul “The Defenition of Boutique hotels in Recent Years”
14
a. Kecil : memiliki kapasitas 50 kamar di daerah pinggiran atau 150 kamar
di daerah perkotaan. Dari jumlah kamar yang dibawah 200 tersebut dapat meningkatkan hubungan antara tamu yang menetap dengan anggota staf
adalah
b. Orisinalitas : kebanyakan butik hotel memiliki konsep yang jauh berbeda dari
hotel-hotel bintang lima, sehingga sebuah butik hotel memiliki identitas yang kuat, misalnya hotel tersebut mempunyai dekorasi layaknya galeri, barang antik bahkan
ada juga yang mendekorasi layaknya tempat-tempat tinggal di perkampungan yang sangat sederhana
c. Karya arsitektur yang sustainable : material yang digunakan bervariasi dan
kebanyakan konsep dasarnya selaras dengan alam dan perkembangan budaya disekitar site. Juga memperhatikan manajemen pembuangan atau sisa dan
keefisienan penggunaan energi d. Mewah
: sebuah butik hotel mempunyai pedoman utama yang berbunyi “kualitas, berapapun harganya” namum hal ini tidak diterapkan dalam pemilihan
material , akantetapi dalam segi pelayanan dan keramahan yaitu menempatkan keinginan individu di atas segalanya
e. Low profile : butik hotel tidak mengiklankan diri, mereka berkeyakinan bahwa para
turis yang akan mencari keberadaan mereka, 2. Pengertian boutique hotel :
15
a. Boutique hotel bukanlah sebuah hotel berskala besar.
14
http:www.hospitalitynet.orgnews4010409.search?query=lucienne+anhar+boutique+hotel
15
1, Rob MITCHELL 8 - Aug - 2005 Hotel Brands Break the Chain
www.brandchannel.com 2, Harry NOBLES December - 2001
What is a boutique hotel? www.hotel-online.comnews
3, Lucienne ANHAR 10 - Oct - 2005 The definition of Boutique Hotels
http: montreal.boutiquehotelsonline.comdefine.html
Universitas Sumatera Utara
23 b. Boutique hotel bukanlah bagian dari hotel lainnya.
Tidak peduli di hotel besar mana yang dikunjungi, logo, lobi dan keseluruhan ruangannya memiliki tampilan yang sama, tetapi boutique hotel didesain dengan
penekanan pada tema yang unik, tidak biasa dan suasana yang special. c. Boutique hotel tidak terkesan kuno.
Hotel tradisional lebih mengambil pendekatan pada buku bacaan mengenai branding , akan tetapi butik hotel memilki definisi yang berbeda. Modernism dan
interpretasi dari abad ke 21 banyak dijumpai pada boutique hotel yang terdapat di kota. Dalam boutique hotel, konsep hiburan tidak hanya terbatas pada acara-acara seperti
pertunjukkan live musik, konsep dari hiburan pada boutique hotel lebih kepada hotel tersebut, dengan penggunaan tema yang tidak umum dan dekorasi yang berbeda.
d. Boutique hotel terkesan stylish. Gaya, perbedaan, kehangatan dan keintiman merupakan kunci utama dari boutique
hotels, dimana menarik tamu hotel yang mencari keunikan dan perbedaan dari segi arsitekturalnya.
e. Lokasi dari boutique hotel yang dipilih berperan penting Apabila berada di area perkotaan, lokasi menjadi prioritas utama yang
dipertimbangkan oleh tamu hotel. f. Boutique hotel menawarkan suasana kosmopolitan dengan sentuhan lokal.
Suasana merupakan faktor penting dalam mendesain sebuah boutique hotel. g. Boutique hotel memiliki staf lulusan akademi pendidikan pelayanan
h. Boutique hotel adalah hotel untuk kalangan menengah ke atas Pada saat ini, wisatawan lebih mencari penginapan yang tidak hanya sekedar
menawarkan kenyamanan dan kemudahan. Dengan seriing bertambahnya jumlah wisatawan, mereka menyukai kejutan, tampilan dan suasana.
Banyak boutique hotel yang telah membuat karakteristik sendiri untuk setiap ruangnya. Berbagai pandangan mengenai boutique hotel yaitu :
1. Menurut Bhuvan G M, boutique hotel merupakan sebuah hotel yang memiliki 150 hingga 200 kamar, yang istimewa dan didekorasi menarik
2. Boutique hotel merupakan hotel yang tidak melayani lebih dari 150 kamar dan didesain dengan tema masa kini, di mana setiap ruang hotel memiliki konsep yang konsisten.
Universitas Sumatera Utara
24 3. Kata kunci dari boutique hotel adalah kecil small dan disenangi fashionable. Kecil
bukan ukurannya, tetapi jumlah kamarnya yang sedikit tetapi unik istimewa dan nyaman luxury.
Terdapat bermacam-macam definisi dari boutique hotel, tetapi telah disepakati bahwa boutique hotel memiliki komponen-komponen sebagai berikut
16
1. Arsitektural dan Desain :
Tema, keunikan dan keramahan serta keakraban merupakan peran utama di dalam mendesian suatu boutique hotel, yang mana pada akhirnya dapat menarik perhatian turis
wisman maupun wisnus yang berkunjung ke suatu daerah. Selain itu, pihak hotel cenderung lebih akrab dengan tamu-tamu hotelnya, dan berusaha memenuhi kebutuhan individu dari
tamu hotelnya. Boutique hotel tidak memiliki standar tertentu. Konsep dan tema yang digunakan diterapkan
pada keseluruhan bangunan, hal inilah yang membuat tamu tertarik untuk datang. 2. Pelayanan Service
Perbedaan mendasar antara boutique hotel dengan hotel standard adalah tamu-tamu hotel yang memiliki hubungan baik dengan anggota staff hotel. Para staff boutique hotel,
mengenal dengan baik tamu yang pernah menginap. Kebanyakan boutique hotel memiliki kamar yang relatif sedikit. Hal ini disepakati, agar pelayanan yang diberikan oleh para staf
hotel dapat maksimal. 3. Target pemasaran
Target konsumen boutique hotel umumnya adalah konsumen yang berpenghasilan menengah ke atas. Keberhasilan boutique hotel didasari oleh pemilihan lokasi. Kualitas
yang diberikan, permintaan pasar, pendekatan pemasaran, dan penanganan distribusi dan reservasi yang efektif.
Berdasarkan lokasi, boutique hotel dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Boutique hotel yang berada di tengah kota
Boutique hotel yang berlokasi pada daerah ini menjadi tujuan wisatawan. Lokasi sangat mempengaruhi keberhasilan hotel ini, karena lingkungan sekitarnya harus dapat mendukung
keberadaan hotel ini. Kawasan kota yang dipilih diusahakan adalah kawasan yang unik memiliki ciri-ciri khusus. Selain itu, teknologi juga sangat mempengaruhi, baik teknologi
yang meningkatkan ambisi maupun emosional tamu, dapat berupa pencahayaan, fasilitas hiburan, akses internet, dll yang membuat tamu-tamu nyaman. Interior hotel yang
menerapkan konsep tertentu juga menjadi keunikkan boutique hotel.
16
Menurut Lucienne Anhar
Universitas Sumatera Utara
25 2. Boutique hotel resort
Boutique hotel resort lebih bersifat eksotis, kecil dan pribadi. Boutique Hotel ini memberikan kesempatan bagi tamu-tamu untuk menjelajahi perasaan lokal tanpa
meninggalkan kemewahan yang ada. Kriteria lokasi hotel ini terkesan bersembunyi, jauh di sudut-sudut pulau atau gunung. Lokasi berperan penting untuk hotel ini, karena setiap ruang
harus memiliki view yang bagus. Keberhasilan boutique hotel resort ini terletak pada perpaduan antara alam dengan buatan sehingga mempertimbangkan faktor kenyamanan
dan kemewahan tanpa menghilangkan kepribadian komunitas setempat. Prinsip boutique hotel antara lain :
1. Penggunaan elemen-elemen perancangan yang tidak biasa, seperti garis, warna, bentuk, tekstur, pola, ruang dan cahaya.
2. Langgam arsitektur yang berbeda dari lingkungan disekitarnya. 3. Hotel berskala kecil yang memilik style dan ciri khas tersendiri
4. Fokus terhadap style yang eksotis, keramahan dan keakraban serta pelayanan yang memuaskan.
Hal umum yang biasanya ditemui pada boutique hotel yang berhasil terletak pada penataan lingkungan hotel yang berbeda yang ditekankan pada desain arsitektur dan interior. Para
tamu yang masuk ke boutique hotel akan disambut dengan sapaan atas nama mereka, jika mereka sudah pernah menginap di sana, bahkan akan menanyakan kabar pasangannya
maupun anak-anaknya. Boutique hotel selalu berusaha untuk menyenangkan tamu yang menginap di hotelnya. Boutique hotel merupakan suatu konsep hotel yang berbeda,
sehingga menarik minat para wisatawan maupun para pebisnis yang menginap dan umumnya para tamu ini biasanya betah, sehingga mencatat angka rata-rata yang tinggi
pada kunjungan berulang oleh tamu yang sama. Dari data yang diperoleh bahwa belum adanya suatu definisi tetap mengenai boutique hotel.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa boutique hotel adalah sebuah gaya hotel yang dapat diterapkan pada hotel kelas melati maupun hotel berbintang yang mana memiliki konsep
perancangan arsitektur yang memiliki suatu tema tertentu. Yang menjadikan suatu boutique hotel berbeda dengan hotel pada umumnya, tidak hanya terletak pada perangkat luarnya
saja desain, tetapi juga pada segi konsep dan servis yang di tawarkan dari boutique hotel kepada para tamu yang menginap.
Universitas Sumatera Utara
26
2.3.4 Jenis dan fasilitas standar kamar tamu
Jenis kamar hotel Gambar 2.1 pada dasarnya dibedakan atas : 1. Single room : kamar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu buah tempat tidur
berukuran Single untuk satu orang 2. Twin room : kamar untuk dua orang yang dilengkapi dengan dua buah tempat tidur
masing – masing berukuran Single. 3. Double room : kamar yang dilengkapi dengan satu buah tempat tidur berukuran Double
untuk dua orang 4. Double – double : kamar untuk empat orang yang dilengkapi dengan dua kamar tamu
dan dengan tempat tidur berukuran Double untuk dua orang .
17
Fasilitas – fasilitas yang terdapat pada masing – masing kamar tersebut adalah : 1. Tempat tidur jumlah dan ukuran sesuai dengan tipe kamar
2. Kamar mandi privat 3. Lemari pakaian
4. Meja rias dressing table 5. Rak untuk menyimpan koper luggage rack
6. Sofa 7. Telepon, televisi, kulkas mini, peralatan mandi, dan alat tulis
17
Marlina Endy, Panduan perancangan Bangunan Komersial, Andy Yogyakarta, Yogyakarta 2007
Gambar 2.1 Tipe dan layout kamar tidur
koridor
Universitas Sumatera Utara
27 Berikut ini, Gambar 2.2 merupakan bentuk kamar tidur beserta koridor dan pola kamar tidur
pada Gambar 2.3.
Gambar 2.2 Bentuk kamar tidur beserta
koridor
Gambar 2.3 Pola kamar tidur
Universitas Sumatera Utara
28
2.4 Lokasi Usulan Proyek
Dalam mengusulkan lokasi proyek diperlukan data, antara lain data umum lokasi proyek, kriteria yang harus di penuhi dalam pemilihan lokasi, kriteria dalam penentuan objek
pelestarian.
2.4.1 Data Umum Lokasi Proyek
Lokasi proyek berada di kota Medan , Sumatera Utara , Indonesia. Letak geografis kota Medan sebagai berikut :
• Nama kota : Medan Gambar 2.4
• Luas : 26.510 Hektar 265,10 Km
2
atau 3,6 dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara •
Letak : 2º.27 - 2º.47 Lintang Utara dan 98º.35 - 98º.44 Bujur Timur •
Ketinggian : 2,5 – 37,5 di atas permukaan laut •
Batas – batas Site : Sebelah utara , timur , selatan dan barat berbatasan dengan kabupaten deli serdang.
• Iklim : tropis , suhu minimum 23°C – 24,1°C , suhu maksimum 30,6°C – 33,1 °C
• Kelembaban udara rata – rata : 78 – 82
• Kecepatan angin rata – rata : 0,42 msec
• Laju penguapan tiap bulannya : 100.6 mm
Gambar 2.4 Peta Pulau Sumatera
Universitas Sumatera Utara