xiii
Gambar 3.17 innercourt di salah satu shophouse
4. Memiliki teras
Shophouse merupakan rumah bertingkat di daerah perkotaan, terletak di sepanjang jalan tanpa celah ataupun ruang diantaranya. Umumnya dipisahkan oleh satu dinding.
5. Jalur pejalan kaki arcade yang memiliki lebar lima kaki Gambar 3.16
6. Memiliki halaman di bagian dalam Gambar 3.17
Halaman dibagian dalam menyediakan ventilasi terbuka yang memungkinkan sirkulasi udara dan pencahayaan alami. Salah satu
fitur terpenting dari shophouse adalah ruangan yang terbuka untuk mendapatkan pencahayaan alami dan pengkondisian udara alami.
Ruangan terbuka ini dapat terdapat dibagian belakang, dibagian tengah. Bergantung pada ukurannya, halaman ini dapat digunakan
sebagai tempat refleksi, tempat mencuci pakaian, ventilasi pada saat memasak.
7. Party walls
Dinding ini digunakan untuk memisahkan shophouse yang satu dengan tetangganya, yang mana umumnya dibuat dari masonry dan merupakan dinding penahan beban, yang
mana menyalurkan beban dari atap dan lantai atas hingga ke tanah. Selain digunakan untuk menahan beban, keamanan, dinding ini juga tahan terhadap api.
Gambar 3.16 arcade bagi pejalan kaki dengan lebar lima kaki
Universitas Sumatera Utara
xiii
8. Atap
Shophouse menggunakan atap bermaterialkan genteng tanah liat berwarna jingga. Penggunaan atap genteng tanah liat karena memiliki daya tahan yang lebih kuat dan tahan
terhadap api.
9. Lantai dan balok
Shophouse dibangun dengan menggunakan struktur balok kayu yang menahan beban atap dan lantai. Material lantai menggunakan papan kayu, sering terdapat celah kecil
diantara papan kayu tersebut, sehingga memungkinkan sirkulasi udara yang baik. Pada bangunan shophouse tradisional balok dan lantai menggunakan kayu. Seiring dengan
berjalannya waktu, balok dan kolom sudah menggunakan beton bertulang.
10. Warna fasade
Umumnya turis menyukai berjalan dan mengunjungi kawasan shophouse karena variasi warna fasade yang beragam. Dulunya shophouse diplaster dengan warna putih. Warna-
warna yang popular pada masa awal adalah warna indigo dengan ochre, mengingat batas warna pigmen yang ada. Pada pertengahan abad ke-20, warna pastel rose pink, biru muda,
kuning muda menjadi sangat popular, dan warna-warna ini menjadi identik dengan bangunan-bangunan ini. Pada masa kini, shophouse telah berubah warna dengan
menggunakan warna-warna yang sangat berani seperti merah, hitam, perak, emas, ungu.
11. Ornamen fasade
Dari tradisi bangunan Melayu, kisi-kisi jendela, louvre, layar dan pahatan. Sedangkan dari tradisi cina terdapat motif seperti phoenix. Tradisi lainnya termasuk penggunaan
keramik lantai berwarna pastel dengan motif bunga ataupun motif-motif geometris.
Universitas Sumatera Utara
xiii
Gambar 3.18 Potongan melintang shophouse
Universitas Sumatera Utara
xiii
BAB IV ANALISA
4.1 Analisa Eksisting
Dalam menganalisa kawasan perancangan, dilakukan pengkajian terhadap lokasi, kondisi eksisting, tata guna lahan, ketinggian bangunan, skyline, batas – batas site dan
sarana prasarana di lokasi site.
4.1.1 Analisa Lokasi
Lokasi proyek yang sebagai Medan Boutique Hotel, terletak di Kota Medan yang merupakan ibukota Propinsi Sumatera Utara daerah pusat WPP I Sumatera. Berada pada
daerah pengembangan pusat kota yang terletak di Kecamatan Medan Barat. Letak geografis kota Medan berada pada 2
o
27’-2
o
47’ lintang utara dan 98
o
35’-98
o
44’ bujur timur. Berada 2.5-37.5 meter diatas permukaan laut. Topografi site datar tidak berkontur, iklim
tropis dengan suhu minimum antara 23.3
o
C-24.4
o
C dan suhu maksimum antara 30.7
o
C- 33.2
o
C. Lokasi berada di persimpangan Jalan Hindu yang merupakan Jalan Arteri Primer Kota dengan Jalan Ah.Yani VII.
Gambar 4.1 Posisi Site terhadap kota – kawasan lingkungan
Universitas Sumatera Utara