Deskripsi Pengguna dan Kegiatan

xiii Tabel 2.10. Rata – rata Lama Menginap Tamu Mancanegara + Nusantara Pada Hotel Akomodasi Lainnya Menurut Tahun dan Kelas Hotel di Kota Medan tahun 2005 – 2008 Hari Tahun 2008 2007 2006 2005 1.07 1.13 1.21 1.23 1.7 1.4 1.4 0.92 1.56 1.37 1.37 1.7 1.96 1.88 1.88 1.59 1.72 1.25 1.23 2.23 Sumber : BPS Propinsi Sumatera Utara, “ Medan Dalam Angka 2009 “ Berdasarkan artikel pada harian Bisnis Indonesia 21

1. Tamu hotel

, I Gde Pitana, Direktur Pemasaran Luar Negeri Kemenbudpar, berkata “Indonesia hanya menawarkan apa yang dimiliki. Itu saja yang dijual.” Menurut I Gde Pitana, pariwisata di Indonesia perlu menguasai secara detil potensi pasar yang digarap dan pariwisata yang dikembangkan harus berorientasi pada kemampuan membuat produk yang memang disukai pasar. Di kota-kota seperti Roma, Paris, London dan Amsterdam, jutaan turis yang setiap tahun ke sana bukan untuk menginap di hotel tingkat-tingkat berkonstruksi baja dan kaca, mereka ke sana karena atmosfir sejarah yang unik dengan bangunan-bangunan tua yang berabad lamanya, untuk menghirup nafas sejarah, untuk masuk ke sebuah dunia lain. Jadi, dapat disimpulkan bahwa, untuk mengembangkan dunia pariwisata, diperlukan sesuatu yang memang benar-benar menarik minat wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara

2.6 Tinjauan Fungsi

Adapun tinjauan fungsi meliputi deskripsi pengguna dan kegiatan, deskripsi kebutuhan ruang dan besaran ruang.

2.6.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan

Pengguna dari bangunan “Medan Boutique Hotel” digolongkan menjadi 3 bagian,yaitu: Smith 1997:124-125 mengelompokkan wisatawan atas dasar pengaruh sosial dan ekonomi yang ditimbulkan terhadap masyarakat lokal, daerah tujuan wisata, norma - norma yang berlaku menjadi tujuh kategori, sebagai berikut. 21 harian Bisnis Indonesia Kamis, 25 Februari 2010, “ Promosi wisata dinilai keliru ” Universitas Sumatera Utara xiii a Explorer–type tourist, wisatawan yang bertujuan untuk menemukan sesuatu yang terkait dengan ilmu pengetahuan. Jumlah wisatawan yang tergolong dalam tipe ini sangat sedikit dan mereka melakukan kontak yang intensif dengan masyarakat setempat. b Elite tourist, kelompok wisatawan kaya yang banyak melakukan kegiatan berbelanja. Mereka biasanya menggunakan jasa biro perjalanan dan ditemani oleh seorang pemandu. Wisatawan jenis ini mempunyai lama tinggal yang relative singkat. c Off-beat tourist, wisatawan petualang yang bertujuan untuk mencari tempat-tempat yang sepi dan jauh dari pusat keramaian, misalnya mengikuti acara hunting safari. d Unusual tourist, wisatawan yang melakukan perjalanan sehari one day package tour untuk mengunjungi tempat-tempat yang primitive dan mengamati budaya-budaya yang masih asli. e Incipient mass tourist, wisatawan yang melakukan perjalanan dalam kelompok group kecil dengan menggunakan bus – bus wisata dan menginap pada hotel-hotel berbintang. Mereka sering melakukan keluhan complaint apabila pelayanan yang diberikan kurang memuaskan. f Mass tourist, wisatawan yang tergolong dalam tipe ini melakukan perjalanan wisata secara kontinyu sepanjang tahun. Mereka tergolong orang kelas menegah dan biasanya menginap pada hotel kecil. Jumlah wisatawan jenis ini sangat banyak dengan tinggal di daerah tujuan wisata beberapa minggu. g Charter tourist, kelompok wisatawan ini menginginkan kawasan yang maju dan cosmopolitan dengan berbagai fasilitas yang lengkap sesuai dengan kebutuhannya. Biasanya mereka menggunakan hari liburnya pada akhir pekan untuk menikmati kenyamanan dan keindahan lingkungan. Menurut Butler 1996:97 pola perilaku wisatawan saat ini, melakukan perjalanan ke lokasi yang berbeda dan eksotik bagi mereka, dengan tujuan-tujuan khusus seperti mempelajari budaya, bahasa, perilaku, adat istiadat. Transfer budaya adalah hal khusus dan juga merupakan sebagian harapan mereka dalam melakukan perjalanannya.

2. Pengunjung : orang yang mengunjungi hotel untuk menikmati fasilitas yang

ditawarkan dari hotel ini, dapat berupa masyarakat kota Medan sendiri.

3. Pengelola hotel : orang yang bekerja di hotel,baik managernya maupun anggota staff.

Meliputi seluruh karyawan dari hotel.

4. Service man : orang yang melakukan kegiatan bongkar muat barang yang

diperlukan untuk operasional hotel. Universitas Sumatera Utara xiii Berikut ini, diagram 2.1 merupakan sirkulasi dari pengguna hotel : Diagram 2.1 Sirkulasi pengguna hotel Universitas Sumatera Utara xiii Gambar 2.10. Berbagai Tipikal Bentuk dan besaran kamar tamu hotel

2.6.2 Deskripsi Kebutuhan ruang dan Besaran Ruang