5.2. Pengolahan Data
5.2.1. Analisa Dengan Seven Tools 1. Stratifikasi
Pada tahap ini, dilakukan pengelompokan data stratifikasi kecelakaan untuk setiap stasiun kerja. Pengelompokan dilakukan berdasarkan besarnya
tingkat kecelakaan kerja yang sangat sangat berpengaruh terhadap hari kerja hilang pada suatu stasiun kerja. Pengelompokan data kecelakaan tersebut dapat
dilihat pada Tabel 5.3.
Tabel 5.3. Stratifikasi Kecelakaan Setiap Stasiun Kerja No
Stasiun kerja Jumlah hari kerja
hilang Jumlah kecelakaan
kerja
1 Pengukuran dan Pemotongan
63 9
2 Penggerindaan
16 5
3 Penyambungan
16 5
4 Pengelasan
32 8
Total 127
27
Sumber : PT. High Steelindo Eranusa
2. Check Sheet
Berdasarkan data kecelakaan kerja tahun 2008 – 2010 dilakukan pengecekan jumlah kecelakaan pada setiap stasiun kerja seperti dapat dilihat pada
Tabel 5.4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4. Check Sheet Data Kecelakaan Kerja Berdasarkan Letak Luka pada PT. High Steelindo Eranusa Tahun 2008 – 2010
No Stasiun Kerja
Letak Luka Kepala
Muka Mata
Tangan Badan Kaki
1 Pengukuran dan
Pemotongan ll
llll l
ll
2 Penggerindaan
l l
ll l
3 Penyambungan
l lll
l 4
Pengelasan ll
ll lll
l
Sumber : PT. High Steelindo Eranusa
Dari data check sheet diatas dapat dihitung dan diklasifikasikan berdasarkan stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5. Penjumlahan Data Kecelakaan Kerja Berdasarkan Check Sheet No
Stasiun Kerja Jumlah
1 Pengukuran dan Pemotongan X1
9 2
Penggerindaan X2 5
3 Penyambungan X3
5 4
Pengelasan X4 8
Total 27
Sumber : PT. High Steelindo Eranusa
Universitas Sumatera Utara
3. Histogram
Dari data check sheet diatas dapat digambarkan sebuah diagram batang Histogram yang memperlihatkan frekuensi kecelakaan dari setiap stasiun kerja,
dapat dilihat pada Gambar 5.1.
Gambar 5.1. Histogram Total Kecelakaan Tiap Stasiun Kerja
Keterangan Gambar : X1
= Pengukuran dan pemotongan X3
= Penyambungan X2
= Penggerindaan X4
= Pengelasan
4. Pareto Diagram
Berdasarkan hasil pengecekan yang terdapat pada Tabel 5.4 diatas, dapat dibuat Tabel persentase kecelakaan pada setiap stasiun kerja. Persentase
kecelakaan ini diurutkan secara descending dapat dilihat pada Tabel 5.6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6. Pengurutan Jumlah Kecelakaan
No Stasiun Kerja
Jumlah Persentase
Kecelakaan Persentase
Kecelakaan Kumulatf
1 Pengukuran dan
Pemotongan X1 9
33,3 33,3
2 Pengelasan X4
8 29,7
63 3
Penggerindaan X2 5
18,5 81,5
4 Penyambungan X3
5 18,5
100,0
Total 27
100 100
Sumber : PT. High Steelindo Eranusa
Dari data pengurutan jumlah kecelakaan diatas di gambar Pareto Diagram dapat dilihat pada Gambar 5.2.
Gambar 5.2. Pareto Diagram Kecelakaan Kerja
Sesuai dengan aturan pareto 70-30 dimana dengan memperbaiki dari 30 kecelakaan yang ada maka dapat membantu perbaiki 70 dari kecelakaan, dari
Universitas Sumatera Utara
gambar diatas dapat dilihat bahwa pada work center X1 pengukuran dan pemotongan, X4 pengelasan yang memiliki persentase kecelakaan kumulatif
berada di bawah 70 . Untuk itu perlu dilakukan analisis pada kedua work center tersebut dengan menggunakan koefisien korelasi. Perbaikan yang dilakukan
kemudian dapat dilihat pada diagram sebab akibat fishbone.
5. Scatter Diagram