Pengumpulan Data Pengolahan Data

4.5. Variabel Penelitian

Variabel penelitian diperoleh dari data – data perusahaan yang digolongkan menjadi 2 yaitu : 1. Variabel Independen Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel penelitian yang mempengaruhi dan menjadi penyebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor – faktor yang menjadi penyebab kecelakaan dan biaya kerugian yang disebabkan oleh kecelakaan yang terjadi. 2. Variabel Dependen Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel bebas. Adapun yang menjadi variabel terikatnya adalah banyaknya kecelakaan yang terjadi.

4.6. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan instrumen interview guide untuk penelitian di perusahaan PT. High Steelindo Eranusa.

4.7. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini dibutuhkan data-data yang relevan untuk bisa memformulasikan masalah dan menyelesaikan permasalahan yang diteliti, sumber-sumber yang dibutuhkan dapat dibagi dua, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Data Primer Pengumpulan data ini diperoleh dengan wawancara langsung dengan karyawan, selain itu data juga diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung terhadap hal – hal yang berhubungan dengan penelitian. Data ini meliputi pengadaan peralatan keselamatan kerja, Biaya pendidikan dan latihan karyawan untuk keselamatan dan kesehatan kerja, Biaya pemasangan rambu – rambu atau papan peringatan keselamatan kerja, Uraian dari pekerjaan yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. 2. Data Sekunder Pengumpulan data sekunder ini dilakukan dengan cara mencatat langsung data yang diperlukan dari arsip – arsip perusahaan tentang data statistik kecelakaan kerja yang mencakup : a. Tempat kecelakaan b. Jenis kecelakaan yang dialami c. Jenis pekerjaan yang sedang dilakukan pada saat mengalami kecelakaan d. Hari kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja yang terjadi Dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data, antara lain: a. Metode interview Pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang di lakukan secara langsung dan sistematis kepada beberapa sumber informasi diantaranya: kepala bagian produksi, kepala bagian konstruksi, dan para karyawan. Universitas Sumatera Utara b. Metode observasi Perolehan data dengan cara melakukan pengamatan serta pencatatan secara langsung pada obyek yang diteliti di PT. High Steelindo Eranusa. c. Metode dokumentasi Metode dokumentasi perolehan data berdasarkan data – data atau arsip perusahaan.

4.8. Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari pengumpulan data dianalisa dengan Seven tools kemudian dilakukan pengolahan sesuai dengan metode fault tree analysis. Penelitian ini melakukan beberapa tahapan proses pengolahan data. Block diagram dari pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 4.3. Penggambaran Fault Tree Menentukan alternatif – alternatif pencegahan kecelakaan Menghitung Probabilitas kecelakaan Event Menghitung ongkos setiap alternatif pencegahan kecelakaan Analisa data kecelakaan dengan menggunakan Seven tools Gambar 4.3. Block Diagram Pengolahan Data 1. Analisa data kecelakaan dengan menggunakan Seven Tools Seven tools yang dapat digunakan untuk analisa data kecelakaan antara lain dengan Check sheet, Stratifikasi, Histogram, Pareto diagram, Scatter Universitas Sumatera Utara diagram, Control chart, dan Cause and effect diagram Rosnani, Ginting;2007. 2. Penggambaran Fault Tree Penggambaran hubungan sebab – sebab kecelakaan basic event diperoleh melalui pengamatan langsung, wawancara dan diskusi dengan pihak perusahaan Brown, David B;1976. Adapun langkahnya: 2.1. Menghitung saverity rate kecelakaan, dipilih yang nilainya paling tinggi untuk di analisa dengan fault tree diagram. Severity Rate tingkat keparahan didapat dari rumus : Severity rate = Jumlah hari kerja hilang Frekuensi terjadinya kecelakaan 2.2. Pengelompokan Event ke dalam Head event. 3. Menghitung Probabilitas Kecelakaan Event Adapun langkah perhitungan untuk mencari probabilitas kecelakaan adalah: 3.1. Menghitung probabilitas head event dan kekritisan awal diperoleh dengan menggunakan rumus: P = Frekuensi kecelakaan Jumlah trial Kekritisan awal K untuk masing – masing kecelakaan diperoleh dengan menggunakan rumus : K = Severity rate x probabilitas head event Hasil kekritisan awal dikurangi dengan kekritisan setelah perbaikan dinyatakan dengan keefektifan dan merupakan besaran benefit yang dihasilkan oleh suatu alternatif perbaikan tertentu. Universitas Sumatera Utara 3.2. Menentukan probabilitas basic event 3.3. Menghitung ongkos pencegahan basic event diperoleh dengan menggunakan rumus : Ht = H x T K 4. Penentuan Alternatif – alternatif Pencegahan Kecelakaan Alternatif pencegahan kecelakaan merupakan kombinasi perbaikan pada beberapa event yang mungkin. Dengan dilakukannya perbaikan dianggap probabilitas basic event berkurang dari sebelumnya. Jenis perbaikan yang dilakukan pada setiap alternatif akan mempengaruhi nilai probabilitas basic event. Perhitungan ongkos pada kombinasi alternatif merupakan penjumlahan ongkos pada masing – masing alternatif. 5. Menghitung Ongkos Alternatif Pencegahan Kecelakaan Adapun langkah menghitung ongkos alternatif pencegahan kecelakaan : 5.1. Menghitungan probabilitas Head Event yang baru dengan perhitungan Boolean untuk setiap alternatif. 5.2. Menghitung Cost Benefit Ratio untuk setiap alternatif pencegahan kecelakaan. Adapun langkahnya adalah : a. Ongkos diperoleh dari ongkos pencegahan basic event untuk perbaikan a. Kekritisan akhir = Saverity rate x Probabilitas head event b. Benefit = Kekritisan awal – Kekritisan akhir c. Cost Benefit Ratio = Cost Benefit Dipilih nilai terendah dari cost benefit ratio sebagai alternatif pencegahan kecelakaan optimal. Universitas Sumatera Utara

4.9. Analisa Data