Internasional  ini sangat berguna bagi usaha pencegahan kecelakaan. Selain itu, masih dapat ditambahkan jenis industri, lamanya cacat dan ketidakmampuan
bekerja, serta cara – cara lain seperti jenis kelamin, usia, pekerjaan, keterampilan, pengalaman, hari –  hari dalam sebulan dan dua bulan dalam setahun, saat
kecelakaan menurut waktu kerja, besarnya perusahaan dan lain – lain. Hal ini dapat dilakukan dengan menghitung angka frekuensi  kecelakaan
F, yaitu banyaknya kecelakaan untuk jam kerja manusia. Frequency rate = Banyaknya kecelakaan
Jam kerja manusia Sebegitu jauh, dengan angka frekuensi  kecelakaan barulah jumlah
kecelakaan yang mendapat perhatian, dan hal ini bukanlah suatu ukuran yang tepat bagi pengaruh kecelakaan. Untuk mengukur pengaruh kecelakaan, juga
harus dihitung angka beratnya kecelakaan. Angka beratnya kecelakaan S adalah jumlah total hilangnya hari kerja dibagi frekuensi terjadinya kecelakaan.
Saverity rate =          Hari kerja yang hilang Frekuensi terjadinya kecelakaan
3.7. Analisa Fault Tree
3.7.1.   Teori Probabilitas
Teori probabilitas banyak digunakan dalam perhitungan nilai ekspektasi yang didasarkan pada 2 konsep yaitu : subjektivitas dan frekuensi. Konsep utama
sangat tergantung pada penilaian individu yang menyatakan tingkat kepercayaan seseorang terhadap kemungkinan terjadinya sesuatu. Konsep kedua menggunakan
Universitas Sumatera Utara
perbandingan dalam menghitung suatu kemungkinan dari keadaan sistem dan observasi kejadian masa lalu.
Kecelakaan merupakan suatu peristiwa yang tidak pasti kapan terjadinya, sehingga memerlukan penggunaan teori probabilitas. Aplikasi teori probabilitas
bersifat empiris yaitu berdasarkan data masa lalu yang digunakan untuk memprediksi ekspektasi kecelakaan dimasa yang akan datang dengan sudut
pandang yang berbeda. Jadi teori probabilitas yang dipakai adalah untuk kejadian dalam waktu tertentu. Berarti konsep trial pengujian berdasarkan waktu menjadi
pilihan, hal ini karena situasi kecelakaan yang tidak terbatas pada jumlah tertentu namun dalam bentuk bermacam – macam bentuk kejadian.
Misalnya jenis kecelakaan tertentu terjadi 10 kali dalam 100 juta jam kerja jjk. Ditentukan 1 jjk sebanyak 1 trial, probabilitas kejadian setiap trial =
10100=0,1 kali jjk. Bila dipilih 5 jjk sebagai 1 trial, maka kemungkinannya menjadi 1020 =0,5. Jika 1 trial diambil 10 jjk atau lebih maka hal ini
diperbolehkan karena akan diperoleh kemungkinan 1 atau lebih besar. Untuk maksud inilah digunakan aturan skala unit waktu produksi “jika suatu unit
produksi atau waktu dipilih untuk menyetarakan 1 trial, harus diskala dengan sedemikian rupa sehingga kemungkinan head event jenis kecelakaan pada
umumnya antara 0 dan 0,1.”
3.7.2.   Metodologi Fault Tree
Fault tree  pohon kegagalan adalah suatu bentuk modifikasi diagram pohon, yang digunakan untuk menganalisis kejadian kecelakaan. Diagram pohon
Universitas Sumatera Utara
banyak digunakan dalam perhitungan teori probabilitas karena membantu dalam menggambarkan hubungan yang rumit sehingga lebih mudah dilakukan
perhitungan kemungkinannya. Diagram pohon sering pula disebut sebagai pohon keputusan yaitu alat untuk menyederhanakan perhitungan kemungkinannya.
Analysis fault tree  FTA  digunakan untuk menggambarkan hubungan sebab – sebab kecelakaan dan untuk merumuskan persamaan aljabar Boolean setiap
kejadian kecelakaan.  Maka penerapan metoda FTA perlu dipertimbangkan sebagai bahan tambahan untuk mengambil keputusan dan membuat laporan
kejadian kecelakaan kerja sehingga diketahui akar penyebab kegagalan fault yang menyebabkan kerugian loss
11
. Analisa menggunakan  Fault Tree Analysis FTA atau analisa pohon
kegagalan akan dapat diketahui penyebab–penyebab dan juga kombinasi penyebab yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.  Menentukan  top
problem  pada permasalahan K3, membuat diagram FTA, dan memberikan  hasil analisa terhadap masalah FTA
12
. Metodologi  fault tree  adalah  metode yang dikembangkan, dirancang
secara khusus dalam hubungannya dengan kecelakaan
13
. Beberapa definisi dasar dalam pembahasan analisis fault tree adalah :
1. Event  yaitu terjadinya sesuatu dalam sistem. Mempunyai dua modus yaitu
terjadi atau tidak terjadi.
11
http:www.digilib.ui.ac.idopacthemeslibri2detail.jsp?id=125863lokasi=lo kal
12
Razzif, Eka Darma., Identifikasi Penyebab Kecelakaan Kerja Menggunakan Fault Tree Analysis pada Proyek Pembangunan The Adhiwangsa, Surabaya, 2009.
13
Brown, David B.,System Analysis And Design for Safety, Practical-Hall, Inc.,Englewood Cliff, New Jersey, 1976.
Universitas Sumatera Utara
2. Fault tree  yaitu salah satu event  yang salah satu dari dua modusnya adalah
kejadian tidak normal sehingga mengakibatkan kegagalan atau kesalahan. 3.
Normal event  yaitu sebuah event  yang kedua modusnya diharapkan dan cenderung terjadi pada waktu tertentu.
4. Basic event yaitu sebuah event yang merupakan bagian terkecil dalam analisis
sistem. 5.
Event primer  yaitu sebuah event  yang disebabkan oleh sifat di dalam komponen itu sendiri.
6. Event sekunder  yaitu sebuah event yang disebabkan oleh sumber dari luar.
7. Head event  yaitu  event  pada puncak fault tree yang dianalisis dan
mengakibatkan terjadinya kecelakaan atau kegagalan. Penggunaan fault tree dimulai dengan proses sintesa dan analisis sebagai berikut :
a. Sintesa
1. Menentukan semua event dalam sistem yang dipandang fault.
2. Memisahkan event tersebut dalam kelompok mutually exclusive.
3. Menentukan sebuah event  yang meliputi semua event  dalam setiap
kelompok dengan menggunakan hubungan biasa. Event  ini menjadi head event dan dipandang secara terpisah.
b. Analisis
1. Memilih salah satu head event  yang akan dicegah. Satu sistem
mempunyai banyak head event. 2.
Menentukan event primer dan event sekunder yang menyebabkan head event.
Universitas Sumatera Utara
3. Menentukan  hubungan antara event  sebab dan head event  dalam
bentuk operator Boolean AND dan OR. 4.
Menentukan analisis selanjutnya untuk setiap event pada langkah 2 dan 3, yaitu menganalisa event sebab.
5. Mengulangi langkah 2,3 dan 4 sampai semua event dalam bentuk basic
event atau tipe sebab yang tidak akan dianalisis lebih lanjut. 6.
Menggambarkan diagram dengan menggunakan simbol – simbol yang akan dibahas kemudian.
7. Melakukan analisis kuantitatif dan kualitatif.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan event  adalah keseriusan berat ringan  saverity  kecelakaan akibat head event  tersebut, hal ini mempengaruhi
analisis berikutnya.
3.7.3.   Simbol Fault tree