5. Pintu OR menyatakan supaya event diatasnya paling sedikit satu dari event
dibawahnya harus terjadi. Simbol Fault tree dapat dillihat pada Gambar 3.1.
Empat persegi panjang
Lingkaran Jajaran genjang
Pintu AND Pintu OR
Gambar 3.1. Simbol Standar Fault Tree
3.8. Teknik Aljabar Boolean
Kesulitan penggunaan analisis fault tree adalah dalam penentuan probability head event yang berasal dari perhitungan yang sangat panjang. Untuk
kemudahan dalam hal ini maka digunakan teknik aljabar Boolean dan probabilitas basic event, dimana basic event yang dalam hal ini dibantu dengan menggunakan
aljabar Boolean. Tahapan yang biasa dilalui adalah pengubahan fault tree ke bentuk fungsi
Boolean untuk meyakinkan nilai variabel Boolean pada masing – masing basic
Universitas Sumatera Utara
event. Untuk perhitungan probability dari head event penggunaan AND Gate pada fault tree dapat dilihat pada Gambar 3.2.
P
AND
B C
A T
Gambar 3.2. Penggunaan AND Gate pada Fault Tree
Sehingga probability head event untuk P = A.B.C.....T. Untuk perhitungan probability dari head event penggunaan OR Gate pada fault
tree dapat dilihat pada Gambar 3.3.
P
C B
A T
OR
Gambar 3.3. Penggunaan OR Gate pada Fault Tree
Probability head event untuk P = A + B + C +.....+ T.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan keterangan diatas maka dapat dibuat kesimpulan langkah pengerjaan dengan fault tree diagram yaitu :
1. Menentukan semua event dalam sistem yang dipandang fault
2. Menentukan sebuah event yang meliputi semua event dalam setiap
kelompok dengan menggunakan hubungan biasa. Event ini menjadi head event dan dipandang secara terpisah.
3. Memilih salah satu head event yang akan dicegah. Satu sistem mempunyai
banyak head event. 4.
Menentukan event primer dan event sekunder yang menyebabkan head event.
5. Menentukan hubungan antara event sebab dan head event dalam bentuk
operator Boolean AND dan OR. 6.
Menentukan analisis selanjutnya untuk setiap event pada langkah 4 dan 5, yaitu menganalisa event sebab.
7. Mengulangi langkah 4, 5 dan 6 sampai semua event dalam bentuk basic
event atau tipe sebab yang tidak akan dianalisis lebih lanjut. 8.
Menggambarkan diagram dengan menggunakan simbol – simbol yang telah dibahas diatas.
9. Menentukan saverity rate, probabilitas head event kemudian diperoleh
kekritisan awal dengan mengalikan saverity rate dan head event. 10.
Menentukan probabilitas basic event dengan pendekatan dari atas ke bawah dan menghitung ongkos pencegahan basic event.
Universitas Sumatera Utara
11. Berdasarkan fault tree dapat diketahui jenis perbaikan yang dilakukan,
kemudian perbaikan itu dikombinasikan antara satu dengan lainnya. Jenis perbaikan yang dilakukan pada setiap alternatiif akan mempengaruhi nilai
probabilitas basic event. Perhitungan ongkos pada kombinasi alternatif merupakan penjumlahan ongkos pada masing – masing alternatif.
Kemudian diperoleh probabilitas basic event setelah dilakukan perbaikan dan ongkos yang dibutuhkan untuk perbaikan.
12. Hitung probabilitas head event berdasarkan fault tree dan basic event tiap
alternatif pencegahan kecelakaan. 13.
Hitung dengan cost benefit ratio dengan cara : a. Hitung cost dengan perhitungan ongkos pencegahan basic event
b. Hitung nilai kekritisan akhir dengan mengalikan saverity rate dengan probabilitas head event setiap alternatif.
c. Hitung benefit dengan mengurangkan kekritisan awal dengan kekritisan akhir.
d. Hitung cost benefit ratio dengan membagikan cost dan benefit.
3.9. Aplikasi Cost Benefit Ratio