Menentukan Alternatif-alternatif Pencegahan Kecelakaan

5.2.4. Menentukan Alternatif-alternatif Pencegahan Kecelakaan

Alternatif pencegahan kecelakaan merupakan kombinasi perbaikan pada beberapa event yang mungkin. Berikut ini akan diuraikan secara terperinci alternatif pencegahan kecelakaan yang mungkin dilakukan. Dengan dilakukannya perbaikan dianggap probabilitas basic event berkurang 80 dari sebelumnya. Langkah – langkah perhitungan alternatif pencegahan kecelakaan kerja di daerah pengukuran dan pemotongan : 1. Jenis perbaikan untuk daerah pengukuran dan pemotongan diperoleh dari fault tree analysis kecelakaan yang terjadi Gambar 5.7. Sehingga diketahui tindakan perbaikan yang diperlukan pada daerah pengukuran dan pemotongan. Dibuat 4 jenis perbaikan yang kemudian perbaikan ini dikombinasikan antara satu dengan yang lain sehingga diperoleh alternatif yang dapat dipilih. 2. Perbaikan – perbaikan yang dilakukan diasumsikan dapat mereduksi kecelakaan yang terjadi sebesar 80 Heinrich ; 1980. Hal ini berdasarkan bahwa : a. Manusia pada umumnya mempunyai sifat lalai, ceroboh, takut, gugup dan lain – lain. b. Pendidikan dan pelatihan dalam keterbatasan waktu dan tenaga tidak dapat dihayati secara sempurna. c. Banyak faktor gangguan kerja yang lain, yang tidak termasuk klasifikasi yang telah disebutkan. Universitas Sumatera Utara 3. Jenis perbaikan dari setiap alternatif akan dipengaruhi probabilitas basic event Tabel 5.12. kecelakaan yang berhubungan dengan jenis perbaikan tersebut. Misalnya untuk pendidikan dan pelatihan akan mempengaruhi basic event no. 3 yang memiliki probabilitas 0,07. 4. Diasumsikan dengan melakukan pendidikan dan pelatihan dapat mereduksi probabilitas basic event sebesar 80 sehingga menjadi : Probabilitas Akhir = Probabilitas Awal – 80 x Probabilitas Awal Probabilitas Akhir = 0,07 – 80 x 0,07 = 0,014 5. Perhitungan ongkos pada kombinasi alternatif merupakan penjumlahan ongkos pada masing – masing alternatif. Contoh : Total ongkos perbaikan = alternatif 1 pendidikan dan pelatihan + alternatif 2 memakai pelindung jari dan tangan. Dengan ongkos perbaikan berturut – turut Rp.9.000.000,- dan Rp.580.125,-. Maka total ongkos perbaikan = Rp.9.000.000,- + Rp.580.125,- = Rp.9.580.125,-. Probabilitas basic event setelah dilakukan perbaikan dan ongkos yang dibutuhkan untuk mengadakan perbaikan dapat dilihat pada Tabel 5.17. Tabel 5.17. Alternatif Pencegahan pada Stasiun kerja Pengukuran dan Pemotongan Alternatif Jenis Perbaikan Pengaruh pada Event No Probabilitas Awal Probabilitas Akhir Reduksi 80 Ongkos Rp 1 Memberikan pendidikan dan pelatihan 3 Kurang memperhatikan benda diangkat, 5 Kurang hati– hati, 0,07 0,7 0,014 0,14 9.000.000,- Universitas Sumatera Utara Tabel 5.17. Alternatif Pencegahan pada Stasiun kerja................... lanjutan Alternatif Jenis Perbaikan Pengaruh pada Event No Probabilitas Awal Probabilitas Akhir Reduksi 80 Ongkos Rp 6 Kurangnya pengetahuan dan kesadaran operator, 7 Kurangnya pengetahuan dan kesadaran operator, 9 Kurangnya pengetahuan dan kesadaran operator, 11 Supervisor malas memperhatikan anggotanya. 13 Supervisor malas memperhatikan anggotanya. 15 Supervisor malas memperhatikan anggotanya. 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 9.000.000,- Universitas Sumatera Utara Tabel 5.17. Alternatif Pencegahan pada Stasiun kerja........... lanjutan Alternatif Jenis Perbaikan Pengaruh pada Event No Probabilitas Awal Probabilitas Akhir Reduksi 80 Ongkos Rp 2 Memberikan safety gloves 8 Sarung tangan rusak 0,9 0,18 580.125,- 3 Memberikan safety shoes 10 Safety shoes rusak 0,9 0,18 347.664,- 4 Pemasangan poster rambu 4 Tidak memperhatikan rambu 0,8 0,16 1.125.000,- 5 Alternatif 1,2 3, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 14, 15 - - 9.580.125,- 6 Alternatif 1,3 3, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 14, 15 - - 9.347.664,- 7 Alternatif 1,4 3, 4, 5, 6, 7, 9, 12, 14, 15 - - 10.125.000,- 8 Alternatif 2,3 8, 10 - - 927.789,- 9 Alternatif 2,4 8, 4 - - 1.705.125,- 10 Alternatif 3,4 4, 10 - - 1.472.664,- 11 Alternatif 1,2,3 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 15 - - 9.927.789,- 12 Alternatif 1,2,4 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 14, 15 - - 10.705.125,- 13 Alternatif 1,3,4 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 14, 15 - - 10.472.664,- 14 Alternatif 2,3,4 9, 4, 8, 10 - - 2.052.789,- 15 Alternatif 1,2,3,4 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 15 - - 11.052.789,- Universitas Sumatera Utara Hal yang sama dapat dilakukan juga untuk perhitungan alternatif pencegahan kecelakaan kerja di stasiun kerja pengelasan dapat dilihat pada Tabel 5.18. Tabel 5.18. Alternatif Pencegahan Pada Stasiun Kerja Pengelasan Alternatif Jenis Perbaikan Pengaruh pada Event No Probabilitas Awal Probabilitas Akhir Reduksi 80 Ongkos Rp 1 Memberikan pendidikan dan pelatihan 3 Kurang memperhatikan besi yang di las, 4 Kurang hati- hati, 5 Kurangnya pengetahuan dan kesadaran operator, 8 Kurangnya pengetahuan dan kesadaran operator, 9 Supervisor malas memperhatikan anggotanya. 11 Supervisor malas memperhatikan anggotanya. 0,3 0,2 0,7 0,8 0,9 0,9 0,06 0,04 0,14 0,16 0,18 0,18 9.000.000,- 2 Memberikan face shield 7 Face shield rusak 0,9 0,18 64.458,- Universitas Sumatera Utara Tabel 5.18. Alternatif Pencegahan Pada Stasiun kerja............. lanjutan Alternatif Jenis Perbaikan Pengaruh pada Event No Probabilitas Awal Probabilitas Akhir Reduksi 80 Ongkos Rp 3 Memberikan pelindung jari dan tangan 6 Sarung tangan rusak 0,8 0,16 580.125,- 4 Alternatif 1,2 3, 4, 5, 7, 8, 9, 11 - - 9.064.458,- 5 Alternatif 1,3 3, 4, 5, 6, 8, 9, 11 - - 9.580.125,- 6 Alternatif 2,3 6, 7 - - 644.583,- 7 Alternatif 1,2,3 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11 - - 9.644.583,- 5.2.5. Menghitung Ongkos Setiap Alternatif Pencegahan Kecelakaan 5.2.5.1.Menghitungan Probabilitas Head Event yang Baru Proses perhitungan probabilitas head event baru untuk setiap pencegahan kecelakaan untuk stasiun kerja pengukuran dan pemotongan adalah sebagai berikut : 1. Dari gambar fault tree Gambar 5.8 dapat diketahui hubungan dari setiap basic event yang satu dengan basic event lainnya. Probabilitas head event pada stasiun kerja pengukuran dan pemotongan untuk alternatif 0 dengan rumus Boolean sebagai berikut : = [ 1 AND 4 AND 7 AND 8 AND 13 AND 14 OR 2 AND 5 AND 9 AND 10 AND 15 AND 16 0R 3 AND 6 AND 11 AND 12] Universitas Sumatera Utara = [ 1 x 4 x 7 x 8 x 13 x 14 + 2 x 5 x 9 x 10 x 15 x 16 + 3 x 6 x 11 x 12] = [ 0,05 x 0,8 x 0,9 x 0,9 x 0,9 x 0,9 + 0,04 x 0,7 x 0,9 x 0,9 x 0,9 x 0,9 + 0,07 x 0,9 x 0,9 x 0,9] = 0,1 Perhitungan probabilitas head event tiap alternatif pencegahan kecelakaan pada stasiun kerja pengukuran dan pemotongan dapat dilihat pada Tabel 5.19. 2. Dari gambar fault tree Gambar 5.9 dapat diketahui hubungan dari setiap basic event yang satu dengan basic event lainnya. Probabilitas head event pada stasiun kerja pengelasan untuk alternatif 0 dengan rumus Boolean sebagai berikut : = [ 1 AND 3 AND 5 AND 6 AND 9 AND 10 OR 2 AND 4 AND 7 AND 8 AND 11 AND 12] = [ 1 x 3 x 5 x 6 x 9 x 10 + 2 x 4 x 7 x 8 x 11 x 12] = [ 0,4 x 0,3 x 0,7 x 0,8 x 0,9 x 0,9 + 0,4 x 0,2 x 0,9 x 0,8 x 0,9 x 0,9] = 0,08 Perhitungan probabilitas head event tiap alternatif pencegahan kecelakaan pada stasiun kerja pengelasan dapat dilihat pada Tabel 5.20. Perhitungan probabilitas head event pada masing – masing alternatif setelah dilakukannya perbaikan pada basic event menggunakan rumus diatas. Hasilnya akan diperoleh probabilitas head event yang baru. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.19. Perhitungan Probabilitas Head Event untuk Setiap Alternatif Pencegahan Kecelakaan Pada Stasiun kerja Pengukuran dan Pemotongan Alternatif Event Probabilitas Head Event 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 0,05 0,04 0,07 0,8 0,7 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,1 1 0,05 0,04 0,014 0,8 0,14 0,18 0,18 0,9 0,18 0,9 0,18 0,9 0,18 0,9 0,18 0,9 0,001605 2 0,05 0,04 0,07 0,8 0,7 0,9 0,9 0,18 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,07465 3 0,05 0,04 0,07 0,8 0,7 0,9 0,9 0,9 0,9 0,18 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,080948 4 0,05 0,04 0,07 0,16 0,7 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,07465 5 0,05 0,04 0,014 0,8 0,14 0,18 0,18 0,18 0,18 0,9 0,18 0,9 0,18 0,9 0,18 0,9 0,000765 6 0,05 0,04 0,014 0,8 0,14 0,18 0,18 0,9 0,18 0,18 0,18 0,9 0,18 0,9 0,18 0,9 0,001487 7 0,05 0,04 0,014 0,16 0,14 0,18 0,18 0,9 0,18 0,9 0,18 0,9 0,18 0,9 0,18 0,9 0,000765 8 0,05 0,04 0,07 0,8 0,7 0,9 0,9 0,18 0,9 0,18 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,059953 9 0,05 0,04 0,07 0,16 0,7 0,9 0,9 0,18 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,070451 10 0,05 0,04 0,07 0,16 0,7 0,9 0,9 0,9 0,9 0,18 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,059953 11 0,05 0,04 0,014 0,8 0,14 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,9 0,18 0,9 0,18 0,9 0,000648 12 0,05 0,04 0,014 0,16 0,14 0,18 0,18 0,18 0,18 0,9 0,18 0,9 0,18 0,9 0,18 0,9 0,000597 13 0,05 0,04 0,014 0,16 0,14 0,18 0,18 0,9 0,18 0,18 0,18 0,9 0,18 0,9 0,18 0,9 0,000648 14 0,05 0,04 0,07 0,16 0,7 0,9 0,9 0,18 0,9 0,18 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,055754 15 0,05 0,04 0,014 0,16 0,14 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,9 0,18 0,9 0,18 0,9 0,00048 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.20. Perhitungan Probabilitas Head Event untuk Setiap Alternatif Pencegahan Kecelakaan Pada Stasiun kerja Pengelasan Alternatif Event Probabilitas Head Event 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 0,4 0,4 0,3 0,2 0,7 0,8 0,9 0,8 0,9 0,9 0,9 0,9 0,08 1 0,4 0,4 0,06 0,04 0,14 0,8 0,9 0,16 0,18 0,9 0,18 0,9 0,000809 2 0,4 0,4 0,3 0,2 0,7 0,8 0,18 0,8 0,9 0,9 0,9 0,9 0,063763 3 0,4 0,4 0,3 0,2 0,7 0,16 0,9 0,8 0,9 0,9 0,9 0,9 0,057542 4 0,4 0,4 0,06 0,04 0,14 0,8 0,18 0,16 0,18 0,9 0,18 0,9 0,00051 5 0,4 0,4 0,06 0,04 0,14 0,16 0,9 0,16 0,18 0,9 0,18 0,9 0,00046 6 0,4 0,4 0,3 0,2 0,7 0,16 0,18 0,8 0,9 0,9 0,9 0,9 0,020218 7 0,4 0,4 0,06 0,04 0,14 0,16 0,18 0,16 0,18 0,9 0,18 0,9 0,000162 Universitas Sumatera Utara 5.2.5.2.Menghitung Cost Benefit Ratio Langkah perhitungan Cost Benefit Ratio setiap alternatif pencegahan kecelakaan pada stasiun kerja pengukuran dan pemotongan untuk alternatif 3 adalah sebagai berikut: 1. Ongkos cost diperoleh dari ongkos pencegahan basic event yaitu Rp.347.664,- 2. Kekritisan akhir diperoleh dari hasil perkalian antara saverity rate dengan probabilitas head event pada tiap alternatif yaitu 7 x 0,080948 = 0,566636. 3. Benefit diperoleh dari hasil pengurangan kekritisan awal dengan kekritisan akhir, dimana kekritisan awal merupakan kekritisan sebelum dilakukan alternatif perbaikan terhadap kecelakaan kerja yaitu 0,7 – 0,566636 = 0,133364. 4. Cost benefit ratio CBR merupakan hasil bagi cost dengan benefit yaitu Rp.347.664,- 0,133364 = Rp. 2.606.880,418. 5. Setelah seluruh alternatif diperoleh nilai CBRnya, maka dilakukan pemilihan alternatif yang optimal berdasarkan nilai CBR yang terendah dapat dilihat pada Tabel 5.21. Perhitungan cost benefit ratio tiap alternatif pencegahan kecelakaan pada stasiun kerja pengelasan dapat dilihat pada Tabel 5.22. Dari tabel dibawah ini kita peroleh alternatif optimal pencegahan kecelakaan kerja dengan kriteria nilai cost benefit ratio terendah yang dipilih. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.21. Ongkos Setiap Alternatif Pencegahan Kecelakaan dengan Cost Benefit Ratio pada Stasiun kerja Pengukuran dan Pemotongan Alternatif Ongkos Rp Kekritisan Awal Head Event Saverity Rate Kekritisan Akhir Benefit CBR Rp Keterangan - 0,7 0,1 7 0,7 - - 1 9.000.000 0,7 0,001605 7 0,011235 0,688765 13.066.866,06 2 580.125,- 0,7 0,07465 7 0,52255 0,17745 3.269.230,769 3 347.664,- 0,7 0,080948 7 0,566636 0,133364 2.606.880,418 Terendah 4 1.125.000,- 0,7 0,07465 7 0,52255 0,17745 6.339.814,032 5 9.580.125,- 0,7 0,000765 7 0,005355 0,694645 13.791.397,04 6 9.347.664,- 0,7 0,001487 7 0,010409 0,689591 13.555.374,13 7 10.125.000,- 0,7 0,000765 7 0,005355 0,694645 14.575.790,51 8 927.789,- 0,7 0,059953 7 0,419671 0,280329 3.309.643,312 9 1.705.125,- 0,7 0,070451 7 0,493157 0,206843 8.243.571,211 10 1.472.664,- 0,7 0,059953 7 0,419671 0,280329 5.253.341,609 11 9.927.789,- 0,7 0,000648 7 0,004536 0,695464 14.275.058,09 12 10.705.125,- 0,7 0,000597 7 0,004179 0,695821 15.384.883,47 13 10.472.664,- 0,7 0,000648 7 0,004536 0,695464 15.058.527,83 14 2.052.789,- 0,7 0,055754 7 0,390278 0,309722 6.627.843,679 15 11.052.789,- 0,7 0,00048 7 0,00336 0,69664 15.865.854,67 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.22. Ongkos Setiap Alternatif Pencegahan Kecelakaan dengan Cost Benefit Ratio pada Stasiun kerja Pengelasan Alternatif Ongkos Rp Kekritisan Awal Head Event Saverity Rate Kekritisan Akhir Benefit CBR Rp Keterangan - 0,352 0,08 4 0,32 - - 1 9.000.000 0,352 0,000809 4 0,003236 0,348764 25.805.415,7 2 64.458,- 0,352 0,063763 4 0,255052 0,096948 664.871,8901 Terendah 3 580.125,- 0,352 0,057542 4 0,230168 0,121832 4.761.680,018 4 9.064.458,- 0,352 0,00051 4 0,00204 0,34996 25.901.411,59 5 9.580.125,- 0,352 0,00046 4 0,00184 0,35016 27.359.278,62 6 644.583,- 0,352 0,020218 4 0,080872 0,271128 2.377.412,145 7 9.644.583,- 0,352 0,000162 4 0,000648 0,351352 27.449.916,32 Universitas Sumatera Utara Dibandingkan dengan perusahaan lakukan untuk pencegahan kecelakaan hasilnya berbeda karena perusahaan hanya menyediakan alat pelindung diri yang tidak terlalu urgent bagi pekerja tanpa mempertimbangkan kecelakaan kerja yang terjadi untuk setiap stasiun kerja. Perhitungan yang dilakukan untuk pencegahan kecelakaan hanya dengan mengalikan harga alat pelindung diri dengan banyaknya jumlah karyawan yang ada. Contohnya untuk pengadaan safety gloves : Pengadaan safety gloves = Harga safety gloves x jumlah karyawan = Rp.6.000 x 30 = Rp.180.000,- Cara yang sama dilakukan untuk lainnya. Jadi perusahaan melakukan pencegahan kecelakaan dengan menyediakan alat pelindung diri tanpa mempertimbangkan kebutuhan utama alat pelindung diri untuk setiap stasiun kerja dan pertimbangan kecelakaan yang terjadi pada setiap stasiun kerja. Dengan adanya alternatif optimal pemilihan untuk pencegahan kecelakaan kerja, diharapkan dapat membantu untuk mencegah kecelakaan yang terjadi untuk setiap stasiun kerja yang paling sering terjadi kecelakaan akibat kerja. Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisa dan pemecahan masalah dengan Seven Tools

Berdasarkan data yang telah di analisa dengan seven tools maka diperoleh: - kecelakaan yang paling sering terjadi di work center pengukuran dan pemotongan, dan pengelasan. Sesuai dengan aturan pareto 70-30 dimana dengan memperbaiki dari 30 kecelakaan yang ada maka dapat membantu perbaiki 70 dari kecelakaan, dapat dilihat bahwa pada work center X1 pengukuran dan pemotongan persentase kecelakaan kumulatif sebesar 33,3, dan X4 pengelasan persentase kecelakaan kumulatif sebesar 63 yang memiliki persentase keecelakaan kumulatif berada di bawah 70. Untuk itu perlu dilakukan analisis pada kedua work center tersebut dengan menggunakan Scatter Diagram. - Scatter Diagram dapat memperlihatkan korelasi yang terjadi antara work center yang berada di bawah persen kumulatif 70. Besar koefisien korelasi kecelakaan yang terjadi antara tingkat kecelakaan kerja berdasarkan letak luka di stasiun pengukuran dan pemotongan X1 dan pengelasan X4 yaitu 0,1005. Terdapat korelasi hubungan positif antara tingkat kecelakaan kerja berdasarkan letak luka di stasiun pengukuran dan pemotongan X1 dan pengelasan X4. Jadi bila salah satu mengalami kegagalan, maka work center yang satunya juga mengalami kegagalan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecelakaan kerja yang terjadi pada PT.High Steelindo Eranusa Universitas Sumatera Utara