BAB VI ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisa dan pemecahan masalah dengan Seven Tools
Berdasarkan data yang telah di analisa dengan seven tools maka diperoleh: - kecelakaan yang paling sering terjadi di work center pengukuran dan
pemotongan, dan pengelasan. Sesuai dengan aturan pareto 70-30 dimana dengan memperbaiki dari 30 kecelakaan yang ada maka dapat membantu
perbaiki 70 dari kecelakaan, dapat dilihat bahwa pada work center X1 pengukuran dan pemotongan persentase kecelakaan kumulatif sebesar 33,3,
dan X4 pengelasan persentase kecelakaan kumulatif sebesar 63 yang memiliki persentase keecelakaan kumulatif berada di bawah 70. Untuk itu
perlu dilakukan analisis pada kedua work center tersebut dengan menggunakan Scatter Diagram.
- Scatter Diagram dapat memperlihatkan korelasi yang terjadi antara work center yang berada di bawah persen kumulatif 70. Besar koefisien korelasi
kecelakaan yang terjadi antara tingkat kecelakaan kerja berdasarkan letak luka di stasiun pengukuran dan pemotongan X1 dan pengelasan X4 yaitu 0,1005.
Terdapat korelasi hubungan positif antara tingkat kecelakaan kerja berdasarkan letak luka di stasiun pengukuran dan pemotongan X1 dan
pengelasan X4. Jadi bila salah satu mengalami kegagalan, maka work center yang satunya juga mengalami kegagalan. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kecelakaan kerja yang terjadi pada PT.High Steelindo Eranusa
Universitas Sumatera Utara
berdampak kurang baik terhadap kinerja perusahaan. Oleh sebab itu pihak perusahaan harus melakukan kontrol terhadap kegiatan pekerja dalam
perusahaan tersebut. - Pada peta kontrol C didapat rata-rata kesalahan sebesar 6,75, batas kontrol atas
UCL 15.72, dan batas kontrol bawah LCL -2,22. Berarti jumlah kecelakaan yang ditemukan dalam work center masih berada di dalam batas kontrol
frekuensi kecelakaan yang terjadi pada tiap-tiap work center masih berada dalam batas yang masih wajar.
- Berdasarkan Cause-Effect Diagram, yaitu work center X1 pengukuran dan pemotongan dan work center X4 pengelasan pada saat terjadi kecelakaan,
terdapat faktor-faktor yang menyebabkan terjadi kecelakaan pada masing- masing work center, yaitu:
1. Work Center X1 pengukuran dan pemotongan
Disebabkan adanya getaran, tidak nyaman, agak panas, tidak sistematis, tidak mengikuti SOP, kurang terencana, perawatan perlatan tidak berkala,
spesifikasi peralatan tidak memadai, letak bahan baku tidak teratur, pengerjaan rumit, operator tidak serius, tidak pakai alat pelindung diri,
kurangnya ketelitian dan kurangnya pelatihan yang diberikan pada karyawan.
2. Work Center X4 pengelasan
Disebabkan adanya kebisingan, berdebu, agak panas, tidak sistematis, tidak mengikuti SOP, kurang terencana, perawatan perlatan tidak berkala,
spesifikasi peralatan tidak memadai, letak bahan baku tidak teratur, terlalu
Universitas Sumatera Utara
rumit untuk di las, spesifikasi kurang pas, operator tidak serius, pekerja tidak pakai alat pelindung diri, kurangnya ketelitian dan kurangnya
pelatihan yang diberikan pada karyawan.
6.2. Analisa dan pemecahan masalah dengan Cost Benefit Ratio CBR