rumit untuk di las, spesifikasi kurang pas, operator tidak serius, pekerja tidak pakai alat pelindung diri, kurangnya ketelitian dan kurangnya
pelatihan yang diberikan pada karyawan.
6.2. Analisa dan pemecahan masalah dengan Cost Benefit Ratio CBR
Hasil perhitungan memberikan besarnya ongkos, benefit, dan cost benefit ratio untuk tiap alternatif perbaikan pencegahan kecelakaan kerja. Dari
perhitungan diatas akan diperoleh hasil analisis dan pemecahan masalah tiap alternatif yang diperoleh sebagai berikut :
- Pencegahan kecelakaan pada pengukuran dan pemotongan
Hasil perhitungan ongkos setiap alternatif pencegahan kecelakaan dengan cost benefit ratio pada stasiun kerja pengukuran dan pemotongan dapat dilihat
pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1. Ongkos Setiap Alternatif Pencegahan Kecelakaan dengan Cost Benefit Ratio pada Stasiun kerja Pengukuran dan Pemotongan
Alternatif Ongkos Rp Kekritisan Head
Event Saverity
Rate Benefit
CBR Rp Keterangan
- 0,7
0,1 7
- -
1 9.000.000
0,011235 0,001605 7
0,688765 13.066.866,06 2
580.125,- 0,52255
0,07465 7
0,17745 3.269.230,769
3 347.664,-
0,566636 0,080948 7
0,133364 2.606.880,418 Terendah
4 1.125.000,-
0,52255 0,07465
7 0,17745
6.339.814,032 5
9.580.125,- 0,005355 0,000765
7 0,694645 13.791.397,04
6 9.347.664,-
0,010409 0,001487 7
0,689591 13.555.374,13 7
10.125.000,- 0,005355 0,000765 7
0,694645 14.575.790,51 8
927.789,- 0,419671 0,059953
7 0,280329 3.309.643,312
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.1. Ongkos Setiap Alternatif Pencegahan Kecelakaan dengan Cost Benefit Ratio pada Stasiun kerja.................lanjutan
Alternatif Ongkos Rp Kekritisan Head
Event Saverity
Rate Benefit
CBR Rp Keterangan
9 1.705.125,-
0,493157 0,070451 7
0,206843 8.243.571,211 10
1.472.664,- 0,419671 0,059953
7 0,280329 5.253.341,609
11 9.927.789,-
0,004536 0,000648 7
0,695464 14.275.058,09 12
10.705.125,- 0,004179 0,000597 7
0,695821 15.384.883,47 13
10.472.664,- 0,004536 0,000648 7
0,695464 15.058.527,83 14
2.052.789,- 0,390278 0,055754
7 0,309722 6.627.843,679
15 11.052.789,-
0,00336 0,00048
7 0,69664
15.865.854,67 Dalam masalah pencegahan kecelakaan ini, ukuran keoptimalan ditentukan
berdasarkan pada kriteria Cost Benefit Ratio CBR terendah. Maka diperoleh alternatif 3 yaitu menyediakan safety shoes dengan nilai CBR sebesar Rp.
2.606.880,418 sebagai alternatif optimal pada pencegahan kecelakaan kerja di stasiun kerja pengukuran dan pemotongan. Dengan adanya pemilihan
alternatif optimal pencegahan kecelakaan ini diharapkan dapat mengurangi kecelakaan yang terjadi terutama kecelakaan yang sama untuk stasiun kerja
yang sama. Sehingga perusahaan dan pekerja sama – sama diuntungkan yaitu dengan biaya yang minimal dapat mencegah kecelakaan akibat kerja.
- Pencegahan kecelakaan pada pengelasan
Hasil perhitungan ongkos setiap alternatif pencegahan kecelakaan dengan cost benefit ratio pada stasiun kerja pengelasan dapat dilihat pada Tabel 6.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.2. Ongkos Setiap Alternatif Pencegahan Kecelakaan dengan Cost Benefit Ratio pada Stasiun kerja Pengelasan
Alternatif Ongkos Rp Kekritisan Head
Event Saverity
Rate Benefit
CBR Rp Keterangan
- 0,32
0,08 4
- -
1 9.000.000
0,003236 0,000809
4 0,348764
25.805.415,7 2
64.458,- 0,255052 0,063763
4 0,096948 664.871,8901
Terendah 3
580.125,- 0,230168 0,057542
4 0,121832 4.761.680,018
4 9.064.458,-
0,00204 0,00051
4 0,34996
25.901.411,59 5
9.580.125,- 0,00184
0,00046 4
0,35016 27.359.278,62
6 644.583,-
0,080872 0,020218 4
0,271128 2.377.412,145 7
9.644.583,- 0,000648 0,000162
4 0,351352 27.449.916,32
Dalam masalah pencegahan kecelakaan ini, ukuran keoptimalan ditentukan berdasarkan pada kriteria Cost Benefit Ratio CBR terendah. Maka diperoleh
alternatif 2 yaitu menyediakan face shield dengan nilai CBR sebesar Rp. 664.871,8901 sebagai alternatif optimal pada pencegahan kecelakaan kerja di
stasiun kerja pengelasan. Dengan adanya pemilihan alternatif optimal pencegahan kecelakaan ini diharapkan dapat mengurangi kecelakaan yang
terjadi terutama kecelakaan yang sama untuk stasiun kerja yang sama. Sehingga perusahaan dan pekerja sama – sama diuntungkan yaitu dengan
biaya yang minimal dapat mencegah kecelakaan akibat kerja. -
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan mengambil nilai cost benefit ratio yang terendah, maka dapat diketahui jenis operasi mana
yang perlu diperbaiki terlebih dahulu apabila tindakan perbaikan dibatasi oleh ketersediaan anggaran yang dimiliki oleh perusahaan. Apabila anggaran
Universitas Sumatera Utara
perusahaan tidak terbatas, maka keefektifan terbesar merupakan pilihan untuk melakukan perbaikan pada semua basic event yang mungkin. Nilai CBR
terendah pada setiap jenis kecelakaan dapat dilihat pada Tabel 6.3.
Tabel 6.3. Nilai CBR Terendah Setiap Jenis Kecelakaan No
Jenis Kecelakaan CBR Terendah
1 Kecelakaan pada pengukuran dan pemotongan
Rp. 2.606.880,418 2
Kecelakaan pada pengelasan Rp. 664.871,8901
- Hubungan antara alternatif pencegahan kecelakaan berdasarkan cost benefit
ratio terendah dengan kondisi masing – masing stasiun kerja kecelakaan adalah sebagai berikut:
1. Alternatif pencegahan pada stasiun kerja pengukuran dan pemotongan adalah alternatif 3 yaitu memberikan safety shoes. Memakai safety shoes
sangat cocok digunakan sebagai alat pelindung diri pada stasiun kerja pengukuran dan pemotongan karena letak besi yang tidak beraturan setelah
pemotongan besi. Terjadinya kecelakaan di stasiun kerja pengukuran dan pemotongan karena kesalahan operator, dimana operator sering tidak
menggunakan safety shoes dengan alasan menghalangi kerja mereka. Disamping itu, operator juga sering tidak menggunakan safety gloves dan
safety helmet. Hal ini tentunya akan mengakibatkan dampak yang sangat buruk terutama bagi kesehatan operator yaitu luka pada bagian tangan,
kaki dan kepala. Selain kesalahan operator penyebab lainya adalah kurangnya pengawasan dan peraturan yang tidak tegas karena tidak adanya
sanksi dari perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
2. Alternatif pencegahan kecelakaan pada pengelasan adalah alternatif 2 yaitu dengan memberikan face shield. Memakai face shield sangat cocok
digunakan sebagai alat pelindung diri pada stasiun kerja pengelasan yaitu saat mengelas besi. Alat pelindung seperti safety gloves juga diperlukan
untuk pengelasan untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Kecelakaan yang terjadi pada saat pengelasan karena kesalahan operator sehingga terjadinya
luka pada bagian wajah dan bagian tangan. Terjadinya kecelakaan akibat operator tidak memakai face shield dan safety gloves dengan alasan
menghalangi pekerjaan. Kecelakaan juga terjadi karena kurangnya pengawasan dan peraturan yang tidak tegas dari perusahaan.
- Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan perusahaan lakukan untuk pencegahan kecelakaan hasilnya berbeda karena perusahaan hanya
menyediakan alat pelindung diri yang tidak terlalu urgent bagi pekerja tanpa mempertimbangkan kecelakaan kerja yang terjadi untuk setiap stasiun kerja.
Perhitungan yang dilakukan untuk pencegahan kecelakaan hanya dengan mengalikan harga alat pelindung diri dengan banyaknya jumlah karyawan yang
ada. Contohnya untuk pengadaan safety gloves : Pengadaan safety gloves = Harga safety gloves x jumlah karyawan
= Rp.6.000 x 30 = Rp.180.000,-
Cara yang sama dilakukan untuk lainnya. Jadi perusahaan melakukan pencegahan kecelakaan dengan menyediakan alat
pelindung diri tanpa mempertimbangkan kebutuhan utama alat pelindung diri
Universitas Sumatera Utara
untuk setiap stasiun kerja dan pertimbangan kecelakaan yang terjadi pada setiap stasiun kerja.
Dengan adanya alternatif optimal pemilihan untuk pencegahan kecelakaan kerja, diharapkan dapat membantu untuk mencegah kecelakaan yang terjadi
untuk setiap stasiun kerja yang paling sering terjadi kecelakaan akibat kerja.
Universitas Sumatera Utara
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN