Aplikasi Cost Benefit Ratio

11. Berdasarkan fault tree dapat diketahui jenis perbaikan yang dilakukan, kemudian perbaikan itu dikombinasikan antara satu dengan lainnya. Jenis perbaikan yang dilakukan pada setiap alternatiif akan mempengaruhi nilai probabilitas basic event. Perhitungan ongkos pada kombinasi alternatif merupakan penjumlahan ongkos pada masing – masing alternatif. Kemudian diperoleh probabilitas basic event setelah dilakukan perbaikan dan ongkos yang dibutuhkan untuk perbaikan. 12. Hitung probabilitas head event berdasarkan fault tree dan basic event tiap alternatif pencegahan kecelakaan. 13. Hitung dengan cost benefit ratio dengan cara : a. Hitung cost dengan perhitungan ongkos pencegahan basic event b. Hitung nilai kekritisan akhir dengan mengalikan saverity rate dengan probabilitas head event setiap alternatif. c. Hitung benefit dengan mengurangkan kekritisan awal dengan kekritisan akhir. d. Hitung cost benefit ratio dengan membagikan cost dan benefit.

3.9. Aplikasi Cost Benefit Ratio

Persoalan pemilihan alternatif selalu menggunakan kriteria tertentu yang dipakai sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Dalam masalah pencegahan kecelakaan ini, ukuran keoptimalan ditentukan berdasarkan pada kriteria Cost Benefit Ratio CBR. Universitas Sumatera Utara Cost Benefit Ratio digunakan secara makro yang prinsipnya menyatakan bahwa suatu proyek dikatakan layak jika manfaat benefit bagi masyarakat lebih besar dari pada ongkos yang dikeluarkan. Kriteria ini digunakan pada proyek – proyek pemerintah yang bersifat sosial seperti proyek pengairan, yang menghilangkan kesan bahwa pemerintah mendapat untung dalam pelaksanaan proyek tersebut. Kelemahannya adalah arti benefit sesungguhnya dapat dengan mudah menjadi kabur dan tidak terdefinisikan dengan jelas. Cost disini merupakan biaya kualitas yang berhubungan dengan penciptaan, pengidentifikasian, perbaikan dan pencegahan kerusakan serta dikelompokkan menjadi empat golongan yaitu : 1. Biaya pencegahan prevention cost Merupakan biaya yang terjadi untuk mencegah kerusakan produk yang dihasilkan berhubungan dengan perancangan, pelaksanaan dan pemeliharaan sistem kualitas. 2. Biaya deteksi penilaian detection apprasial cost Merupakan biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk atau jasa sesuai dengan persyaratan kualitas dengan tujuan untuk menghindari kesalahan sepanjang proses perusahaan. 3. Biaya kegagalan internal internal failure cost Biaya ini terjadi karena adanya ketidaksesuaian dengan persyaratan dan terdeteksi sebelum barang atau jasa dikirim. Universitas Sumatera Utara 4. Biaya kegagalan eksternal Biaya ini terjadi karena produk atau jasa gagal memenuhi persyaratan yang diketahui setelah produk dikirim dan dapat mengakibatkan reputasi yang buruk, kehilangan pelanggan dan penurunan pangsa pasar. Kriteria cost benefit ratio disini didefinisikan sebagai pengeluaran investasi untuk pencegahan kecelakaan per pengurangan nilai guna negatif. Satuan yang dipakai menyatakan dua besaran diatas tidak sama. Ongkos investasi dinyatakan dalam satuan mata uang rupiah. Sedangkan pengurangan nilai guna negatif dinyatakan dalam satuan jumlah jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja. Secara matematis kriteria cost benefit ratio dapat ditulis sebagai berikut : CBR = Cost Benefit = Jumlah rupiah untuk pencegahan kecelakaan Ekspektasi pengurangan jumlah jam kerja yang hilang Cost benefit ratio disini menunjukkan rasio jumlah rupiah pencegahan kecelakaan per harapan pengurangan jumlah jam kerja yang hilang.

3.10. Pengadaan Peralatan Keselamatan Kerja