disini, melainkan pada ruang lingkup hygiene perusahaan dan kesehatan kerja. Terdapat tiga kelompok kecelakaan :
1. Kecelakaan akibat kerja di perusahaan 2. Kecelakaan lalu lintas
3. Kecelakaan dirumah Bahaya pekerjaan adalah faktor-faktor dalam hubungan pekerjaan yang
dapat mendatangkan kecelakaan. Bahaya tersebut disebut potensial, jika faktor- faktor tersebut belum mendatangkan kecelakaan. Jika kecelakaan telah terjadi,
maka tersebut sebagai bahaya nyata.
3.3. Sebab Kecelakaan
Secara umum kecelakaan disebabkan oleh
6
: 1. Tindakan perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan unsafe human
act . Menurut penelitian 85 kecelakaan terjadi disebabkan faktor manusia yang
melakukan tindakan tidak aman. Tindakan tidak aman ini dapat disebabkan oleh :
a. Karena tidak tahu yang bersangkutan tidak mengetahui bagaimana
melakukan pekerjaan dengan aman dan tidak tahu bahaya – bahaya yang ada.
6
Tri Hastuti., Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Universitas Indonesia – Press, Jakarta, 2002.
Universitas Sumatera Utara
b. Karena tidak mampu tidak bisa, yang bersangkutan telah mengetahui cara
kerja aman dan bahaya yang ada, tetapi karena belum mampu dan kurang kurang terampil maka dia melakukan kesalahan.
c. Walaupun telah mengetahui cara kerja dan peraturan – peraturan serta
yang bersangkutan dapat melaksanakannya, tetapi karena tidak mau melaksanakannya maka terjadi kecelakaan.
2. Keadaan lingkungan yang aman unsafe condition.
Kondisi tidak aman dapat dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan pekerja di lingkungan kerja seharusnya mematuhi aturan dari industrial
Hygiene, yang mengatur agar kondisi tempat kerja aman dan sehat. Setiap keadaan faktor adalah penting artinya bagi terjadinya kecelakaan, tetapi
serentetan peristiwa keseluruhannyalah yang menyebabkan terjadinya kecelakaan
7
. Apabila sebab satu bagian dari rentetan peristiwa dihilangkan kecelakaan tidak akan terjadi. Kecelakaan diselidiki untuk maksud :
a. Menentukan siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan.
b. Mencegah terjadinya peristiwa serupa.
3.4. Pencegahan Kecelakaan
Kecelakaan akibat kerja dapat dicegah, antara lain dengan : 1.
Peraturan Perundangan Ketentuan – ketentuan yang diwajibkan mengenai kondisi dan kerja pada
umumnya perencanaan, konstruksi, perawatan pemeliharaan,
7
Zulkarnaini dan Hasman, J.,Keselamatan Kerja Industri, Politeknik USU, 1992.
Universitas Sumatera Utara
pengawasan, pengujian dan cara kerja peralatan industri, tugas – tugas pengusaha buruh, latihan, supervisi medis, P3K dan pemeriksaan kesehatan.
2. Standarisasi
Penetapan standar resmi, misalnya mengenai konstruksi yang memenuhi konstruksi yang memenuhi syarat – syarat keselamatan, jenis – jenis peralatan
industri tertentu, praktek – praktek keselamatan dan hygene umum atau alat – alat perlindungan diri.
3. Pengawasan
Pengawasan tentang dipatuhinya ketentuan – ketentuan perundang – undangan yang diwajibkan.
4. Penelitian teknik
Meliputi sifat dan ciri bahan yang berbahaya, penyelidikan tentang pagar pengaman, pengujian alat – alat perlindungan diri, penelitian tentang
pencegahan peledakan gas debu atau pemahaman tentang bahan – bahan dan desain paling tepat untuk tambang – tambang, pengangkat dan peralatan
angkat lainnya. 5.
Riset medis Penelitian tentang efek – efek psikologis dan patologis faktor – faktor
lingkungan dan teknologis dan keadaan – keadaan fisik yang mengakibatkan kecelakaan.
6. Penelitian Psikologis
Penyelidikan tentang pola – pola kejiwaan yang menyebabkan kecelakaan.
Universitas Sumatera Utara
7. Penelitian secara statistik
Menetapkan jenis – jenis kecelakaan yang terjadi, banyaknya, mengenai siapa saja, dalam pekerjaan apa dan sebab – sebabnya.
8. Pendidikan
Pendidikan yang menyangkut pendidikan keselamatan dalam kurikulum teknik, sekolah, dan kursus.
9. Latihan – latihan
Latihan praktis bagi tenaga kerja khususnya tenaga kerja baru dalam keselamatan kerja.
10. Penggairahan
Penggunaan aneka cara penyuluhan atau pendekatan lain untuk menimbulkan sikap untuk selamat.
3.5. Keselamatan Kerja Industri