Model Teoritik KAJIAN PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara Pertama, ideologi secara inheren bersifat sosial, tidak personal atau individual: ia membutuhkan share di antara anggota kelompok, organisasi atau kolektivitas dengan orang lainnya. Hal yang di-share-kan tersebut bagi anggota kelompok digunakan untuk membentuk solidaritas dan kesatuan langkah dalam bertindak dan bersikap. Kedua, ideologi meskipun bersifat sosial, ia digunakan secara internal di antara anggota kelompok atau komunitas. Oleh karena itu, ideologi tidak hanya menyediakan fungsi koordinatif dan kohesi tetapi juga membentuk identitas diri kelompok, membedakan dengan kelompok lain. Ideologi di sini bersifat umum, abstrak dan nilai-nilai yang terbagi antar anggota kelompok menyediakan dasar bagaimana masalah harus dilihat. Dengan pandangan semacam ini, teks media lalu tidak dipahami sebagai sesuatu yang netral dan berlangsung secara alamiah, karena dalam setiap teks media selalu terkandung ideologi untuk mendominasi dan berebut pengaruh. Ada beberapa pendekatan dalam mengkaji ideologi. 1. Orang dapat melihat ideologi sebagai manifestasi populer filsafat atau tradisi politik terutama suatu kumpulan, pandangan, ide-ide atau dogma yang cukup koheren yang dianut oleh suatu kelompok. 2. Menelaah ideologi dengan menanyakan “apakah faktor-faktor pentingnya?”. Apakah kelas, kedudukan sosial, atau afiliasi etnis atau agama. 3. Pengujian ideologi dengan melihat kebutuhan-kebutuhan individu maupun kebutuhan masyarakat yang dipenuhi. 4. Ideologi tidak hanya menghubungkan individu dengan masyarakat secara prinsipil, tetapi juga penguasa dengan rakyat. Ideologi merupakan bisnis legitimasi pemakaian kekuasaan yang sah. Selain itu David D. Apter juga melukiskan ideologi itu berada pada perpotongan antar prinsip atau tujuan filosofis, pilihan dan keyakinan individual serta nilai-nilai umum dan khusus.

2.3 Model Teoritik

Untuk mengetahui keseluruhan teori dalam penelitian ini, maka dibawah ini dapat dilihat bagaimana model teoritik dalam penelitian ini. Gambar 2.2 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Model Teoritik Ideologi dalam Film CinTa Interpretasi Penonton terhadap Pluralisme dalam Film CinTa Posisi Penonton • Dominant- Hegemonic • Negotiated • Oppositional Universitas Sumatera Utara 38 Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan. Metode penelitian perlu dibedakan dari teknik pengumpulan data yang merupakan teknik yang lebih spesifik untuk memperoleh data Soehartono, 2008: 9. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif ini diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau proses menjaring informasi, dari kondisi sewajarnya dalam kehidupan suatu obyek, dihubungkan dengan pemecahan suatu masalah, baik dari sudut pandangan teoritis maupun praktis Nawawi, 1995:209. Dalam penelitian kualitatif ada dua hal yang ingin dicapai, yaitu: 1 menganalisis proses berlangsungnya suatu fenomena sosial dan memperoleh suatu gambaran yang tuntas terhadap proses tersebut, dan 2 menganalisis makna yang ada di balik informasi, data dan proses suatu fenomena sosial itu. Penelitian kualitatif yang peneliti gunakan adalah pendekatan analisis resepsi, yaitu penelitian yang mendasarkan pada kesadaran atau cara subjek dalam memahami objek dan peristiwa dengan pengalaman individu. Analisis resepsi dapat melihat mengapa khalayak memaknai sesuatu secara berbeda, faktor-faktor psikologis dan sosial apa yang mempengaruhi perbedaan tersebut, dan konsekuensi sosial yang muncul. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk mengetahui interpretasi penonton terhadap pluralisme dalam film CinTa.

3.2 Objek Penelitian Objek penelitian adalah sifat keadaan dari suatu benda, orang, atau yang

menjadi pusat perhatian dan sasaran penelitian. Sifat keadaan yang dimaksud dapat berupa kuantitas dan kualitas yang dapat pula berupa perilaku, kegiatan, pendapat, pandangan, penilaian, sikap pro-kontra, simpati-antipati, keadaan batin, Universitas Sumatera Utara