10 Audit merupakan suatu proses sistematis, dimana dibutuhkan bukti
yang cukup kompeten yang diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi secara obyektif selama menjalankan
tugasnya sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit. Serta dilakukan oleh pihak yang independen
dan kompeten. Kriteria yang dijadikan pedoman sebagai dasar untuk menyatakan
pendapat audit berupa peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan legislatif, anggaran yang ditetapkan oleh manajemen, dan prinsip akuntansi berlaku
umum SAK. Laporan audit merupakan media yang dipakai oleh auditor dalam mengkomunikasikan hasil pekerjaannya terhadap laporan keuangan
yang diaudit kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yang dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan.
2. Tujuan audit
Menurut Rahayu, Ely et.al 2010:94, tujuan dari pemeriksaan akuntan adalah untuk menyatakan pendapat apakah laporan keuangan klien
telah disajikan secara wajar, dalam segala hal yang material, sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Sedangkan menurut Arens, Alvin et.al 2010:200 tujuannya adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran dalam semua hal yang material,
posisi keuangan, hasil usaha, serta arus kas sesuai dengan Prinsip-prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum GAAP. Untuk mencapai tujuan tersebut,
hal yang lazim dilakukan dalam audit adalah mengidentifikasi sejumlah
11 tujuan audit yang spesifik bagi setiap akun yang dilaporkan dalam laporan
keuangan. Tujuan yang spesifik ini diambil dari asersi yang dibuat oleh
manajemen dan dimuat dalam laporan keuangan.
Asersi manajemen management assertion adalah representasi yang diberikan atau disampaikan oleh manajemen tentang kelas-kelas transaksi
dan akun-akun yang terkait dengannya dalam laporan keuangan. Asersi manajemen secara langsung berkaitan dengan Prinsip-prinsip Akuntansi
yang Berlaku Umum GAAP, sehingga auditor harus memahami asersi- asersi manajemen agar audit dapat dilaksanakan dengan memadai.
Menurut Arens,
Alvin et.al
2010:216 asersi
tersebut diklasifikasikan kedalam lima kategori utama, yaitu: keberadaan atau
keterjadian existence or occurance, kelengkapan completeness, penilaian dan alokasi valuation and allocation, hak dan kewajiban right and
obligation, penyajian dan pengungkapan presentation and disclosure. Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan audit adalah
menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material serta untuk menerbitkan
laporan audit yang tepat sesuai dengan Prinsip-prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum. Asersi yang telah disebutkan diatas merupakan bagian dari
kriteria yang dipergunakan untuk manajemen dalam mencatat serta mengungkapkan informasi akuntansi dalam laporan keuangan.
12
3. Jenis Audit
Menurut Arens, Alvin et.al 2010:10, akuntan publik melaksanakan tiga tipe audit utama yang menunjukkan karakteristik kunci dalam definisi
audit. Jenis-jenis audit tersebut ialah: audit laporan keuangan, audit kepatuhan, audit operasional.
a. Audit Laporan Keuangan Audit laporan keuangan dilaksanakan untuk menentukkan seluruh
laporan keuangan telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu. Kriteria tersebut adalah pernyataan standar akuntansi keuangan,
walaupun hal yang umum untuk melaksanakan audit atas laporan keuangan dibuat dengan metode kas atau metode akuntasi lainya yang
cocok bagi organisasi tersebut. Menurut Rahayu, Ely et.al 2010:5, hasil akhir audit dalam
bentuk opini auditor yang dihasilkan oleh akuntan publik sebagai auditor independen. Adapn pengguna laporan keuangan yang dihasilkan oleh
akuntan independent tersbut biasanya untuk pihak ekstern perusahaan, seperti analisis keuangan, kreditor, supplier, investor, dan pemerintah.
b. Audit Kepatuhan Audit kepatuhan bertujuan untuk menentukan apakah klien
auditee telah mengikuti prosedur, tata cara, serta peraturan yang dibuat oleh otoritas yang lebih tinggi. Audit kepatuhan pada perusahaan pribadi
didalamnya dapat mencakup penentuan apakah staf akuntasi telah mematuhi peraturan-peratran yang disusun oleh pengawas controller
13 perusahaan, meninjau tingkat upah apakah telah memenuh aturan upah
minumum, atau menguji kontrak perjanjian dengan pihak bank serta pihak kreditur lainya. Sedangkan dalam mengaudit unit organisasi
pemerintahan, seperti sekolah negeri didaerah, terdapat suatu lingkup audit kepatuhan yang cukup luas akibat adanya aturan-aturan ekstensif
dari otorisasi pemerintah yang lebih tinggi. Menurut Rahayu, Ely et.al 2010:13, Hasil audit kepatuhan
berupa pernyataan temuan atau tingkat kepatuhan. Hasil audit kepatuhan dilaporkan kepada pemberi tugas yaitu pimpinan organisasi, karena
pimpinan organisasi yang paling berkempentingan atas dipatuhinya prosedur danperaturan yang telah ditetapkan. Sehingga auditor yang
dipekerjakan untuk melakukan tugas itu adalah auditor intern, auditor pemerintah, dan akuntan publik.
c. Audit Operasional Audit operasional adalah tinjauan atas bagian tertentu dari
prosedur serta metode operasional organisasi tertentu yang bertujuan mengevaluasi efisiensi serta efektivitas prosedur serta metode tersebut.
Pada saat suatu audit operasional selesai dilaksanakan, manajemen biasanya akan mengharapkan sejumlah rekomendasi untuk meningkatkan
kegiatan operasional perusahaan. Menurut Rahayu, Ely et.al 2010:11, pekerjaan yang terpenting
dari audit operasional adalah melaporkan hasil audit kepda manajemen untk diambil tindakan perbaikan terhadap masalah yang dilaporkan. Nilai