Standar Profesionalisme Akuntan Publik
36 tersebut, dan keinginan untuk mencapai kesempurnaan dan keunggulan
dibandingkan dengan rekan sejawatnya. Sifat-sifat profesional telah ada pada ahli hukum, dokter, akuntan
publik, termasuk juga seorang atlet, penjahit, juru masak, dan mandor. Tetapi dalam pengevaluasian disiplin ilmu yang dipelajari, dibedakan
antara keterampilan dengan keahlian dan digunakan kriteria untuk membedakannya. Ada dua kriteria yang harus diketahui, yaitu Pertama,
pekerjaan tersebut secara teknis sulit. Hal tersebut harus berasal dari perpaduan pengetahuan yang relevan melalui belajar secara sistematis dan
pelatihan yang memadai serta kompetensi yang harus dibuktikan kepada pemerintah, perusahaan yang menyewa atau konsumen. Selain itu,
profesional harus memiliki standar kinerja yang disahkan oleh badan- badan profesional.
Kedua, profesional dalam posisinya sebagai profesi yang dipelajari harus mencapai keahlian teknis yang memadai. Profesi harus memiliki
nilai-nilai moral tertentu. Perhatian mereka tidak hanya kepada keuntungan semata, melainkan harus memahami benar apa yang
diinginkan klien. Pelayanan merupakan atribut yang penting dalam profesi.
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa profesional sejati harus mempunyai sifat yang jelas dan pengalaman yang luas. Jasa pelayanan
profesional harus
diperoleh dari
belajar, latihan,
pengalaman, penyempurnaan kemampuan dan didukung juga dengan dua kriteria.
37 Pertama, pekerjaan tersebut secara teknis sulit,
maksudnya pengetahuan yang berasal melalui belajar secara sistematis dan pelatihan yang memadai
serta kompetensi yang dibuktikan kepada pemerintah, perusahaan atapun konsumen. Kedua, profesional dalam posisinya sebagai profesi yang
dipelajari harus mencapai keahlian teknis yang memadai.