62 internal dengan keahlian bidang keuangan adalah signifikan jika dikaitkan
dengan kejadian masalah-masalah pengendalian intern.
Menurut Libby 1995 dalam artikel Koroy 2005:917 menyatakan bahwa pekerjaan auditor adalah pekerjaan yang melibatkan keahlian
expert. Semakin berpengalaman seorang internal auditor maka semakin mampu dia menghasilkan kinerja yang lebih baik dalam tugas-tugas yang
semakin kompleks, termasuk dalam melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap penerapan struktur pengendalian intern. Berdasarkan
hasil penelitian terdahulu maka, dengan ini hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah.
Ha2: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel keahlian profesional secara parsial dan simultan terhadap kualitas pengendalian intern.
3. Hubungan Pengalaman Kerja dengan Kualitas Pengendalian Intern
Menurut Knoers dan Haditono 2007:26 Pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran dan pertambahan perkembangan potensi
bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non formal atau bisa diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola
tingkah laku yang lebih tinggi. Suatu pembelajaran juga mencakup perubahaan yang relatif tepat dari perilaku yang diakibatkan pengalaman,
pemahaman dan praktek. Penelitian tentang pengalaman akuntan dilakukan oleh Sri Sularso
dan Ainun Na’im 2008. Penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh pengalaman akuntan dalam mendeteksi kekeliruan. Penelitian dilakukan
terhadap 35 akuntan pemeriksa yang berpangalaman dari Kantor Akuntan Publik di Solo dan Jakarta serta 35 Mahasiswa akuntansi S1 Fakultas
63 Ekonomi Universitas Negeri Surakarta sebagai pengganti akuntan
pemeriksa yang belum berpengalaman. Salah satu kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan banyaknya tahun pengalaman untuk
akuntan pemeriksa sebagai satu-satunya ukuran keahlian adalah kurang tepat. Penelitian yang hampir sama tentang pengalaman auditor dilakukan
oleh Putri Noviyani 2008:25. Penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh pengalaman dan pelatihan terhadap pengetahuan auditor tentang kekeliruan
pada struktur pengendalian intern. Penelitian dilakukan terhadap 39 auditor di Kantor Akuntan Publik di Jawa yang memiliki posisi partner, supervisor
dan asisten auditor. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengalaman akan berpengaruh positif terhadap pengetahuan auditor tentang jenis kekeliruan
pada sruktur pengendendali intern . Pengetahuan auditor tentang audit akan semakin berkembang dengan
bertambahnya pengalaman bekerja. Pengalaman kerja akan meningkat seiring dengan semakin meningkatnya kompleksitas kerja. jika seorang
auditor berpengalaman, maka 1 auditor menjadi sadar terhadap lebih banyak kekeliruan, 2 auditor memiliki salah pengertian yang lebih sedikit
tentang kekeliruan, 3 auditor menjadi sadar mengenai kekeliruan yang tidak lazim, dan 4 hal-hal yang terkait dengan penyebab kekeliruan
departemen tempat terjadinya kekeliruan dan pelanggaran serta tujuan pengendalian internal menjadi relatif lebih menonjol.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu dan Ni Made meneliti bahwa penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh pengalaman
kerja pengawas intern terhadap efektivitas penerapan struktur pengendalian intern dari hasil regresi menunjukkan besarnya t hitung 3,156 t tabel
64 1,980 dan signifikan sebesar 0,002 α = 0,05 hal ini berarti bahwa
pengalaman kerja pengawas intern secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas penerapan struktur pengendalian intern.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu maka, dengan ini hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah.
Ha3: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pengalaman kerja secara parsial dan simultan terhadap kualitas pengendalian intern.
4. Hubungan Program Pelatihan dengan Kualitas Pengendalian Intern
Menurut Salusu 2008 Bertambahnya pengetahuan yang muncul dari penambahan program pelatihan dalam rangka memenuhi syarat sebagai
seorang profesionalisme. Pelatihan ini berupa kegiatan seperti: Seminar, Simposium, Lokakarya dan kegiatan penunjang keterampilan lainya yang
berhubungan dengan profesi. Tujuan dari Pogram Pelatihan adalah meningkatkan kerja auditor, melalui program pelatihan dan praktek-praktek
audit yang dilakukan para auditor juga mengalami proses sosialisasi agar dapat menyesuaikan diri dengan perubahan situasi yang akan ia temui,
struktur pengetahuan auditor yang berkenaan dengan kekeliruan mungkin akan berkembang dengan adanya program pelatihan.
Hasil penelitian Rendy Christofel 2010 menunjukkan bahwa kualitas prosedur pengendalian internal sebagai variabel moderating pada
pengaruh keadilan organisasi terhadap kecurangan karyawan. Pada penelitian ini menyimpulkan bahwa kualitas pengendalian internal dapat
dipengaruhi secara signifikan dan positif oleh program pelatihan karena
dengan menetapkan serta menerapkan pengendalian internal secara baik dan benar pada suatu perusahaan maka perusahaan tersebut akan menjadi lebih