Dimensi Profesionalisme Pengaruh independensi, keahlian profesional pengalaman kerja dan program pelatihan terhadap kualitas pengendalian intern (studi kasus pada Direktorat Jendral hak kekayaan Intelektual kementrian hukum dan hak asasi manuaia)
34 Standar umum yang ketiga ini berhubungan dengan penggunaan
kemahiran profesional secara cermat dan seksama dalam semua aspek audit. Secara sederhana, ini berarti auditor wajib melaksanakan tugas-
tugasnya dengan kesungguhan dan kecermatan, atau kepedulian profesional. Sebagai seorang profesional, auditor harus menghindari
kelalaian dan ketidak jujuran walaupun tidak dapat diharapkan bertindak sempurna dalam situasi.
b. Standar pekerjaan lapangan, terdiri dari: 1 Pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dan jika
digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya. 2 Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan, pengajuan pertanyan, dan komfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang
diaudit. 3 Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh,
harus merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
Standar ini menjelaskan mengenai cara-cara yang harus dilakukan oleh auditor dalam mengumpulkan bahan bukti yang
cukup dan kompeten untuk mendukung pendapat yang harus diberikan auditor terhadap kewajaran laporan keuangan yang di
auditnya.
35 c. Standar pelaporan terdiri dari:
1 Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntan yang berlaku umum di
Indonesia. 2 Laporan auditor harus menunjukan jika ada, ketidak konsistenan
penerapan prinsip akuntan dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan perinsip akuntan
tersebut dalam periode sebelumnya. 3 Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus di
pandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor. 4 Laporan auditor harus memuat suatu pertanyaan pendapat
mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan.
Kesimpulan dari pemaparan diatas adalah auditor harus bertanggung jawab secara profesional dalam pelaksanaan tugasnya untuk
bersikap tekun dan penuh kehati-hatian. Sebagai seorang profesional, auditor harus menghindari terjadnya kecerobohan serta sikap asal percaya,
tetapi auditor tidak diharapkan untuk membuat suatu pertimbangan yang sempurna dalam setiap kesempatan.