Definisi Pengalaman Kerja Pengaruh independensi, keahlian profesional pengalaman kerja dan program pelatihan terhadap kualitas pengendalian intern (studi kasus pada Direktorat Jendral hak kekayaan Intelektual kementrian hukum dan hak asasi manuaia)

40 pengetahuan yang dimilikinya akan memberikan hasil yang lebih baik dari pada mereka yang tidak mempunyai pengetahuan cukup dalam mejalankan tugasnya. Kenyataan menunjukkan semakin lama seseorang bekerja maka, semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh pekerja tersebut. Sebaliknya, semakin singkat masa kerja berarti semakin sedikit pengalaman yang diperolehnya. Pengalaman bekerja memberikan keahlian dan ketrampilan kerja yang cukup namun sebaliknya, keterbatasan pengalaman kerja mengakibatkan tingkat ketrampilan dan keahlian yang dimiliki semakin rendah. Kebiasaan untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan sejenis merupakan sarana positif untuk meningkatkan keahlian tenaga kerja menurut Hadiwiryo 2007:135. Seorang auditor harus mempunyai pengetahuan yang tinggi dalam bidang Audit. Pengetahuan ini bisa didapat dari pendidikan formal yang diperluas dan ditambah antara lain melalui pelatihan dan pengalaman- pengalaman dalam praktek audit. Dalam Standar Profesional Akuntan Publik SPAP bahwa persyaratan yang dituntut dari auditor independen adalah orang yang memiliki pendidikan dan pengalaman yang memadai yang biasanya diperoleh dari praktik-praktik dalam bidang auditing sebagai auditor independen. Dapat disimpulkan bahwa semakin berpengalamanya auditor maka apabila terjadi kesalahan dalam melaksanakan tugas auditnya dapat diminimalisasi, diatasi dengan cepat dan efisien. 41

F. Program Pelatihan

1. Pengertian Program Pelatihan

Menurut Munandar 2009:85 Pelatihan adalah: Proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja nonmanejerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan tertentu. Menurut Rai 2008:65, Supaya auditor memiiki mutu personal, pengetahuan umum, dan keahlian khusus yang memadai, maka diperlukan pelatihan bagi auditor kinerja . Pelatihan sangat diperlukan mengingat dalam standar umum dinyatakan bahwa auditor secara kolektif harus memiliki kecakapan profesional yang memadai untuk melaksanakan tugas pemeriksa. Kemampuan ini dikembangkan dan dipelihara melalui pendidikan profesional berkelanjutan. Dalam Standar Pemeriksaan Keuangan Negara SPKN dinyatakan bahwa auditor dalam dua tahun harus menyelesaikan paling tidak 80 jam pendidikan yang secara langsung meningkatkan kecakapan profesional auditor untuk melaksanakan audit. Sedikitnya 24 jam dari 80 jam tersebut harus terkait langsung dengan audit keuangan negara dilingkungan pemerintah atau lingkungan khusus dimana entitas tersebut beroperasi. Sedikitnya 20 jam dari 80 jam tersebut harus diselesaian dalam 1 tahun. Untuk melakukan pelatihan diperlukan analisis untuk menentukan perlu atau tidaknya pelatihan bagi auditor yang akan melaksanakan audit kinerja. Tabel 2.1 menunjukkan check list untuk menentukan perlu atau tidaknya pelatihan untuk meningkatkan kompetensi audit kinerja.