Perumusan Masalah Ibu Rahmawati SE, MM selaku dosen pembimbing II yang telah

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Auditing

1. Pengertian Auditing

Berikut ini dipaparkan beberapa pengertian audit yang dikemukakan beberapa ahli, diantaranya: Menurut Accounting Review vol.48 dalam Boynton 2009:5, auditing adalah: “Suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi- asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan”. Menurut Arens, Alvin et.al 2010:4, auditing adalah: “The accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report an the dgree of correspondence betwee the information and estabilished criteria. Auditng should be done by a competent, independent person”. Sedangkan menurut Rahayu, Ely et.al 2010:1, auditing adalah: ”Proses pengumpulan dan penilaian bukti atau pengevaluasian bukti secara objekif mengenai informasi tingkat kesesuaian antara tindakan aau peristiwa ekonomi dengan kritera yang ditetapkan, serta melaporkan hasilnya kepada pihak yang membutuhkan, dimana auditng haris dilakukan oleh orag yang berkompeten dan independen. Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan dari definisi audit yang menjadi substansi dari beberapa pengertian tersebut diatas yakni: 10 Audit merupakan suatu proses sistematis, dimana dibutuhkan bukti yang cukup kompeten yang diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi secara obyektif selama menjalankan tugasnya sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit. Serta dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten. Kriteria yang dijadikan pedoman sebagai dasar untuk menyatakan pendapat audit berupa peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan legislatif, anggaran yang ditetapkan oleh manajemen, dan prinsip akuntansi berlaku umum SAK. Laporan audit merupakan media yang dipakai oleh auditor dalam mengkomunikasikan hasil pekerjaannya terhadap laporan keuangan yang diaudit kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yang dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan.

2. Tujuan audit

Menurut Rahayu, Ely et.al 2010:94, tujuan dari pemeriksaan akuntan adalah untuk menyatakan pendapat apakah laporan keuangan klien telah disajikan secara wajar, dalam segala hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Sedangkan menurut Arens, Alvin et.al 2010:200 tujuannya adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, serta arus kas sesuai dengan Prinsip-prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum GAAP. Untuk mencapai tujuan tersebut, hal yang lazim dilakukan dalam audit adalah mengidentifikasi sejumlah