hasil tes juga diikuti oleh perubahan pemahaman siswa kelas III MI Bojongduren kearah yang lebih positif setelah dilaksanakan pembelajaran
menyimak cerita fabel melalui media animasi audio visual. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil nontest yang meliputi hasil observasi, jurnal,
wawancara, dan dokumentasi foto. Pada pembelajaran siklus I banyak siswa
yang cenderung
pasif, bermalas-malasan,
dan kurang
memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru. Namun pada pembelajaran siklus II perilaku siswa lebih aktif, senang, dan serius
terhadap materi ataupun tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu, mereka terlihat senang, tertarik dan antusias dengan pembelajaran yang
dilaksanakan, sehingga siswa dapat memahami materi dan tugas yang diberikan oleh guru dapat diselesaikan dengan baik.
51
Penelitian yang dilakukan Sri Hartati dengan peneliti sama-sama meneliti tentang media audio visual. Hanya saja, Sri Hartati memfokuskan
penelitiannya pada media audio visual animasi, sedangkan peneliti memfokuskan penelitian pada media audio visual film kartun. Perbedaan
lainnya terdapat pada lokasi penelitian, peneliti melalukan penelitian pada siswa kelas III MI Tarbiyah Al-Islamiyah Kembangan, Jakarta Barat,
sedangkan Sri Hartati melakukan penelitian pada siswa kelas III MI Bojongduren, Sukabumi. Dan perbedaan yang terakhir adalah terletak
pada keterampilan yang ingin diteliti namun tetap memiliki keterkaitan dengan keterampilan yang ingin diteliti, yakni peneliti memfokuskan pada
keterampilan berbicara bercerita sedang Sri Hartati memfokuskan pada keterampilan menyimak.
51
Sri Hartini, “Peningkatan Kemampuan Menyimak Cerita Fabel Cerita Binatang
dengan Menggunakan Media Animasi Audio Visual pada Siswa Kelas III MI Bojongduren, Sukabumi
”, Skripsi yang diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan S.Pd pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
tidak dipublikasikan.
C. Kerangka Berpikir
Media merupakan salah satu faktor pendukung terpenting dalam sebuah proses pembelajaran, dan sudah sepantasnya media dimanfaatkan
keberadaannya dalam pembelajaran agar siswa menjadi lebih termotivasi dalam mengikuti pelajaran yang sedang dipelajari. Di antara banyaknya
media yang bisa dimanfaatkan media audio visual kartun adalah media yang paling menarik untuk digunakan dalam proses pembelajaran, karena apa yang
didengar dan dilihat oleh siswa akan lebih berkesan dalam ingatan mereka ketimbang mendengarkan ceramah guru dan mencatat apa yang diperintahkan
guru. Sekalipun begitu, film kartun yang akan ditampilkan kepada siswa juga
harus disesuaikan antara isi film kartun dengan mata pelajaran yang akan disampaikan. Film kartun juga harus mengandung unsur pendidikan bagi
siswa, hal itu dikarenakan siswa akan lebih mudah mencontoh film-film yang mereka tonton, terlebih lagi jika film tersebut sangat digemari oleh siswa.
Pemanfaatan media audio visual kartun di dalam proses pembelajaran akan sangat mempengaruhi keterampilan bercerita siswa kelas III MI
Tarbiyah Al-Islamiyah Kembangan, Jakarta Barat yang dilihat masih kurang optimal, sehingga keterampilan siswa dalam bercerita dinilai masih kurang
memuaskan atau belum memenuhi standar KKM dan pembelajaran di dalam kelas dilihat masih kurang menyenangkan dengan proses yang sama seperti
biasa. Untuk itu, guru perlu menggunakan media pembelajaran yang dapat
mempengaruhi keterampilan berbicara khususnya bercerita siswa agar kemampuan siswa yang relatif masih rendah bisa meningkat dan siswa
semakin semangat ketika belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sebagai seorang
guru, peneliti
melakukan tindakan
pembelajaran dengan
menggunakan media audio visual kartun Dodo dan Syamil. Melalui media audio visual kartun siswa diharapkan mampu
meningkatkan keterampilan bercerita siswa. Siswa diminta untuk menceritakan kembali cerita yang telah mereka tonton menggunakan kata-
kata sendiri, dan guru menilai keterampilan bercerita siswa yang mengacu pada lima aspek yang telah peneliti siapkan. Lima aspek tersebut adalah
intonasi, ekspresi, ketepatan isi, kelengkapan isi serta lafal dan kelancaran.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir yang telah diuraiakan, hipotesis pada penelitian ini adalah:
H : Tidak terdapat pengaruh media audio visual kartun terhadap
keterampilan bercerita pada siswa kelas III MI Tarbiyah Al-Islamiyah Kembangan, Jakarta Barat.
H
1
: Terdapat pengaruh media audio visual kartun terhadap keterampilan bercerita pada siswa kelas III MI Tarbiyah Al-Islamiyah Kembangan,
Jakarta Barat.
35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MI Tarbiyah Al-Islamiyah. Sekolah ini terletak di Jalan Srengseng Sawah Balong, Kembangan, Jakarta Barat.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 20142015, mulai dari Maret 2014 sampai dengan November 2014. Waktu untuk penelitian di dalam
kelas adalah dua kali pertemuan dengan siswa kelas eksperimen dan dua kali pertemuan dengan siswa kelas kontrol.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Peneliti menguji coba media pembelajaran audio visual kartun untuk mengetahui
pengaruh media tersebut terhadap keterampilan bercerita dalam pelajaran Bahasa Indonesia dengan membandingkan tes keterampilan berbicara antara siswa yang
menggunkan media audio visual kartun sebagai kelas eksperimen dengan siswa yang tidak menggunakan media audio visual kartun sebagai kelas kontrol.
Desain penelitian yang digunakan adalah Two Grup Randomized Subjects Pretest Posttest, terdapat dua kelompok yang akan diberikan pretes untuk
mengetahui keadaan awal keterampilan berbicara bercerita siswa. Setelah mengetahui hasil pretest yang terlihat cukup signifikan, kemudian akan diberikan
perlakuan yang berbeda. Posttest akan diberikan setelah kedua kelas diberikan perlakuan yang berbeda untuk mengetahui perbedaan pemahaman siswa kelas
kontrol dan siswa kelas eksperimen. Adapun rancangan desain penelitiannya sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Two Group Randomized Subject Pretest Posttest
Kelompok Pretest
Treatmen Posttest
R
E
Y X
E
Z R
K
Y -
Z
Keterangan: R
E
= Kelompok eksperimen R
K
= Kelompok kontrol Y
= Tes awal yang diberikan X
E
= Perlakuan kelompok eksperimen Z
= Tes yang diberikan
C. Populasi Dan Sampel
Populasi dan sampel yang diambil dalam penelitian ini yakni: Populasi merupakan wilayah general
isasi yang terdiri atas: “objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan ”.
1
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III MI Tarbiyah Al-Islamiyah Kembangan, Jakarta
Barat tahun ajaran 20142015. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel ini
diambil menggunakan teknik Simple Random Sampling, yakni “pengambilan
sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada populasi untuk dijadikan sampel
”.
2
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 2 kelas secara acak dari 3 kelas yang ada, sehingga diperoleh kelas III C sebagai kelas eksperimen dan kelas
III B sebagai kelas kontrol. Kelas III C 28 siswa dan III B 29 siswa. Jumlah sampel yang diambil dari kedua kelas sebanyak 40 siswa, yaitu 20 siswa dari
1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung, Alfabeta, 2011, cet. 14, h. 80
2
Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013, h. 146.
kelas III C sebagai kelas eksperimen dan 20 siswa dari kelas III B sebagai kelas kontrol.
Penelitian dilakukan di kelas III karena berdasarkan Standar Isi, Standar Kompetensi, dan Kompetensi Dasar materi pembelajaran bercerita terdapat di
kelas III, maka peneliti melakukan penelitian pada kelas III MI Tarbiyah Al- Islamiyah Kembangan, Jakarta Barat.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Dalam penelitian ini data
diperoleh melalui posttest yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Instrumen berbentuk tes tertulis berupa soal pilihan ganda dan
soal uraian. Instrumen non-tes berupa lembar observasi aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran. Penggunaan teknik dan alat pengumpul data yang tepat
memungkinkan diperolehnya data yang objektif. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, digunakan teknik pengumpulan data yang terdiri
dari:
1. Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data sekolah, seperti profil sekolah, letak sekolah, guru, foto dan lainnya.
2. Observasi
Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam hal penggunaan
media audio visual film kartun.
3. Tes
Tes digunakan peneliti untuk mengetahui keterampilan berbicara bercerita melalui penggunaan media audio visual kartun di dalam
proses belajar mengajar dengan yang tidak menggunakan media audio visual kartun di dalam proses belajar mengajar.
Memberikan pretest sebelum diberikan perlakuan yang berbeda dan posttest setelah diberikan perlakuan yang berbeda, dengan menggunakan