F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka diharapkan
penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis:
a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi keilmuan yang
bermanfaat dalam dunia pendidikan mengenai pengaruh media audio visual kartun terhadap keterampilan bercerita.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pembanding,
pertimbangan, dan pengembangan bagi penelitian di masa yang akan datang di bidang dan permasalahan sejenis atau bersangkutan.
2. Manfaat Praktis:
a. Bagi siswa:
1 Siswa memperoleh kemudahan meningkatkan keterampilan bercerita
dalam proses KBM mata pelajaran Bahasa Indonesia. 2
Siswa diharapkan menjadi lebih berani ketika berbicara di depan audien dan lebih mudah mengungkapkan apa yang ada di dalam
pikirannya dengan teratur. 3
Siswa diharapkan dapat lebih percaya diri, berani, dan lebih menghargai diri sendiri dan orang lain. Selain itu, siswa juga
diharapkan dapat memperluas pengetahuannya dan kreativitasnya. 4
Siswa diharapkan mempunyai semangat yang tinggi dalam mempelajari Bahasa Indonesia.
5 Kemampuan berbicara siswa meningkat.
b. Bagi Guru
1 Sebagai masukan bagi guru bidang studi Bahasa Indonesia dalam
menggunakan media audio visual kartun sebagai salah satu cara meningkatkan keterampilan bercerita dan untuk meningkatkan mutu
belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. 2
Sumbangan dalam rangka perbaikan kegiatan belajar mengajar KBM dan peningkatan mutu proses pembelajaran khususnya mata
pelajaran Bahasa Indonesia.
c. Bagi Peneliti
1 Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama belajar
dibangku perkuliahan. 2
Sebagai bekal bagi peneliti kelak ketika menjadi guru agar menggunakan berbagai media pembelajaran khususnya media audio
visual kartun dalam meningkatkan keterampilan bercerita siswa.
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoretis
1. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa L atin, yakni “medius” yang artinya
berarti “tengah”, “pengantar”, atau “perantara”.
1
Istilah “media” bahkan sering dikaitkan dengan kata “teknologi” yang berasal dari kata latin “tekne”
bahasa Inggris art dan “logos” bahasa Indonesia “ilmu”.
2
“Media adalah peralatan yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari
pengirim kepada penerima pesan”.
3
Media adalah sesuatu yang digunakan sebagai penghubung untuk menyalurkan kepada sesuatu yang ingin
disalurkan, misalnya guru menggunakan media film sebagai penghubung atau penyalur materi yang ingin disampaikan kepada siswa.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen penting pendukung penentu keberhasilan pembelajaran, media mempermudah guru
dalam menyalurkan apa yang ingin disalurkan dan memudahkan siswa untuk memahami tujuan yang ingin disalurkan oleh guru.
“Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari
sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan
efektif ”.
4
Dengan kata lain, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan oleh seorang guru untuk mempermudah siswa menyerap apa yang
disalurkan atau disampaikan oleh guru. Media pembelajaran bahasa Indonesia sendiri adalah,
“Alat yang digunakan oleh siswa maupun guru untuk memperlancar proses belajar
1
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008, h. 6
2
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Press, 2010, h. 3
3
Herry Widyastono, Model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 069, 2007, h. 1049
4
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008, h. 7-8
mengajar bahasa Indonesia”.
5
Rossi dan Breidle mengemukakan bahwa “Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk
mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya”.
6
Lain halnya dengan Gerlach dan Ely yang mengatakan bahwa “Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap”.
7
Adapun pengertian lain, “Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi”.
8
Dari berbagai pendapat tentang media di atas dapat disimpulkan bahwa, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
dimanfaatkan sebagai perantara guru untuk menyampaikan apapun yang ingin disampaikan. Media pembelajaran terbagi menjadi tiga, yakni media audio
yang menekankan pada pendengaran, media visual yang menekankan pada penglihatan, dan media audio visual yang menekankan pada pendengaran dan
penglihatan.
a. Media Audio Visual
Media audio visual merupakan media yang mempunyai dua unsur yakni unsur suara dan unsur gambar, media ini dianggap paling efektif dan menarik
dibandingkan dengan media audio saja ataupun media visual saja. Media audio visual terbagi menjadi dua jenis. Jenis pertama dilengkapi fungsi
peralatan suara dan gambar dalam satu unit, dinamakan media audio visual murni, seperti film gerak bersuara, televisi, dan video,
“Jenis kedua adalah media audio visual tidak murni yang kita kenal dengan slide opaque, OHP
dan peralatan visual lainnya bila diberi unsur suara dari rekaman kaset yang
5
Jauharoti Alfin, dkk., Pembejajaran Bahasa Indonesia MI, Surabaya:LAPIS-PGMI, 2009, h. 7-8
6
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Prenada Media Grup, 2010, Bab 7
7
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Press, 2011, h. 3
8
Arif S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press, 2014, h. 7