Uji Homogenitas Pengujian Persyaratan Analisis

terpecah, suara film cukup terganggu dengan air hujan yang jatuh ke atap sekolah sehingga guru harus mengulangi kembali film kartun Dodo. Berdasarkan pengamatan peneliti, pada kelas eksperimen siswa terlihat lebih antusias, dan lebih mudah mengingat kisah yang diputarkan dibandingkan dengan kelas kontrol yang hanya menggunakan buku paket saja, siswa lebih cepat merasa bosan. Siswa kelas eksperimen juga terlihat lebih konsentrasi dengan film yang diputarkan, berbeda dengan siswa kelas kontrol pada saat diminta untuk membaca cerita pada buku masing-masing, beberapa siswa membuat kegaduhan karena tidak ingin membaca cerita yang ada pada bukunya dan lebih memilih bermain dengan temannya. Dari uraian di atas terlihat bahwa terdapat perbadaan antara siswa yang diajarkan menggunakan media pembelajaran audio visual kartun dengan siswa yang tidak menggunakan media audio visual kartun atau hanya menggunakan buku paket. Dari hasil penelitian dan pengolahan data dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan dengan siswa kelompok kontrol. Hasil ditunjukkan dari nilai rata-rata pretest kelompok eksperimen sebesar 64,40. Setelah diberikan perlakuan dengan medai pembelajaran audio visual kartun nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen mengalami peningkatan menjadi 77,40. sedangkan nilai rata-rata pretest kelompok kontrol adalah sebesar 64,00. Nilai rata-rata posttest kelompok kontrol mengalami peningkatan menjadi 72,20. dari perhitungan nilai rata-rata tersebut, hasil tes kelompok eksperimen mengalami peningkatan sebesar 13 sedangkan hasil tes kelompok kontrol mengalami peningkatan sebesar 8,2. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran audio visual kartun pada siswa kelas III MI Tarbiyah Al- Islamiyah kembangan, Jakarta Barat yang dilakukan pada kelompok eksperimen menunjukkan hasil yang baik, positif, dan menggembirakan. Dengan menggunakan media pembelajaran audio visual kartun di kelas eksperimen siswa lebih termotivasi, minat belajar siswa lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak dapat perlakuan atau menggunakan buku paket, dan keterampilan berbicara bercerita siswa meningkat. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran audio visual kartun lebih efektif dalam kegiatan pembelajaran.