Hasil pemeriksaan mikroskopik Hasil pemeriksaan simplisia herba sambiloto dan daun salam
41 pada Tabel 4.1 dan daun salam pada Tabel 4.2.
Tabel 4.1 Hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia herba sambiloto Parameter
Hasil Persyaratan
MMI Keterangan
Kadar air 3,95
10 Kadar sari larut dalam air
19,20 ≥18
Kadar sari larut dalam etanol 15,11
≥9,7 Memenuhi
syarat Kadar Abu total
7,10 ≤12
Kadar abu yang tidak larut dalam asam
1,25 ≤2,2
Hasil pemeriksaan karakterisasi dari serbuk herba sambiloto diperoleh kadar air 3,95 , kadar sari larut dalam air 19,20 , kadar sari larut dalam etanol 15,11 ,
kadar abu total 7,10 , kadar abu yang tidak larut asam 1,25 , seperti tercantum pada Tabel 4.1. Hasil penetapan kadar air, penetapan kadar sari larut dalam air, penetapan
kadar sari larut dalam etanol, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu yang tidak larut asam memenuhi persyaratan pada Materia Medika Indonesia Jilid III 1979.
Tabel 4.2 Hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia daun salam Parameter
Hasil Persyaratan
MMI Keterangan
Kadar air 7,98
≤ 10 Kadar sari larut dalam air
12,83 ≥ 12
Kadar sari larut dalam etanol 9,54
≥ 8 Memenuhi
syarat Kadar Abu total
3,71 ≤ 5
Kadar abu yang tidak larut dalam asam
0,53 ≤ 1
Hasil pemeriksaan karakterisasi dari serbuk daun salam diperoleh kadar air 7,98 , kadar sari larut dalam air 12,83 , kadar sari larut dalam etanol 9,54, kadar
abu total 3,71 , kadar abu yang tidak larut asam 0,53 , seperti tercantum pada Tabel 4.2. Hasil penetapan kadar air, penetapan kadar sari larut dalam air, penetapan kadar
42 sari larut dalam etanol, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu yang tidak larut
asam memenuhi persyaratan pada Materia Medika Indonesia Jilid IV 1980. Hasil penetapan kadar air simplisia memenuhi persyaratan, yaitu tidak
melebihi 10. Kadar air yang melebihi persyaratan akan terjadinya pertumbuhan jamur. Penetapan kadar sari yang larut dalam air dilakukan untuk mengetahui zat-
zat yang tersari dalam pelarut air. Penetapan kadar sari yang larut dalam etanol menyatakan zat-zat yang tersari dalam pelarut etanol tetapi mungkin tidak larut
dalam air Depkes RI
a
, 2000. Penetapan kadar abu dilakukan untuk mengetahui gambaran kandungan
mineral internal dan eksternal yang berasal dari awal proses yang terkandung dalam simplisia, sedangkan kadar abu tidak larut asam untuk mengetahui kadar
senyawa anorganik yang tidak larut dalam asam, misalnya silikat Depkes RI
a
, 2000.