27 tanaman yang telah kering ditimbang dan diperoleh berat simplisia herba
sambiloto 1,23 kg dan daun salam 1,86 kg. Simplisia dihaluskan dan disimpan di dalam wadah tertutup.
3.3 Pemeriksaan Karakteristik Simplisia
Pemeriksaan karakteristik simplisia meliputi pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik, penetapan kadar air, penetapan kadar sari larut air, penetapan
kadar sari larut etanol, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu tidak larut asam Depkes RI, 1980.
3.3.1 Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan makroskopik dilakukan dengan cara mengamati warna, bentuk, ukuran dan tekstur dari bahan tanaman segar dan simplisia.
3.3.2 Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap daun sambiloto segar dan daun salam segar, serbuk simplisia herba sambiloto dan daun salam. Pemeriksaan
mikroskopik sampel segar dilakukan sebagai berikut: dibuat irisan melintang dan membujur yang tipis. Hasil masing-masing irisan diletakkan di atas kaca objek
lalu ditetesi larutan kloralhidrat, ditutup dengan kaca penutup dan diamati di bawah mikroskop pada berbagai perbesaran. Pemeriksaan mikroskopik untuk
serbuk simplisia dilakukan sebagai berikut: ditaburkan di atas kaca objek yang telah ditetesi dengan larutan kloralhidrat dan ditutup dengan kaca penutup,
kemudian diamati di bawah mikroskop.
3.3.3 Penetapan kadar air
Penetapan kadar air dilakukan dengan metode Azeotropi destilasi toluen.
28 Alat terdiri dari labu alas bulat 500 ml, pendingin, tabung penyambung, tabung
penerima 5 ml berskala 0,05 ml, alat penampung dan pemanas listrik. a.
Penjenuhan toluen Sebanyak 200 ml toluen dimasukkan ke dalam labu alas bulat, lalu
ditambahkan 2 ml air suling, kemudian dipasang alat penampung dan pendingin dan dilakukan destilasi selama 2 jam. Destilasi dihentikan dan dibiarkan dingin
selama
±
30 menit, kemudian volume air dalam tabung penerima dibaca dengan ketelitian 0,05 ml.
b. Penetapan kadar air simplisia
Sebanyak 5 g serbuk simplisia yang telah ditimbang seksama dimasukkan ke dalam labu berisi toluen yang telah dijenuhkan, kemudian labu dipanaskan
hati-hati selama 15 menit. Setelah toluen mendidih, kecepatan toluen diatur 2 tetes per detik sampai sebagian besar air terdestilasi, kemudian kecepatan destilasi
dinaikkan sampai 4 tetes per detik, setelah semua air terdestilasi, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluen. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit, tabung
penerima dibiarkan mendingin pada suhu kamar, setelah air dan toluen memisah sempurna, volume air dibaca dengan ketelitian 0,05 ml. Selisih kedua volume air
yang dibaca sesuai dengan kadar air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa. Kadar air dihitung dalam persen WHO, 1998.
3.3.4 Penetapan kadar sari yang larut dalam air
Sebanyak 5 g serbuk simplisia, dimaserasi selama 24 jam dalam 100 ml air-kloroform 2,5 ml kloroform dalam air suling 1000 ml dalam labu bersumbat
sambil sesekali dikocok selama 6 jam pertama, dibiarkan selama 18 jam, kemudian disaring. Diuapkan 20 ml filtrate sampai kering dalam cawan penguap