Uji Klinis TINJAUAN PUSTAKA

15 a. Pembuktiaan secara ilmiah kemanfaatan sediaan herbal sesuai dengan indikasi yang akan menjadi fitofarmaka. b. Pembuktian secara ilmiah keamanan dan kemanfaatan pengobatan tradisional termasuk cara, alat, bahan dan ramuan yang telah dilakukan, setelah menunjukkan adanya kemanfaatan berdasarkan observasi klinik. c. Pengembangan tanaman obat yang mengarah pada pengembangan zat kimia baru sebagai bahan obat Dirjen Bina Kesmas, 2004. Uji klinis ramuan atau tanaman obat yang akan dikembangkan sebagai produk obat tradisional membutuhkan beberapa persyaratan diantaranya: a. Data keamanan, meliputi toksiksitas akut, toksiksitas subkronik dan toksiksitas khusus bila diperlukan. b. Data manfaat khasiat praklinis. c. Teknologi formulasi sederhana untuk pembuatan formulasi. d. Menentukan zat identitas, zat aktif atau finger print sehingga dapat dibuat jadi produk obat terstandar. Uji klinis obat tradisional pada pengobatan tradisional dibedakan menjadi uji klinis terhadap praktek yang sudah ada dan telah menunjukkan kemanfaatan berdasarkan hasil observasi klinis dan uji klinis untuk menetapkan intervensi klinis baru. Uji klinis intervensi baru, harus mengikuti tahapan seperti obat baru yang didahului dengan data praklinis, teknik formulasi, uji klinis fase I, II dan III, sedangkan untuk uji klinis pengobatan tradisional yang kemanfaatannya sudah ditunjukkan dengan obseervasi klinik dapat dilanjutkan dengan uji klinis skala kecil dan kriteria klinis lebih ketat, seperti pada fase II atau III Dirjen Bina Kesmas, 2004. 16 Uji klinis terdiri dari 4 fase yaitu: Fase I : Pengujian pada suatu obat baru yang baru pertama kali digunakan untuk menilai keamanan dan tolerabilitas obat pada sukarelawan sehat. Jumlah subyek pada fase ini 20-50 orang. Fase IIA : Pengujian pada pasien dalam jumlah terbatas dan tanpa pembanding kontrol. Fase IIB : Pengujian dilakukan pada pasien secara komparatif yang membandingkannya dengan plasebo atau obat standar kontrol. Fase III : Pengujian pada fase ini dilakukan dengan mengevaluasi obat dibandingkan dengan obat standar dengan desain uji klinis acak terkontrol, multisenter dan jumlah subyek yang diikutsertakan pada fase ini minimal 500 orang. Fase IV : Pengujian yang dilakukan pasca pemasaran, untuk mengamati efek samping yang jarang atau yang lambat timbulnya Setiawati, dkk., 2007.

2.6 Profil Lipid Profil lipid mencakup kolesterol total, LDL-C low density lipoprotein-

cholesterol, trigliserida dan HDL-C high density lipoprotein-cholesterol Dipiro, dkk., 2009. Lipid tidak larut dalam air sehingga pengangkutannya dalam darah dalam bentuk lipoprotein. Lipoprotein adalah bentuk kompleks dari lipid fosfolipid, kolesterol dan trigliserida dan protein dalam konsentrasi yang berbeda-beda. Fosfolipid bersifat lipofil dan hidrofil sehingga bertindak sebagai daya pelarut. Agar lipid plasma dapat diangkut dalam sirkulasi, maka susunan 17 molekul lipid tersebut perlu di modifikasi, yaitu dalam bentuk lipoprotein yang bersifat larut dalam air yang disebut apolipoprotein. Zat-zat lipoprotein ini bertugas mengangkut lipid dari tempat sintesisnya menuju tempat penggunaannya Silalahi, 2006.

2.6.1 Kolesterol total

Kolesterol berasal dari bahasa Yunani yaitu chole = empedu dan stereos = padat adalah steroid alkohol yang menyerupai lemak, berwarna putih mutiara. Rumus molekul C 27 H 45 OH, mengkristal dalam bentuk daun leaflet atau lempengan United States Pharmacopeial Convention, 1985. Kolesterol mempunyai struktur yang lembut, seperti lilin, terdiri dari lemak dan berinti steroid yang dapat dihasilkan oleh tubuh atau berasal dari makanan yang berasal dari hewan misalnya kuning telur, daging, hati dan otak. Kolesterol terdapat di jaringan dan plasma sebagai kolesterol bebas atau berikatan dengan asam lemak rantai panjang sebagai kolesterol ester. Kolesterol adalah lipid yang merupakan komponen struktural esensial pada membran sel dan lapisan luar lipoprotein plasma. Kolesterol merupakan prekursor semua steroid lain di dalam tubuh manusia, termasuk kortikosteroid, hormon seks, asam empedu dan vitamin D Murray, dkk., 2006. Ada beberapa pendapat tentang nilai optimal dari kolesterol darah dan sampai batas berapa penyakit kardiovaskuler tersebut tidak terjadi. Kandungan total kolesterol darah National Cholesterol Education Program NCEP pada Adult Treatment Panel III ATP III menetapkan bahwa kadar total kolesterol darah normal adalah ≤ 200 mgdl, batas tinggi adalah 200-239 mgdl, dan tinggi adalah ≥ 240 mgdl Freeman, 2008. Nilai angka kolesterol total dapat dilihat

Dokumen yang terkait

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kapsul Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm.f.) Nees) dan Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp.) Terhadap Fungsi Ginjal Pada Pasien Dislipidemia

2 55 110

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

9 96 112

Observasi Klinis Pengaruh Pemberian Kombinasi Serbuk Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight)Walp.) dan Rimpang Kunyit (Curcuma domesticaVal.) Pada Pasien Hiperurisemia

3 67 60

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kapsul Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) dan Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) Terhadap Kadar ALT dan AST pada Pasien Dislipidemia

3 33 114

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

Pengaruh Kombinasi Ekstrak Etanol Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm.f.) Nees) dan Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight.) Walp.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan Galur Balb/C Yang Diinduksi Aloksan.

0 0 31

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

0 0 31

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

0 0 6

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

0 0 24

UJI KLINIS PENDAHULUAN PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm F) Ness) DAN EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) PADA PASIEN HIPERKOLESTEROLEMIA SKRIPSI

0 0 15