Lama Penyinaran Matahari Bukan Daerah Pesisir

Distribusi bulanan curah hujan daerah pesisir dari hasil tabel 4.20 diatas, tahun 2009 diketahui bahwa rata-rata curah hujan bulanan 140,5 mm, median 124 mm, standar deviasi 83,8 mm, dengan curah hujan terendah 11 mm dan tertinggi 365 mm dan dari hasil estimasi interval dapat disebutkan bahwa 95 diyakini curah hujan adalah 109,4 mm sampai 167,4 mm. Pada tahun 2010, rata-rata curah hujan yang diamati perbulan adalah 120,4 mm, dengan median 97,5 mm dan standar deviasi 86,2 mm serta curah hujan terendah 19 mm dan tertinggi 379 mm. Dan dari hasil estimasi interval diyakini 95 curah hujan diantara 91,2 mm sampai 149,5 mm. Rata-rata curah hujan bulan tahun 2011 diperoleh 138,3 mm, median 131,5 mm, standar deviasi 70,1 mm, curah hujan terendah 18 mm dan tertinggi 375 dan 95 diyakini curah hujan adalah diantara 114,6 mm sampai 162 mm. Dan pada tahun 2012 diperoleh rata-rata curah hujan 134 mm, median 121 mm, standar deviasi 85,9 mm, dengan curah hujan terendah 5 mm dan tertinggi 320 mm. Dengan 95 diyakini curah hujan diantara 105 sampai 163,1 mm. Hasil analisis curah hujan daerah bukan pesisir selama tahun 2009-2012 diperoleh rata-rata curah hujan 133,3 mm, median 120,5 mm, standar deviasi 81,3 mm, dengan curah hujan terendah 5 mm dan tertinggi 379 dengan 95 diyakini curah hujan antara 119,3 mm sampai 146,2 mm.

4.2.3.4. Lama Penyinaran Matahari Bukan Daerah Pesisir

Dari tabel dibawah ini, diperoleh rata-rata lama penyinaran matahari bulanan sebesar 63 pada bulan Februari dan Juni, dan untuk rata –rata terendah terjadi pada bulan Nopember sebesar 40 . Sedangkan rata-rata tahunan, lama Universitas Sumatera Utara penyinaran matahari tertinggi sebesar 58 terjadi merata dari tahun 2009 hingga tahun 2012. Tabel 4.21 Variasi Lama Penyinaran Matahari Daerah Bukan Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2009 – 2012 Bulan Lama Penyinaran Matahari Daerah Bukan Pesisir Rata- rata Sipispis Kotarih Tebing Sahbandar 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 Jan 49 56 52 48 48 55 51 47 38 48 35 49 48 Feb 62 78 63 66 61 77 62 65 47 71 56 49 63 Mar 58 67 43 63 57 66 42 62 56 58 42 58 56 Apr 64 58 52 63 63 57 51 62 56 55 49 49 57 Mei 71 69 46 61 70 68 45 60 57 61 55 56 60 Jun 76 54 63 73 75 53 62 72 58 44 62 68 63 Jul 62 50 67 62 61 49 66 61 51 47 69 57 59 Ags 50 69 44 56 49 68 43 55 44 68 43 49 53 Sep 50 55 42 45 49 54 41 44 52 48 42 50 48 Okt 50 55 60 34 49 54 59 33 53 48 54 41 49 Nop 55 45 43 14 54 44 42 13 35 39 41 48 40 Des 50 38 42 42 49 37 41 41 42 34 27 42 41 Rata- rata 58 58 51 52 57 57 51 52 49 52 58 51 Sumber : BMKG Sampali 2009-2012 Keadaan lama penyinaran matahari untuk tahun 2009, 2010, dan 2012 tertinggi terjadi pada Kecamatan Sipispis, sebesar 76 pada tahun 2009 di bulan Juni, sebesar 78 pada bulan Februari, dan sebesar 73 pada bulan Juni. Sedang untuk tahun 2011, lama penyinaran matahari tertinggi terjadi di Kecamatan Tebing Sahbandar yakni 69 . Lama penyinaran matahari terendah tahun 2009 sebesar 35 pada bulan Nopember, tahun 2010 sebesar 34 pada bulan Desember, tahun 2011 sebesar 27 pada bulan Desember terjadi pada Kecamatan Tebing Sahbandar, sedang Universitas Sumatera Utara untuk tahun 2012, lama penyinaran matahari terendah terjadi di Kecamatan Kotarih yakni 13 pada bulan Nopember. Tabel 4.22 Distribusi Lama Penyinaran Matahari Daerah Bukan Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2009 – 2012 Variabel Tahun Mean Median SD Min- Max 95 CI Lama Penyinaran Matahari 2009 54,8 53,6 9,4 35-76 51,6-57,9 2010 55,6 55,0 11,2 34-78 51,7-59,3 2011 50,0 47,5 10,1 27-69 46,5-53,4 2012 51,7 52,6 13,8 13-73 46,9-56,3 2009-2012 53,0 53,1 11,4 13-78 51,1-54,8 Pendistribusian lama penyinaran matahari dari tabel 4.22 diatas, pada tahun 2009 diperoleh bahwa rata-rata lama penyinaran matahari sebesar 54,8 , dengan median 53,6 , standar deviasi 9,4 , lama penyinaran matahari terendah 35 dan tertinggi 76 . Serta di yakini sebesar 95 berada diantara 51,6 sampai 57,9 . Pendistribusian lama penyinaran matahari pada tahun 2010 diperoleh rata-rata lama penyinaran matahari sebesar 55,6 , median 55 , standar deviasi 11,2 , lama penyinaran matahari terendah 34 dan tertinggi 78 . Dengan estimasi interval diyakini 95 berada diantara 51,7 sampai 59,3 . Untuk tahun 2011, pendistribusian lama penyinaran matahari dengan rata-rata sebesar 50 , median 47,5 , standar deviasi 10,1 , dengan lama penyinaran matahari terendah 27 dan tertinggi 69 . Dan hasil estimasi interval disebutkan bahwa 95 lama penyinaran matahari diantara 46,5 sampai 53,4 . Sedang tahun 2012 diperoleh rata-rata penyinaran matahari sebesar 51,7 , median Universitas Sumatera Utara 52,6 , standar deviasi 13,8 , lama penyinaran matahari terendah 13 dan tertinggi 73 . Dan dipercaya sebesar 95 diantara 46,9 sampai 56,3 . Hasil univariat selama kurun waktu 2009-2012, diperoleh bahwa rata-rata lama penyinaran matahari sebesar 53 , median 53,1 , standar deviasi 11,4 , dengan lama penyinaran matahari terendah 13 dan tertinggi 78 . Dan dipercaya sebanyak 95 diantara 51,1 sampai 54,8 . 4.2.3.5. Kecepatan Angin Daerah Bukan Pesisir Tabel 4.23 Variasi Kecepatan Angin knot Daerah Bukan Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2009 – 2012 Bulan Kecepatan Angin knot Daerah Bukan Pesisir Rata- rata Sipispis Kotarih Tebing Sahbandar 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 Jan 0,60 1,80 1,10 1,44 0,60 1,80 1,10 1,44 1,05 0,75 1,15 1,03 1,2 Feb 0,60 2,10 1,20 1,54 0,60 2,10 1,20 1,54 1,00 0,75 1,10 0,93 1,2 Mar 0,90 2,20 0,10 1,68 0,90 2,20 0,10 1,68 1,00 0,80 1,30 1,57 1,2 Apr 1,00 1,80 1,40 1,53 1,00 1,80 1,40 1,53 0,90 0,65 1,15 1,11 1,3 Mei 1,00 1,60 1,50 1,44 1,00 1,60 1,50 1,44 0,85 0,90 0,75 0,89 1,2 Jun 0,95 1,60 1,50 1,45 0,95 1,60 1,50 1,45 0,80 0,75 0,95 0,94 1,2 Jul 1,05 1,70 1,80 1,53 1,05 1,70 1,80 1,53 0,90 0,10 0,50 1,33 1,2 Ags 1,00 1,60 1,90 1,47 1,00 1,60 1,90 1,47 0,75 1,10 0,80 0,97 1,3 Sep 0,80 1,40 1,50 1,44 0,80 1,40 1,50 1,44 0,80 1,10 0,75 1,12 1,2 Okt 0,80 1,50 1,10 1,34 0,80 1,50 1,10 1,34 0,80 1,05 0,75 0,74 1,1 Nop 0,90 1,30 1,70 1,29 0,90 1,30 1,70 1,29 0,75 1,20 0,70 0,87 1,2 Des 0,80 1,20 0,86 1,28 0,80 1,20 0,86 1,28 0,80 1,20 0,60 1,28 1,0 Rata- rata 0,9 1,7 1,3 1,5 1,7 1,3 1,5 0,9 0,9 0,9 0,9 1,1 Sumber : BMKG Sampali 2009-2012 Dari tabel diatas, diperoleh rata-rata kecepatan angin bulanan tertinggi adalah 1,3 knot pada bulan April dan terendah adalah 1 knot pada bulan Desember. Sedangkan rata-rata kecepatan angin tahunan tertinggi sebesar 1,7 knot Universitas Sumatera Utara terjadi pada tahun 2009 di Kecamatan Kotarih dan 2010 terjadi di Kecamatan Sipispis. Dan terendah sebesar 0,9 knot pada tahun 2009 terjadi di Kecamatan Tebing Sahbandar dan Sipispis, terendah pada tahun 2010 dan 2011 terjadi di Kecamatan Tebing Sahbandar. Kecepatan angin tertinggi pada tahun 2009 sebesar 1,05 knot pada bulan Juli, tahun 2010 sebesar 2,2 knot pada bulan Maret, tahun 2011 sebesar 1,9 knot pada bulan Agustus dan tahun 2012 sebesar 1,68 knot pada bulan Maret, terjadi di Kecamatan Sipispis dan Kotarih. Sedang kecepatan angin terendah pada tahun 2009 sebesar 0,6 knot pada bulan Januari dan Februari dan tahun 2011 sebesar 0,1 knot pada bulan Maret terjadi di Kecamatan Sipispis dan Kotarih, untuk tahun 2010 sebesar 0,1 knot pada bulan Maret dan tahun 2012 sebesar 0,74 knot pada bulan Oktober terjadi di Kecamatan Tebing Sahbandar. Tabel 4.24 Distribusi Kecepatan Angin knot Daerah Bukan Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2009 – 2012 Variabel Tahun Mean Median SD Min-Max 95 CI Kecepatan Angin knot 2009 0,9 0,9 0,1 0.6-1,0 0,8-0,9 2010 1,4 1,5 0,5 0,1-2,2 1,2-1,5 2011 1,2 1,2 1,2 0,1-1,9 1-1,3 2012 1,3 1,4 0,2 0,7-1,7 1,2-1,4 2009-2012 1,2 1,1 0,4 0,1-2,2 1,1-1,2 Dari hasil univariat pada tabel diatas, pada tahun 2009, diperoleh rata- rata kecepatan angin yaitu 0,9 knot, median 0,9 knot, standar deviasi 0,1 knot, dengan kecepatan angin terendah 0,6 knot dan tertinggi 1 knot. Dengan 95 Universitas Sumatera Utara diyakini kecepatan angin antara 0,8 knot sampai 0,9 knot. Tahun 2010 diperoleh bahwa rata-rata 1,4 knot, median 1,5 knot, standar deviasi 0,5 knot, dengan kecepatan angin terendah 0,1 knot dan tertinggi 2,2 knot. Dan dari hasil estimasi interval bahwa 95 diyakini kecepatan angin antara 1,2 knot sampai 1,5 knot. Tahun 2011 diperoleh rata-rata 1,2 knot, median 1,2 knot, standar deviasi 1,2 knot dan kecepatan angin terendah 0,1 knot dan tertinggi 1,9 knot serta diyakini kecepatan angin antara 1 knot sampai 1,3 knot. Tahun 2012 diperoleh bahwa rata- rata kecepatan angin 1,3 knot, median 1,4 knot, standar deviasi 0,2 knot, kecepatan angin terendah 0,7 knot dan tertinggi 1,7 knot. Hasil estimasi interval disebutkan 95 diyakini kecepatan angin antara 1,2 knot sampai 1,4 knot. Sedangkan kecepatan angin daerah pesisir selama tahun 2009-2012 diperoleh rata-rata kecepatan angin 1,2 knot, median 1,1 knot, standar deviasi 0,4 knot, kecepatan angin terendah 0,1 knot dan tertinggi 2,2 knot dan dari hasil estimasi interval disebutkan 95 kecepatan angin antara 1,1 knot sampai 1,2 knot.

4.2.4 Kejadian Tuberkulosis Paru Bukan Daerah Pesisir