Korelasi Kelembaban Udara dengan Kejadian Tuberkulosis paru

Gambar 4.4. Grafik Korelasi Suhu Udara dengan Kejadian Tuberkulosis paru Daerah Bukan Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2009-2012 Rata-rata suhu udara tertinggi daerah bukan pesisir terjadi pada bulan Mei tahun 2010 dengan suhu 28,6 o C dan jumlah kejadian tuberkulosis paru sebesar 7 kasus. Sedangkan rata-rata suhu udara terendah terjadi pada bulan Januari tahun 2009 yaitu 25,9 o

4.4.2 Korelasi Kelembaban Udara dengan Kejadian Tuberkulosis paru

C dengan banyaknya kasus tuberkulosis paru yang terjadi sebesar 2 kasus dan pada bulan April tahun 2011 dengan jumlah kasus tuberkulosis paru sebesar 3 kasus. di Daerah Pesisir dan Daerah Bukan Pesisir Hasil uji korelasi antara kelembaban udara dengan kejadian tuberkulosis paru pada daerah Pesisir dan bukan pesisir Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2 4 6 8 10 12 14 24.0 24.5 25.0 25.5 26.0 26.5 27.0 27.5 28.0 28.5 29.0 Ja n Ma r M ei Ju l S ep N op Ja n Ma r M ei Ju l S ep N op Ja n Ma r M ei Ju l S ep N op Ja n Ma r M ei Ju l S ep N op 2009 2010 2011 2012 Suhu udara daerah bukan pesisir tahun 2009-2012 Jumlah Kejadian Tb paru Daerah Bukan Pesisir Tahun 2009 S u h u U d a ra o C Ju m la h K e ja d ia n T u b e rk u lo sis P aru Universitas Sumatera Utara 2009, 2010, 2011, 2012 dan periode 2009-2012, menunjukkan tidak ada korelasi, dikar enakan nilai p yang diperoleh lebih besar dari nilai α = 0,05. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.30 Analisis Korelasi Kelembaban Udara dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Daerah Pesisir dan Daerah Bukan Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2009-2012 Variabel Tahun Nilai p R Kelembaban Udara Pesisir 2009 0,742 0,052 2010 0,505 -0,115 2011 0,417 -0,140 2012 0,579 0,096 2009-2012 0,261 -0,094 Kelembaban Udara Bukan Pesisir 2009 0,471 0,124 2010 0,435 0,134 2011 0,074 0,302 2012 0,518 0,111 2009-2012 0,202 0,107 Hasil tersebut berbeda jika dibandingkan dengan kelembaban udara yang diamati pada daerah pesisir yaitu antara 74–87 dan daerah bukan pesisir sebesar 73-87 , hal ini merupakan keadaan yang baik untuk bakteri-bakteri patogen termasuk Mycobacterium tuberculosis. Dari grafik 4.5, dibawah ini menunjukkan pola hubungan antara kelembaban udara dan kejadian tuberkulosis paru di daerah pesisir. Diperoleh bahwa jumlah kejadian tuberkulosis paru tertinggi yaitu sebanyak 24 kasus terjadi saat rata-rata kelembaban berada pada keadaan 83 di bulan Mei, dan 84,3 di bulan Oktober tahun 2012. Sedangkan kasus tuberkulosis paru yang terendah Universitas Sumatera Utara yaitu sebanyak 3 kasus berada pada keadaan rata-rata kelembaban udara sebesar 81,7 di bulan Juli tahun 2009. Rata-rata kelembaban udara tertinggi sebesar 85,7 pada bulan Desember tahun 2009 dan kejadian tuberkulosis paru yang terjadi pada saat itu sebanyak 5 kasus. Sedangkan pada saat rata-rata kelembaban udara terendah terjadi pada bulan Juni tahun 2012 sebesar 78,3 dengan banyaknya kasus tuberkulosis paru di saat itu sebanyak 13 kasus. Gambar 4.5 Grafik Korelasi Kelembaban Udara dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Daerah Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2009-2012 Sedangkan pola hubungan daerah bukan pesisir dapat dilihat pada grafik 4.6 dibawah ini, menunjukkan rata-rata kelembaban udara tertinggi terjadi pada bulan Desember tahun 2009 sebesar 86 , disaat kejadian tuberkulosis paru 5 10 15 20 25 30 74.0 76.0 78.0 80.0 82.0 84.0 86.0 88.0 Ja n Ma r M ei Ju l S ep N op Ja n Ma r M ei Ju l S ep N op Ja n Ma r M ei Ju l S ep N op Ja n Ma r M ei Ju l S ep N op 2009 2010 2011 2012 Kelembaban udara daerah pesisir tahun 2009-2012 Jumlah Kejadian Tb paru daerah pesisir tahun 2009-2012 K e le m b ab an Ud ara Ju m lah K e jad ian T u b e rk u lo sis P aru Universitas Sumatera Utara sebanyak 12 kasus, dan kelembaban udara terendah terjadi pada tahun 2009 di bulan Februari sebesar 77 dengan jumlah kasus sebanyak 1 kasus. Jumlah kejadian tuberkulosis paru terbanyak terjadi pada bulan Desember tahun 2009 yaitu 12 kasus disaat kondisi kelembaban udara sebesar 86 . Sedangkan kejadian tuberkulosis paru terendah yaitu sebanyak 1 kasus, terjadi pada saat kondisi kelembaban udara sebesar 77 pada bulan Februari tahun 2009 dan sebesar 83 pada bulan September ditahun yang sama, jumlah kejadian tuberkulosis paru terendah terjadi juga pada keadaan kelembaban udara sebesar 84 di bulan Desember tahun 2010. Gambar 4.6 Grafik Korelasi Kelembaban Udara dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Daerah Bukan Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2009-2012 2 4 6 8 10 12 14 72 74 76 78 80 82 84 86 88 Ja n Ma r M ei Ju l S ep N op Ja n Ma r M ei Ju l S ep N op Ja n Ma r M ei Ju l S ep N op Ja n Ma r M ei Ju l S ep N op 2009 2010 2011 2012 Kelembaban udara daerah bukan pesisir tahun 2009-2012 K w le m b ab an Ud ara Ju m la h K e ja d ia n T u b e rk u lo sis P aru Universitas Sumatera Utara

4.4.3 Korelasi Curah Hujan dengan Kejadian Tuberkulosis paru di Daerah Pesisir dan Bukan Pesisir