Gambaran Curah Hujan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2009- 2012

Keadaan kelembaban udara yang tinggi dari luar rumah sedikit banyak berpengaruh terhadap kelembaban udara di dalam rumah. Kondisi fisik rumah yang tidak memiliki ventilasi yang baik dapat membantu kelembaban udara di dalam rumah lebih tinggi dari kelembaban di luar rumah. Sejalan dengan penelitian Mareta 2012 di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang, menunjukkan bahwa responden yang tinggal dengan kelembaban hunian yang tidak memenuhi syarat mempunyai risiko 4,003 kali menderita Tuberkulosis paru bila dibandingkan dengan responden yang tinggal dengan kelembaban hunian yang memenuhi syarat.

5.1.3 Gambaran Curah Hujan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2009- 2012

Sebagai salah satu unsur iklim, maka prespitasi yang dihasilkan oleh atmosfer di wilayah tropis pada umumnya berwujud curah hujan Boer, 2005. Salah satu peranan curah hujan di Indonesia adalah sebagai unsur iklim utama dalam menyiapkan informasi prakiraan iklim musiman Swarinoto, 2010. Hujan dapat menyebabkan kenaikan kelembaban udara, dan memungkinan suhu udara pada daerah terkena hujan akan menurun, serta menghambat sinar matahari untuk sampai ke bumi dan juga dapat mempengaruhi angin berhembus. Rata – rata curah hujan daerah pesisir Kabupaten Serdang Bedagai periode tahun 2009 - 2012 adalah sebesar 139,6 mm dan rata-rata curah hujan daerah bukan pesisir sebesar 133,3 mm. Universitas Sumatera Utara Curah hujan minimum dan maksimum daerah pesisir adalah 1 mm hingga 448 mm. Sedangkan daerah bukan pesisir curah hujan minimum dan maksimum tercatat antara 5 mm hingga 379 mm. Dari hasil tersebut diperkirakan jumlah curah hujan pertahun tidak melebihi 2000 mm, keadaan ini menunjukkan curah hujan di Kabupaten Serdang Bedagai berpola sedang Hidayat, 2013. Lebih tingginya curah hujan daerah pesisir dibandingkan daerah bukan pesisir disebabkan suhu udara yang naik karena pemanasan tinggi yang menciptakan hujan ZenithalEkuatorialKonveksiNaik Tropis pada daerah pesisir Susilawati, 2013. Dan Hidayat 2013 menjelaskan bahwa topografi Indonesia yang tidak homogen dapat menyebabkan terjadi perbedaan curah hujan disuatu daerah. Meningkatnya curah hujan akan berdampak pada perubahan suhu udara dan kelembaban udara, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuan hidup Mycobacterium tuberculosis Olender, 2003. Chandra 2010 menjelaskan pada musim hujan rumah menjadi lembab, dinding dan lantai rumah basah oleh air hujan yang merembes naik. Pada saat banjir banyak penderita tuberculosis yang dinyatakan sembuh ternyata kambuh kembali. Dikarenakan hujan mempengaruhi pertumbuhan dan penyebaran beberapa spesies mikroba dan parasit serta berbagai variabel kependudukan. Universitas Sumatera Utara

5.1.4 Gambaran Lama Penyinaran Matahari Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2009-2012