Uji Linieritas Sensor Aseton

72 dilakukan pengujiankarakteriasi yang meliputi linieritas, selektifitas, respon dan recovery time, reproducibility, repeatability, stability serta life timenya. Pengujian sifat litrik sensor dilakukan dengan mengekspos masing - masing sampel film kitosan - CMC dengan gas aseton yang divariasikan dalam berbagai konsentrasi dalam suatu ruang uji testing chamber yang terhubung dengan sistem sensor dan suatu personal computer untuk mengolah dan menampilkan hasil pengukuran baik dalam bentuk tabel data dan visualisasi grafik. Konsentrasi aseton dipilih mulai dari 0,1 ppm, 0,5 ppm, 1 ppm, 5 ppm dan 10 ppm serta udara normal sebagai pembanding Gambar 3.12. Konsentrasi ini disesuaikan dengan konsentrasi aseton yang dimiliki oleh seorang diabetisi.

4.4.1 Uji Linieritas Sensor Aseton

Pada bagian ini dikaji tentang pengaruh penambahan CMC terhadap tegangan keluaran sensor aseton berbasis film kitosan. Dan untuk mengetahui daerah linier pengukuran keluaran sensor, gas aseton diekspos ke dalam testing chamber yang berisi sensor berbasis film kitosan - CMC, sehingga gas aseton tersebut akan tersebar dalam ruang uji dan mengenai permukaan film kitosan - CMC dan terjadi perubahan tegangan keluaran sensor Gambar 3.3. Hasilnya dibandingkan dengan keluaran sensor berbasis film kitosan murni. Pada Gambar 4.26 - 4.30 diperlihatkan hubungan tegangan terhadap waktu menghasilkan grafik yang cenderung linier. Hal ini dapat dijelaskan bahwa pada pemberian gas dalam konsentrasi rendah, perubahan tegangan film yang terjadi cukup kecil. Ini dikarenakan pada permukaan sensor masih banyak tempat adsorpsi yang kosong yang dapat ditempati oleh molekul - molekul gas. Dan saat konsentrasi gas ditingkatkan, semakin banyak interaksi yang terjadi pada permukaan sensor sehingga perubahan tegangan keluaran sensor akan ditampilkan semakin besar. Dari gambar juga dapat diketahui bahwa penambahan CMC pada film kitosan memberi pengaruh terhadap keluaran masing - masing sensor. Hasil pengukuran tegangan sensor berubah semakin tinggi dengan semakin banyaknya jumlah CMC yang ditambahkan kedalam larutan kitosan sebagai bahan dasar film kitosan tersebut Gambar 4.27 - 4.30. Jika dibandingkan dengan sensor aseton 73 berbasis film kitosan murni tanpa penambahan CMC, hasil pengukurannya relatif lebih rendah dari film kitosan dengan penambahan CMC Gambar 4.26. Gambar 4.26. Grafik linieritas keluaran sensor berbasis film kitosan tanpa penambahan CMC pada variasi konsentrasi aseton Gambar 4.27. Grafik linieritas keluaran sensor berbasis film kitosan dengan 0,01 g CMC pada variasi konsentrasi aseton y = 0.014x + 0.214 R² = 0.914 50 100 150 200 250 300 350 400 2 4 6 8 10 12 T eg a ng a n m V Konsentrasi Gas Aseton ppm y = 0.013x + 0.245 R² = 0.924 50 100 150 200 250 300 350 400 2 4 6 8 10 12 T eg a ng a n m V Konsentrasi Gas Aseton ppm 74 Gambar 4.28. Grafik linieritas keluaran sensor berbasis film kitosan dengan 0,05 g CMC pada variasi konsentrasi aseton Gambar 4.39. Grafik linieritas keluaran sensor berbasis film kitosan dengan 0,1 g CMC pada variasi konsentrasi aseton Gambar 4.30. Grafik linieritas keluaran sensor berbasis film kitosan dengan 0,5 g CMC pada variasi konsentrasi aseton y = 0.016x + 0.266 R² = 0.939 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 2 4 6 8 10 12 T eg a ng a n m V Konsentrasi Gas Aseton ppm y = 0.012x + 0.304 R² = 0.912 50 100 150 200 250 300 350 400 450 2 4 6 8 10 12 T eg a ng a n m V Konsentrasi Gas Aseton ppm y = 0.014x + 0.306 R² = 0.907 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 2 4 6 8 10 12 T eg a ng a n m V Konsentrasi gas Aseton ppm 75 50 100 150 200 250 300 350 400 2 4 6 8 10 12 Te g a n g a n m V Konsentrasi Gas ppm Aseton Alkohol Dari hasil pengukuran dan perhitungan dari grafik pada gambar di atas didapat bahwa linieritas yang diperoleh tidaklah konstan tetapi bergantung pada nilai inputnya konsentrasi gas karena tiap sensor tidak linier satu sama lain meskipun diuji pada sistem dan kondisi yang sama. Dalam Sri dkk. 2012 disebutkan bahwa linieritas sensor mempengaruhi sensitivitas sensor. Karena sensitivitas, secara teori merupakan ukuran seberapa jauh kepekaan sensor terhadap kuantitas yang diukur dan dinyatakan dengan bilangan yang menunjukkan perubahan keluaran berbanding dengan masukannya. Dalam grafik diatas, sensitivitas dinyatakan sebagai slope grafik linier yang menyatakan rasio perubahan tegangan tiap unit perubahan konsentrasi aseton terhadap sensor. Harga slope tiap sensor dalam gambar adalah 0,0149; 0,0124; 0,0166; 0,012 dan 0,0142 mewakili besar sensitivitas tiap sensor. Tampak bahwa sensor dengan CS - CMC 0,05 wv memiliki sensitivitas sensor paling baik.

4.4.2 Uji Selektivitas Sensor Aseton Berbasis Film Kitosan - CMC