88
Gambar 4.45. STDEV Reproducibility tiap sensor Gambar 4.40 sd 4.44 menunjukkan bahwa penambahan CMC pada film
kitosan memberikan efek yang baik pada film kitosan. Terbukti dengan pengukuran tegangan keluaran pada sensor berbasis film kitosan dengan
penambahan CMC memberikan hasil pengukuran yang relatif sama antara satu sama lain dari 5 sampel uji dari masing - masing sampel film kitosan - CMC
Tabel 4.5. Sensor berbasis film kitosan dengan penambahan 0,05 g CMC menunjukkan karakateristik reproducibility sensor yang paling baik yang berarti
bahwa penambahan 0,05 g CMC memberi pengaruh nyata dan baik terhadap kualitas film kitosan hasil modifikasi.
Sedangkan hasil pengukuran reproducibility pada sampel sensor berbasis film kitosan murni masih memberikan tegangan keluaran yang cukup tinggi
namun tidak cukup baik dengan nilainya yang fluktuatif untuk 5 sampel yang difabrikasi dengan komposisi yang sama.
4.4.7 Uji Life Time Sensor Aseton Berbasis Film Kitosan - CMC
Sensor aseton berbasis film kitosan - CMC hasil fabrikasi dengan metode elektrodeposisi selanjutnya diuji masa pakainya dengan melakukan pengujian life
time tiap sensor dengan mengukur perubahan tegangan sensor dalam mendeteksi keberadaan gas aseton pada konsentrasi yang divariasikan. Penentuan life time
tiap sensor dilakukan dengan mengunakan sampel yang sama dari 5 sensor
0.01 0.02
0.03 0.04
0.05 0.06
0.07 0.08
Pure Chit CS-CMC
0.01 wv CS-CMC
0.05 wv CS-CMC 0.1
wv CS-CMC 0.5
wv
ST D
E V
Sensor
a b
c d
e
89
dengan komposisi yang berbeda selama proses pengujian berlangsung. Pengujian dilakukan dalam dua waktu, yakni: per hari selama 10 hari berturut - turut dan
perminggu selama 8 minggu.
Gambar 4.45. Life time sensor pada kondisi normal air pada pengujian, a. Per hari, b. Per minggu
50 100
150 200
250 300
2 4
6 8
10 12
Te g
a n
g a
n m
V
Hari Ke -
Pure Chitosan CS - CMC 0,01 wv
CS - CMC 0,05 wv CS - CMC 0,1 wv
CS - CMC 0,5 wv
50 100
150 200
250 300
350
2 4
6 8
10
Te g
a n
g a
n m
V
Minggu Ke -
Pure Chitosan CS - CMC 0,01 wv
CS - CMC 0,05 wv CS - CMC 0,1 wv
CS - CMC 0,5 wv
50 100
150 200
250 300
350
2 4
6 8
10 12
Te g
a n
g a
n m
V
Hari ke -
Pure Chitosan CS - CMC 0,01 wv
CS - CMC 0,05 wv CS - CMC 0,1 wv
CS - CMC 0,5 wv
90
Gambar 4.46. Life time sensor pada kondisi 0,1 ppm Aseton pada pengujian, a. Per hari, b. Per minggu
Gambar 4.47. Life time sensor pada kondisi 0,5 ppm Aseton pada pengujian, a. Per hari, b. Per minggu
50 100
150 200
250 300
350
2 4
6 8
10
Te g
a n
g a
n m
V
Minggu Ke -
Pure Chitosan CS - CMC 0,01 wv
CS - CMC 0,05 wv CS - CMC 0,1 wv
CS - CMC 0,5 wv
50 100
150 200
250 300
350 400
2 4
6 8
10 12
Te g
a n
g a
n m
V
Hari ke -
Pure Chitosan CS - CMC 0,01 wv
CS - CMC 0,05 wv CS - CMC 0,1 wv
CS - CMC 0,5 wv
50 100
150 200
250 300
350 400
2 4
6 8
10
Te g
a n
g a
n m
V
Minggu Ke -
Pure Chitosan CS - CMC 0,01 wv
CS - CMC 0,05 wv CS - CMC 0,1 wv
CS - CMC 0,5 wv
91
Gambar 4.48. Life time sensor pada kondisi 1 ppm Aseton pada pengujian, a. Per hari, b. Per minggu
50 100
150 200
250 300
350 400
2 4
6 8
10 12
T eg
a ng
a n
m V
Hari Ke -
Pure Chitosan CS - CMC 0,01 wv
CS - CMC 0,05 wv CS - CMC 0,1 wv
CS - CMC 0,5 wv
50 100
150 200
250 300
350 400
2 4
6 8
10
Te g
a n
g a
n m
V
Minggu Ke -
Pure Chitosan CS - CMC 0,01 wv
CS - CMC 0,05 wv CS - CMC 0,1 wv
CS - CMC 0,5 wv
50 100
150 200
250 300
350 400
450
2 4
6 8
10 12
Te g
a n
g a
n m
V
Hari Ke -
Pure Chitosan CS - CMC 0,01 wv
CS - CMC 0,05 wv CS - CMC 0,1 wv
CS - CMC 0,5 wv
92
Gambar 4.49. Life time sensor pada kondisi 5 ppm Aseton pada pengujian, a. Per hari, b. Per minggu
Gambar 4.50. Life time sensor pada kondisi 10 ppm Aseton pada pengujian, a. Per hari, b. Per minggu
50 100
150 200
250 300
350 400
450
2 4
6 8
10
Te g
a n
g a
n m
V
Minggu Ke -
Pure Chitosan CS - CMC 0,01 wv
CS - CMC 0,05 wv CS - CMC 0,1 wv
CS - CMC 0,5 wv
50 100
150 200
250 300
350 400
450 500
2 4
6 8
10 12
Te g
a n
g a
n m
V
Hari Ke -
Pure Chitosan CS - CMC 0,01 wv
CS - CMC 0,05 wv CS - CMC 0,1 wv
CS - CMC 0,5 wv
50 100
150 200
250 300
350 400
450 500
2 4
6 8
10
Te g
a n
g a
n m
V
Minggu Ke -
Pure Chitosan CS - CMC 0,01 wv
CS - CMC 0,05 wv CS - CMC 0,1 wv
CS - CMC 0,5 wv
93
Berdasarkan Gambar 4.45 sd 4.50 dapat diketahui bahwa sejak awal pengukuran hingga hari ke-10 ataupun pada minggu ke-8 pengamatan dan
pengukuran life time, sampel tiap sensor yang merupakan sensor berbasis film kitosan dengan penambahan variasi massa CMC menunjukkan hasil yang relatif
stabil baik untuk pengukuran setiap hari maupun untuk setiap minggunya. Pada sensor berbasis film kitosan tanpa penambahan CMC menunjukkan
perubahan nilai keluaran yang fluktuatif setiap kali pengukuran aseton pada konsentrasi yang berbeda - beda dalam setiap hari selama 10 hari maupun pada
saat pengukuran per minggu selama 2 bulan. Meskipun sensor masih menunjukkan hasil tegangan keluaran dan menunjukkan kenaikan nilai tegangan
namun pada hari berikutnya sensor ini menunjukkan kecenderungan penurunan pada nilai tegangan keluarannya.
Penggunaan film kitosan sebagai material sensitif sensor secara terus menerus dapat menurunkan kualitas fisik dan kemampuan deteksi film kitosan
karena setiap kali pengujian jumlah uap aseton yang tersimpantertinggal pada film terus bertambah meskipun telah dilakukan recovery. Hal ini lebih lanjut
menyebabkan bahan aktif kitosan yang berfungsi aktif dalam mendeteksi aseton terlepas karena peristiwa swell sehingga interaksi antara material sensitif sensor
terhambat karena menurunnya tegangan keluaran sensor. Akibatnya respon sensor terhadap aseton menurun dan pada akhirnya mengurangi usia pemakaian sensor.
Berbeda halnya dengan sensor dengan material sensitif yang berbasis film kitosan - CMC yang mengalami perbaikan pada kualitas film hasil fabrikasi
dimana ikatan intermolekul larutan kitosan sebagai bahan dasar film diperkuat oleh adanya CMC. Dan kondisi ini menambah lama pemakaian sensor yang
diperkuat oleh nilai tegangan yang masih menunjukkan kenaikan ataupun nilai yang cenderung sama dengan pengukuran sebelumnya. Namun demikian, pada
sensor berbasis film kitosan dengan 0,5 g CMC setelah beberapa kali pemakaian cenderung menunjukkan penurunan nilai tegangan dan kondisi keluaran yang
fluktuatif. Ini mengindikasikan batas pemakaian sensor dengan komposisi ini dan dimungkinkan karena jumlah CMC yang ditambahkan telah melebihi batas
penambahan CMC pada larutan kitosan sehingga menghasilkan kualitas film yang kurang baik Gambar 4.13.
94
4.5 Mekanisme Deteksi Sensor Aseton Berbasis Film Kitosan - CMC