8
2.1.1 Sumber Kitosan
Kitin sebagai sumber awal kitosan merupakan biopolimer yang cukup melimpah di alam. Secara umum kitin ditemukan pada hewan golongan crustacea
mollusca dan insecta yang tidak hanya pada bagian kulit dan kerangkanya tetapi juga terdapat pada ingsang, dinding usus dan bagian dalam kulit cumi-cumi.
Lebih jelasnya, uraian di atas di jelaskan pada Tabel di bawah ini.
Tabel 2.1. Sumber - sumber kitinkitosan di alam Sumber - sumber
kitinkitosan Komposisi
Rajungan 70
Kepiting 69
Ulat Sutera 44
Udang 40
Laba - laba 38
Kumbang Air 37
Kecoa 35
Gurita 30
Jamur 5 - 20
Cacing 3 - 20
Sumber: Sugita dkk., 2009 Diolah
Kulit crustacea kepiting, udang, lobster sebagai limbah industri pangan merupakan sumber utama yang dapat digunakan untuk memproduksi kitosan dari
kitin dalam skala besar. Secara umum proses pembuatan kitosanmeliputi tiga tahap, yaitu: i deproteinasi, ii demineralisasi, dan iii deasetilasi.
a b
c
Gambar 2.5. Sumber - sumber kitosan di alam
Astuti, 2010; Handoko, 2013
9
Secara garis besar Irwan dkk., 2010 menjelaskan pembuatan kitosan meliputi: cangkang udang basah → dicuci dan dikeringkan → digrinding dan
diaya k sampai lolos ayakan dengan diameter 0,356 mm → penghilangan protein
deproteinasi → dicuci dengan air → penghilangan mineral demineralisasi → dicuci dengan air → penghilangan warna → dicuci dengan air dan dikeringkan
terbentuk kitin → penghilangan gugus asetil deasetilasi → dicuci dengan air
dan dikeringkan terbentuk biopolimer kitosan. Kitin sebagaimana dijelaskan sebelumnya merupakan prekursor untuk
pembuatan kitosan. Perbedaan antara kitin dan kitosan terletak pada ukuran derajat deasetilasinya DD. Kitosan diketahui memiliki DD sebesar 80 - 90 .
Sedangkan kitin umumnya memiliki DD kurang dari 10 . Besarnya nilai DD ini menentukan kualitas dan nilai ekonomi kitosan yang dihasilkan . Semakin tinggi
harga DD-nya maka semakin tinggi kualitas kitosan tersebut Restu dkk., 2012.
2.1.2 Sifat - Sifat Kitosan