28
2.6.2.1 Sifat Fisika Aseton Titik Didih
Keton sederhana seperti aseton memiliki wujud cair dengan titik didih 56,55
o
C. Senyawa keton mengandung 3 - 12 atom C berupa cairan berbau sedang dan pada suhu tinggi akan berupa jadi padatan dengan titik didih yang lebih
tinggi. Besarnya titik didih ini dikarenakan adanya gaya dispersi dan gaya dipol dipol Van Der Walls antara molekul - molekul yang berdekatan.
Kelarutan Dalam Air
Keton kecil dapat larut secara bebas dalam air tapi kelarutannya berkurang dengan bertambahnya rantai molekulnya. Hal ini menyatakan bahwa, keton tidak
dapat berikatan dengan atom H dari sesama tapi bisa berikatan dengan H
2
O. Salah satu atom H yang bermuatan positif dalam molekul air dapat tertarik ke salah satu
pasangan elektron bebas dari atom O
2
dari keton membentuk ikatan H
.
Dan kondisi ini juga dipengaruhi oleh adanya gaya dispersi dan gaya dipol - dipol yang
membantu meningkatkan kelarutan aseton.
Kepolaran
Aseton bersifat semipolar, hal ini dilihat dari struktur kimianya. Dimana terdapat ikatan C=O dengan selisih keelektronegatifan sebesar satu yang
menyatakan bahwa senyawa tersebut bersifat polar. Tetapi adanya gugus C-H dengan selisih keelektronegatifan sebesar 0,4 yang menyatakan bahwa senyawa
aseton ini juga bersifat non polar. Oleh karena itu, senyawa aseton dapat digunakan sebagai pelarut polar dan pelarut non polar.
2.6.2.2 Sifat Kimia Aseton Reaktivitas
Atom O pada gugus karbonil jauh lebih elektronegatif dibandingkan dengan karbon sehingga memiliki kecenderungan kuat untuk menarik elektron
yang terdapat dalam ikatan C=O kearahnya sendiri dan bahkan lebih mudah ditarik kearah O
2
. Sehingga menyebabkan ikatan C=O polar. Karenanya karbon pada karbonil bersifat elektrofilik dan lebih reaktif terhadap sejenis nukleofil.
29
Nukleofil ini merupakan sebuah ion bermuatan negatif atau bagian yang bermuatan negatif dari sebuah molekul seperti pasangan elektron pada molekul
NH
3
.
Reaksi Oksidasi Reduksi Aseton
Reaksi oksidasi pada senyawa aseton menghasilkan asam karboksilat. Pada dasarnya, oksidasi pada senyawa ini tidak mudah atau sukar terjadi
dikarenakan dalam prosesnya melibatkan ikatan karbon sehingga diperlukan energi yang cukup besar untuk terjadinya reaksi oksidasi tersebut.
2.6.3 Pemeriksaan Gas Aseton Nafas