Analisa Hasil Pengukuran Absorbansi Film Kitosan dan Film Kitosan - CMC dengan

70 Hasil - hasil ini menunjukkan bahwa penambahan CMC hingga 0,05 g pada kitosan belum memberikan perubahan struktur yang berarti pada film kitosan, artinya CMC yang ditambahkan masih berfungsi sebagai zat aditif untuk tujuan perbaikan. Sedangkan penambahan 0,1 g dan 0,5 g CMC mulai menunjukkan perubahan pada struktur film kitosan yang terbentuk. Ini ditandai dengan munculnya pita serapan baru yang menyatakan gugus fungsional bawaan CMC. Yang berarti bahwa CMC sudah tidak berfungsi sebagai zat tambahan seperti tujuan awal penggunaan CMC tersebut.

4.3.4 Analisa Hasil Pengukuran Absorbansi Film Kitosan dan Film Kitosan - CMC dengan

UV-Vis Spectroscopy Spektrum UV-VIS merupakan metode pengukuran jumlah radiasi UV dan Visible yang diserap oleh senyawa sebagai fungsi panjang gelombang radiasi. Panjang gelombang maksimum yang diperoleh digunakan untuk analisa kuantitatif. Pemilihan panjang gelombang maksimum didasarkan pada panjang gelombang ini terdapat kepekaan sampel uji yang juga maksimum karena absorbansi yang dihasilkan adalah yang paling besar Husni, 2012. Gambar 4.25. Perbandingan spektrum absorbsi tiap sensor berbasis film kitosan dan film kitosan dengan penambahan variasi massa CMC -0.5 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 200 400 600 800 Ab so rb a n si Panjang Gelombang nm Pure Chit S1 Chit + CMC 0,01 g S2 Chit + CMC 0,05 g S3 Chit + CMC 0,1 g S4 Chit + CMC 0,5 g S5 Pure Chitosan CS - CMC 0,01 wv CS - CMC 0,05 wv CS - CMC 0,1 wv 317 nm 71 Gambar 4.25 menunjukkan perbandingan nilai absorbansi sampel film kitosan - CMC terhadap panjang gelombang UV-VIS yang dipilih. Absorbansi maksimum sampel ditunjukkan pada gambar berbeda untuk tiap sensor dengan komposisi pure chitosan, CS - CMC 0,01 wv, CS - CMC 0,05 wv, CS - CMC 0,1 wv, CS - CMC 0,5 wv dimana masing - masing diberikan oleh 0,240585 306 nm; 0,466355 270 nm; 0,690161 317 nm; 0,332941 324 nm dan 0,499912 334 nm. Ini berarti bahwa sensor berbasis film kitosan dengan penambahan 0,05 g CMC menghasilkan absorbansi maksimum dibandingkan sampel lainnya. Hasil ini juga menunjukkan bahwa sensor aseton berbasis film kitosan dengan penambahan 0,05 g CMC memiliki kepekaan paling tinggi. Hasil pengukuran UV-VIS spectroscopy juga dapat digunakan untuk menghitung ketebalan film yang dibuat. Sebagaimana disebutkan dalam Yap et al., 2011 bahwa absorbansi film bertambah dengan bertambahnya ketebalan film. Karenanya, ketebalan film dapat ditentukan secara matematis menggunakan persamaan 3.6. Dan diperoleh ketebalan tiap film sebesar 177 nm Pure Chitosan, 135 nm CS - CMC 0,01 wv, 189 nm CS - CMC 0,05 wv, 197 nm CS - CMC 0,1 wv dan 209 nm CS - CMC 0,5 wv Lampiran C.3.

4.4 Hasil Pengujian Sifat Listrik Sensor Aseton Berbasis Film Kitosan dan Film Kitosan - CMC