Pengukuran Distribusi Ukuran Partikel Larutan Kitosan dan Larutan Kitosan - CMC dengan

39

3.5.1 Pengukuran Distribusi Ukuran Partikel Larutan Kitosan dan Larutan Kitosan - CMC dengan

Particle Size Analyzer PSA Particle Size Analyzer atau disingkat dengan PSA merupakan salah satu alat karakterisasi material guna mengetahui ukuran partikel - partikel pembentuk larutansenyawa disamping metode dan perlatan lainnya, seperti metode ayakan sieve analyses, Dynamic Light Scattering DLS metode sedimentasi, analisa gambar mikrografi dan metode kromatografi. Diantara metode - metode tersebut metode LAS adalah yang paling banyak digunakan belakangan ini. Ada dua metode yang terdapat dalam metode DLS ini, yaitu: 1. Metode basah: metode ini menggunakan media pendispersi untuk mendispersikan material uji. 2. Metode kering: metode ini memanfaatkan udara atau aliran udara untuk melarutkan partikel dan membawanya ke sensing zone. Gambar 3.4. PSA dengan metode DLS Pengukuran partikel dengan menggunakan PSA biasanya menggunakan metode basah. Metode ini dinilai lebih akurat dan dikarenakan partikel didispersikan ke dalam media sehingga partikel tidak saling beraglomerasi. Dengan demikian ukuran partikel yang terukur adalah ukuran dari single particle. 40 Selain itu hasil pengukuran dalam bentuk distribusi, sehingga hasil pengukuran dapat diasumsikan sudah menggambarkan keseluruhan kondisi sampel. Dalam penelitian ini karakterisasi dilakukan menggunakan PSA digunakan untuk menentukan ukuran rata-rata partikel kitosan dalam larutan. PSA menggunakan metode Dinamyc Light Scattering DLS dengan memanfaatkan hamburan inframerah yang ditembakkan ke sampel sehingga sampel akan bereaksi menghasilkan gerak Brown gerak acak dari partikel yang sangat kecil dalam cairan akibat dari benturan dengan molekul-molekul yang ada dalam zat cair. Gerak inilah yang kemudian di analisis oleh alat, semakin kecil ukuran molekul maka akan semakin cepat gerakannya. Sampel yang digunakan dalam karakterisasi dengan PSA ini ditunjukkan pada Gambar 4.1. Selanjutnya, analisa distribusi ukuran pada partikel berdasarkan pada ukuran maksimum yang dihasilkan dalam persentase volume sampel tertentu Gambar 3.5. Gambar 3.5. Contoh persentase distribusi ukuran partikel Sebagai contoh, Dv50 digunakan untuk melihat diameter maksimum yang terdapat dalam 50 volume sampel. Gambar 3.5 sebelumnya menjelaskan distribusi ukuran partikel Dv10, Dv50 dan Dv90 yang menunjukkan ukuran maksimum pada sampel dalam persentase volume 10, 50 dan 90. 41

3.5.2 Pengamatan Permukaan Film Kitosan dan Film Kitosan - CMC dengan Mikroskop Optik