Struktur Organisasi Kepemimpinan Implementasi Strategi

Hasil Wawancara Nama : Bpk. Mizwar Jabatan : Divisi Gadai Syariah Rahn Tempat : Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati Tanggal : Jakarta, 03 Juni 2014 Pertanyaan : Bagaimana mekanisme produk gadai emas syariah ? Jawaban : Nasabah mengajukan permohonan pembiayaan Qardh dan menyerahkan agunan berupa perhiasan, emas, atau latakan. Bank BNI Syariah memproses permohonan pembiayaan Qardh dan melakukan taksiran agunan oleh juru taksir, kemudian Bank BNI Syariah memberikan persetujuan pembiayaan Qardh sebesar ketentuan yang berlaku. Bank BNI Syariah dan nasabah menandatangani akad pembiayaan gadai emas iB Hasanah dimana tercantum didalamnya akad Qardh atau hutang, Rahn atau gadai, dan Ijarah atau penaksiran pemiliharaan dan perawatan barang gadai. Nasabah menyerahkan barang agunan bersama dengan penandatanganan perjanjian gadai emas iB Hasanah. Setelah jatuh tempo nasabah mengembalikan dana Qardh beserta ujrah. Pertanyaan : Bagaimana cara perhitungan taksiran gadai emas syariah ? Jawaban :

a. Perhitungan Taksiran

Harga jual emas PT. ANTAM Rp 514.240gr Harga beli kembali PT. ANTAM Rp 493.000gr Maka harga taksirannya Rp 514.240 + Rp 493.000 = Rp 1.007.240 2 = Rp 503.620gr Untuk nilai taksiran yang bisa di terima nasabah harga 80 dari harga agunan atau emas latakan.

b. Perhitungan yang di dapat nasabah gadai emas syariah :

Harga taksiran Rp 503.620gr Jaminan emaslogam 50 gr Maka maksimum pembiayaan adalah : = 80 x 50gr x Rp 503.620gr = Rp 25.181.000,- nilai taksiran x 80 = Rp 20.144.800,- nilai pembiayaan nasabah Qardh

c. Perhitungan biaya Ujrah pemeliharaan

Untuk ujrah gadai rahn di Bank BNI Syariah FMS 1,6 = 1,6 x Rp 25.181.000,- = Rp 402.896 selama 1 bulan = Rp 402.896 x 4 bulan = Rp 1.611.584,- kalau sehari Rp 402.896,- atau 30 hari = Rp 13.430

d. Perhitungan Taksiran

Harga jual emas PT. ANTAM Rp 514.240gr Harga beli kembali PT. ANTAM Rp 493.000gr Maka harga taksirannya Rp 514.240 + Rp 493.000 = Rp 1.007.240 2