19
Di dalamnya termasuk menciptakan struktur organisasi yang efektif, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan
sistem informasi yang diterima. Implementasi strategi sering disebut tahap tindakan, karena implementasi berarti memobilisasi manusia
yang ada dalam sebuah organisasi untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi tindakan. Tahap ini merupakan tahap yang paling
sulit karena memerlukan kedisiplinan, komitmen dan pengorbanan. Kerjasama juga merupakan kunci dari berhasilnya atau tidaknya
implemetasi strategi.
17
c. Evaluasi Strategi
Tahap akhir dari strategi ini adalah evaluasi implementasi strategi. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah
dicapai dapat diukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan
kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai. Ada tiga aktifitas
mendasar untuk mengevaluasi strategi:
18
1 Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar
strategi yang sekarang. Adanya perubahan yang ada akan menjadi satu hambatan dalam pencapaian tujuan, begitu pula dengan faktor
internal yang diantaranya strategi tidak efektif atau hasil implementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil
17
Fred R David, Strategic Management concept and cases, h. 6
18
Ibid
20
yang akan dicapai. 2
Mengukur prestasi, yakni membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan. Prosesnya dapat dilakukan dengan menyelidiki
penyimpanan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual, dan menyimak kemajuan yang dibuat ke arah pencapaian sasaran yang
dinyatakan. Criteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan mudah dibuktikan, kriteriaa yang meramalkan hasil
lebih penting dari pada kriteia yang mengungkapkan apa yang terjadi.
3 Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi
sesuai rencana. Dalam hal ini tidak harus berarti bahwa strategi yang ada yang ditinggalkan atau harus merumuskan strategi yang
baru. Tindakan korektif diperlukan bila tindakan atau hasil tidak sesuai dengan yang dibayangkan semula atau pencapaian yang
diharapkan.
B. Konsep Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran suatu faktor penting dalam siklus yang bermula dan berakhir dalam kebutuhan konsumen, dimana pemasaran harus dapat
menafsirkan kebutuhan-kebutuhan konsumen dan mengkombinasikannya dengan data pasar. Kebanyakan orang mengatakan bahwa pemasaran
adalah serangkaian kegiatan ekonomi yang mencakup penjualan, permintaan atau pembelian dan harga. Padahal pemasaran tidak hanya
21
mencakup itu, tetapi pemasaran lebih luas dari kegiatan penjualan. Oleh karena itu pemasaran adalah kegiatan vital dalam beberapa organisasi baik
organisasi profit maupun non profit yang didalamnya menyediakan barang dan pelayanan. Maka keberhasilannya tergantung sekali pada kemampuan
dari organisasi tersebut dalam memahami dan menemukan segala yang dibutuhkan pelanggannya.
Pemasaran berhubungan dan berkaitan dengan suatu proses mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat.
Salah satu dari definisi pemasaran yang terpendek adalah memenuhi kebutuhan secara menguntungkan.
19
Di bawah ini beberapa definisi tentang pemasaran dari beberapa para ahli:
a.
Menurut Philip Kotler dan Garry Armstrong, pemasaran sebagai
sebuah proses sosial dan manajerial, yang dengannya individu- individu dan kelompok-kelomppok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan mereka inginkan, dengan menciptakan dan saling mempertukarkan produk-produk dan nilai satu sama lain.
20
b.
Menurut Sofjan Assauri, Pemasaran adalah pemasaran sebagai usaha
untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang
19
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung: Alfabeta, 2010, Cet. Ke-1, h. 6
20
Philip Kotler and Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Alih Bahasa: Imam Nurmawan, Jakarta: Erlangga, 1997, Cet. Ke-1, h. 3