Pengertian Produk Konsep Produk Gadai Emas Syariah

36 penipuan dan ketidak adilan terhadap salah satu pihak. Oleh karena itu, Rasulullah mengharamkan jual beli barang yang tidak jelas produknya. Selain keberadaan suatu produk, islam juga memerintahkan untuk mempertahankan kualitas produk. Barang yang dijual harus terang dan jelas kualitasnya, sehingga pembeli dapat dengan mudah memberi penilaian. Tidak menipu kualitas dengan jalan memperlihatkan bagian luarnya dan menyembunyikan yang jelek kepada bagian yang dalam. 44 Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa produk adalah sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh konsumen. Produk biasanya digunakan untuk dikonsumsi baik untuk kebutuhan rohani maupun jasmani. Untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan akan produk, maka konsumen harus mengorbankan sebagai balas jasanya misalnya dengan cara pembelian.

2. Pengertian Gadai Syariah Rahn

Gadai Rahn menurut arti bahasa: tetap. Sedangkan menurut istilah syara: ialah menaruh barang dijadikan sebagai uang, untuk penguat perjanjian hutang, dan barang tersebut akan menutup hutang ketika terhalang tidak dapat melunasinya. 45 Gadai tidak sah, kecuali dengan ijab-qabul, dan kedua belah pihak yang menggadaikan barang dan yang menerima barang tersebut 44 Muhammad Firdaus, Dasar Dan Strategi Pemasaran Syariah, Jakarta: Reneisan anggota IKAPI, Edukasi Profesional, 2005, h. 22 45 Syekh Syamsuddin Abu Abdillah, “Terjemah Fathul Qarib”, Mutiara Ilmu: Cet. 1, 14312010, h. 175 37 disyaratkan supaya melaksanakan secara murni. Keterangan : Syarat melaksanakan gadai secara murni mutlak, dalam arti masing-masing mempunyai hak menjalankan aturan dalam gadai, yaitu telah dewasa dan berakal sehat. 46 Dalam istilah bahasa arab, gadai diistilahkan dengan rahn dan dapat juga dinamai al-habsu, secara etimologis, arti rahn adalah tetap dan lama, sedangkan al-habsu berarti penahanan terhadap suatu barang dengan hak sehingga dapat dijadikan sebagai pembayaran dari barang tersebut, sedangkan menurut sabiq, rahn adalah menjadikan barang yang mempunyai nilai harta menurut padangan syara sebagai jaminan hutang, hingga orang yang bersangkutan boleh mengambil hutang atau ia bisa mengambil sebagian manfaat barangnya itu. Pengertian ini didasarkan pada praktek bahwa apabila seseorang ingin berhutang kepada orang lain, ia menjadikan barang miliknya baik berupa barang tak bergerak atau berupa barang ternak berada dibawah penguasaan pemberi pinjaman sampai penerima pinjaman melunasi hutangnya. 47 Secara etimologi, rahn berarti ا د ا بث ا tetap dan lama, yakni tetap atau berarti ز ا سبح ا pengekangan dan keharusan. Menurut terminologi syara’, rahn berarti : 48 ه ؤافتسا ي قحب ءيش سبح Artinya : “Penahanan terhadap sesuatu barang dengan hak sehingga dapat dijadikan sebagai pembayaran dari barang tersebut.” 46 Syekh Syamsuddin Abu Abdillah, “Terjemah Fathul Qarib”,h. 176 47 Abdul Ghofur Anshori, “Gadai Syariah Di Indonesia”, Konsep, Implementasi dan Intitusional” Gadjah Mada University PRESS, 2006, Cet. ke-1, h. 88 48 Rachmat Syafei, “FIQIH Muamalah”, Pustaka Setia, h. 159 38 Transaksi hukum gadai dalam fiqih Islam disebut ar-rahn. Ar-rahn adalah suatu jenis perjanjian untuk menahan suatu barang sebagai tanggungan utang. Pengertian ar-rahn dalam bahasa arab adalah ats-tsubut wa ad-dawam , yang berarti “tetap” dan “kekal”, seperti dalam kalimat maun rahin, yang berarti air yang tenang. Hal itu, berdasarkan firman Allah SWT dalam QS. Al-Muddatsir 74 ayat 38 sebagai berikut : تبسك ا ب سف ك ه ي ر Artinya: Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. Sedangkan dalam pengertian istilah adalah menyandera sejumlah harta yang diserahkan sebagai jaminan secara hak dan dapat diambil kembali sejumlah harta dimaksud sesudah ditebus. 49 Gadai Ar-Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh dan sebagian piutangnya. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa rahn adalah semacam jaminan utang atau gadai. 50 Pegadaian menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1150 disebutkan: “Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang yang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang berhutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan yang 49 Zainuddin Ali, “Hukum Gadai Syariah”, Sinar Grafika: Cet.1, 2008, Cet. ke-1, h..1 50 Muhammad Syafi’I Antonio, “Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik”, Gema Insani Press, 2001, Cet. ke-1, h. 128 39 memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan dari pada orang yang berpiutang lainnya, dengan pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya mana harus didahulukan. 51 Beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa gadai syariah rahn dalam padangan Islam adalah harta yang dijadikan oleh pemiliknya sebagai jaminan hutang dan kepercayaan terhadap hutang, yang dapat dijadikan seluruh atau sebagiannya untuk pembayaran hutang apabila orang yang berhutang tidak dapat membayar hutangnya.

3. Prinsip Gadai Emas Syariah

Prinsip yang digunakan dalam gadai emas syariah baik di bank syariah ataupun di pegadaian syariah tidak berbeda dengan prinsip gadai pada umumnya. Mulai dari persyaratan, biaya ongkos administrasi, biaya pemeliharaan penyimpanan, hingga mekanisme penjualan barang gadaian ketika pihak yang menggadaikan tidak dapat melunasi utangnya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam gadai emas syariah baik di bank syariah maupun di lembaga yang menawarkan produk gadai emas syariah. Hal yang dimaksud adalah biaya administrasi dan biaya pemeliharaan. 52 51 Andri Soemitra, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”, Kencana Prenada Media Group, 200 9, Ed. Ke-1, Cet. ke-1, h. 387 52 http:ekonomikeadilan.wordpress.com20110805 kajian-fiqh-muamalah-tentang- gadai-emas-syariah 14032014, 20.30