Kepala Bernomor Struktur Word square

21 Siswa membentuk kelompok berpasangan, kemudian seorang menceritakan materi yang disampaikan oleh guru dan yang lain sebagai pendengar setelah itu berganti peran. 16. Mind mapping Suatu metode pembelajaran yang sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban. 17. Student teams achievement divisions STAD Siswa dikelompokkan secara heterogen kemudian siswa yang pandai menjelaskan anggota lain sampai mengerti. Metode ini sudah terbilang sangat lama, dan pembelajarannya hanya berbentuk diskusi. Metode ini sudah banyak diterapkan oleh guru, walaupun para guru tidak tau nama metode yang dipakai tapi penerapannya sama dengan student teams achievment divisions.

18. Kepala Bernomor Struktur

Siswa dikelompokkan dengan diberi nomor dan setiap nomor mendapat tugas berbeda dan nantinya dapat bergabung dengan kelompok lain yang bernomor sama untuk bekerjasama. Pembelajaran berkelompok seperti kepala bernomor struktur bisa meningkatkan keaktifan siswa, karena masing-masing siswa memiliki bertanggungjawab terhadap tugasnya. Kepala bernomor struktur juga bisa menciptakan suasan belajar yang menyenangkan dan membuat siswa tidak merasa tertekan. 19. Scramble Metode pembelajaran dengan membagikan lembar kerja yang diisi siswa. Metode pembelajaran ini membuat siswa senang mengerjakan tugas yang diberikan guru, lembaran kerja ini akan memudahkan siswa karena siswa hanya menyusun kata-kata yang telah disediakan guru dalam lembaran kerja menjadi sebuah jawaban yang benar.

20. Word square

22 Siswa diberikan lembar kegiatan kemudian menjawab soal dan mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban, dan lain-lain. Pembelajaran dengan word square sangat membantu siswa karena mereka hanya mengarsir huruf dalam kotak jawaban, tapi metode ini akan membuat siswa malas untuk berfikir karena jawaban telah tersedia. d. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kepala Bernomor Struktur “Model Pembelajaran Kepala Bernomor Struktur merupakan modifikasi dari model pembelajaran Numbered Heads Together yang dipakai oleh Spencer Kagan. Kepala Bernomor Terstruktur ini memudahkan pembagian tugas. Dengan pembelajaran seperti ini, siswa belajar melaksanakan tanggung jawab pribadinya dalam saling keterkaitan dengan rekan-rekan kelompoknya ”. 19 Kepala Bernomor Struktur merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Pembelajaran dengan Kepala Bernomor Struktur dapat melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman siswa terhadap isi pelajaran tersebut. Kepala Bernomor Struktur bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. Perbedaan yang mendasar antara keduanya adalah pada penugasan dan masuk keluarnya anggota kelompok. Tabel 2.2 Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif NHT Number Head Together dengan Model Pembelajaran Kooperatif Kepala Bernomor Struktur 20 NHT Number Head Together Kepala Bernomor Struktur 1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor. 2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok 1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor 2. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomorkan 19 Anita Lie, Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta : PT. Grasindo, 2008, h. 60. 20 http:learning-with-me.blogspot.com,....... diakses 20062010. 23 mengerjakannya 3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannyamengetahui jawabannya 4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka. 5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain. 6. Kesimpulan. terhadap tugas yang berangkai. Misalnya: siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya 3. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka 4. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain. 5. Kesimpulan. Layaknya pembelajaran kooperatif, Kepala Bernomor Struktur juga mengedepankan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Kepala Bernomor Struktur menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa atau student centered. Karena dalam Kepala Bernomor Struktur memakai sistem pembelajaran berkelompok, jadi sangat diharapkan agar terjalin interaksi yang saling mendukung antara sesama siswa sehingga dapat memupuk rasa kerja sama dan tanggung jawab dari masing-masing siswa atau anggota kelompok. Tata cara pelaksanaan Kepala Bernomor Struktur adalah : 1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. 2. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok beranggotakan 3-4 siswa. Siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor urut 1 sampai 4. 24 3. Guru memberi tugas siswa, penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang berangkai. Misalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya. 4. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka. 5. Melaporkan hasil kerja kelompok dan tanggapan dari kelompok yang lain. 6. Kesimpulan. 21 Setelah berakhirnya diskusi, guru juga bisa memberikan kuis individu kepada siswa. Berdasarkan hasil kuis sebaiknya guru membuat skor perkembangan tiap siswa, lalu mengumumkan hasil kuis dan memberi penghargaan pada siswa yang mendapat skor paling tinggi. Tabel 2.3 Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Kepala Bernomor Struktur 22 Kelebihan Kekurangan 1. Setiap siswa menjadi siap semua. 2. Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh. 3. Dapat bertukar pikiran dengan siswa yang lain. 1. Guru tidak mengetahui kemampuan masing-masing siswa. 2. Waktu yang dibutuhkan banyak. Metode pembelajaran saat ini umumnya masih mengedepankan metode ceramah atau konvensional, di mana situasi belajar bersifat teacher centered. 21 http:www.Abdulrahmansaleh.com201004model-pembelajarankepalabernomor.html, diakses 12042010. 22 http:learning-with-me.blogspot, …………….. diakses 20062010. 25 Paradigma ini tidaklah begitu menguntungkan bagi perkembangan siswa karena siswa hanya menjadi objek pendengar tanpa melakukan aktivitas bermakna selama proses pembelajaran berlangsung. Ketidak aktifan siswa dapat menyebabkan siswa menjadi bosan dalam menghadapi proses belajar, sehingga siswa tidak lagi berkonsentrasi terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru. Jika kondisi ini berlangsung terus menerus maka dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu terjadinya penurunan hasil belajar siswa. Maka sudah sepantasnya dalam proses pembelajaran mengedepankan peran aktif siswa. Siswa harus merasakan dan melakukan aktivitas belajar sepenuhnya, guru hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian siswa dapat merasakan bahwa belajar itu sangat bermakna dan penting hingga pada akhirnya belajar bukan lagi merupakan suatu hal yang membosankan. Salah satu metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan membuat siswa saling membantu, bekerja sama dan saling melengkapi serta mengembangkan keterampilan siswa adalah pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur yang menjadikan siswa turut berperan aktif dalam proses pembelajaran. Siswa akan mengalami sendiri, merasakan apa yang benar-benar mereka pelajari. Dalam pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur ini siswa yang mengalami kesulitan akan mendapat bantuan dari temannya dalam satu tim, sehingga interaksi ini sangat membantu siswa dalam belajar sebagai umpan balik positif di antara mereka. Sistem pembelajaran kepala bernomor struktur akan mengarahkan siswa pada proses belajar yang inovatif yaitu melalui proses interaksi yang terjadi dalam kelompok selama proses pembelajaran, terlebih lagi pada saat penyelesaiaan tugas kelompok yang diberikan oleh guru. Kepala bernomor struktur pada dasarnya merupakan sebuah varian diskusi kelompok, dengan ciri khasnya adalah guru hanya menunjuk salah satu siswa yang dapat mewakili kelompoknya tanpa memberi tahu dahulu siapa yang akan mewakili 26 kelompoknya. Cara ini menjamin keterlibatan otak semua siswa. Cara ini juga merupakan suatu upaya individual dalam diskusi kelompok. Dalam pembelajaran kepala bernomor struktur, kesulitan pemahaman materi yang dialami dapat dipecahkan bersama dengan anggota kelompok melalui bimbingan guru. Untuk itu pembelajaran kepala bernomor struktur menitik beratkan pada keaktifan siswa dan memerlukan interaksi sosial yang baik antara semua kelompok. Namun tidak hanya interaksi di dalam kelompok saja tetapi ada beberapa nilai lebih dari pembelajaran ini, di antaranya : a. Adanya saling ketergantungan positif di setiap anggota. b. Semua anggota tim bekerja sama. c. Setiap anggota memiliki tanggung jawab yang harus dipikul. d. Anggota tim menunjukkan kemampuannya dan juga kemampuan timnya. Pembelajaran kepala bernomor struktur memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, pembelajaran kepala bernomor struktur juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama siswa. Pembelajaran ini dikembangkan untuk mencapai 3 tujuan yaitu: hasil belajar kognitif, penerimaan tentang keragaman pendapat, dan pengembangan keterampilan membaca, menjawab pertanyaan, menerima jawaban teman. Setiap model pembelajaran memiliki kekurangan dan kelebihan, maka di sini dituntut profesionalitas seorang guru yang harus teliti dan cermat untuk memilih model pembelajaran yang tepat bagi suatu konsep tertentu yang akan diajarkan pada siswa di kelas. Pembelajaran kepala bernomor struktur juga sangat baik jika diterapkan dalam pembelajaran IPS, khususnya pada konsep perusahaan dan badan usahan, sebab dalam konsep ini terdapat banyak istilah dan beberapa materi hafalan yang harus dikuasai siswa. Padatnya materi dapat membuat mereka bosan dan enggan untuk belajar sehingga menimbulkan sikap malas pada siswa. Untuk menyikapi masalah ini, maka diperlukan kebijaksanaan dari seorang guru dalam menyajikan konsep kepada siswa. Salah satu alternatifnya adalah penerapan kepala bernomor struktur, karena kepala bernomor struktur dapat membuat suasana belajar menyenangkan dan 27 membuat siswa aktif bekerja sama dalam kelompoknya, kepala bernomor struktur juga merangsang kerja otak siswa mengembangkan daya nalarnya dalam menyelesaikan suatu permasalahan sehingga memudahkan mereka memahami konsep yang sedang dipelajari. Oleh karena itu, metode pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur diduga dapat mempengaruhi kemajuan siswa dalam belajar sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Hakikat Belajar a. Pengertian Belajar