33 Faktor alat-alat pelajaran, sekolah yang cukup memiliki alat-alat dan
perlengkapan yang diperlukan untuk belajar ditambah dengan cara mengajar yang baik oleh guru-gurunya. Kecakapan guru dalam menggunakan alat-alat
tersebut, akan memudahkan dan mempercepat belajar anak-anak. Faktor motivasi sosial, karena belajar itu adalah suatu proses yang
timbul dari dalam, maka faktor motivasi memegang peran pula. Jika guru atau orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada anak-anak, maka dalam
diri anak akan timbul dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik. Faktor pendekatan belajar yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi
strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan dalam suatu materi pelajaran.
34
c. Prinsip Belajar
Adapun prinsip belajar, yaitu: 1. Prinsip belajar adalah perilaku
Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri permanen dan bertujuan serta terarah.
2. Belajar merupakan proses
Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif dan organik.
3. Belajar merupakan pengalaman Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta
didik dan lingkungannya. Adapun tujuan belajar itu sendiri adalah tujuan belajar yang eksplisit
diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional instructional effects,
34
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, …….. h. 132.
34 yang biasa berbentuk pengetahuan dan keterampilan. Sementara, tujuan
belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan instruksional nurturant effects. Bentuknya berupa, kemampuan berfikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan
demokratis, menerima orang lain, dan sebagainya. Tujuan ini merupakan konsekuensi logis bagi peserta didik “menghidupi” live in suatu sistem
lingkungan belajar tertentu.
35
d. Pengertian Hasil Belajar
“Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan
penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan
siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar
”.
36
Menurut Marison, “hasil belajar merupakan perubahan sungguh- sungguh dalam perilaku dan pribadi seseorang dapat bersifat permanen”.
37
Hasil belajar dibagi menjadi tiga macam hasil belajar yaitu: a. Keterampilan dan kebiasaan; b. Pengetahuan dan pengertian; c. Sikap dan cita-cita, yang
masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah.
”
Menurut Kunandar, “hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam satu
kompetensi dasar ”. Hasil belajar dalam silabus berfungsi sebagai
petunjuk tentang perubahan perilaku yang akan dicapai oleh siswa sehubungan dengan kegiatan belajar yang dilakukan, sesuai dengan
kompetensi dasar dan materi standar yang dikaji. Hasil belajar bisa berbentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap.
38
Hasil berlajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian- pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran
Gagne, hasil belajar berupa:
35
Agus Suprijono, Cooperatif Learning ….. , h .4-5.
36
http:techonly13.wordpress.com20090704pengertian-hasil-belajar, Pengertian hasil belajar, diakses 26 Agustus 2011.
37
Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, h. 168.
38
Kunandar, Guru Profesional…, h. 229.
35 1. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. 2. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang. 3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitif itu sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
gerak jasmani. 5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan
hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasikan oleh para pakar pendidikan sebagaiman tersebut di atas
tidak terlihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif.
39
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar, dapat dilihat dari perubahan perilaku yang ditunjukkan oleh orang tersebut. Jika seseorang
sudah menunjukkan suatu bentuk perubahan yang berarti atau suatu perubahan ke arah yang lebih baik, maka orang tersebut dapat dikatakan sudah
memperoleh keberhasilan dalam belajar. Namun jika seseorang tidak menunjukkan perubahan apa-apa atau bahkan perilaku dan tindakan menjadi
lebih buruk, maka orang tersebut dapat dikatakan belum berhasil dalam belajar atau gagal.
Kita sering menilai keberhasilan belajar seorang siswa hanya dari satu sudut pandang saja, yaitu dari hasil evaluasi pembelajaran siswa yang lebih
bersifat kognitif, hanya terbatas pada perkembangan intelektualnya saja. Jika prestasi belajar siswa di sekolah bagus, maka kita menganggap bahwa siswa
tersebut sudah berhasil dalam melaksaakan proses belajar. Namun hal itu
39
Agus Suprijono, Cooperatif Learning ……, h. 5-7.
36 keliru, karena sebenarnya tingkat keberhasilan belajar seorang siswa harus
diukur dari beberapa tingkat perkembangan.
3. Hakikat Pendidikan IPS a. Pengertian Pendidikan IPS