40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 3 Kota Tangerang Selatan pada mata pelajaran IPS kelas VIII. Penelitian ini dilakukan pada semester
genap tahun ajaran 20102011. Penelitian dilaksanakan selama 1 satu bulan dimulai dari 21 April sampai 26 Mei 2011. Alasan penulis memilih
tempat penelitian di sekolah tersebut sebagai berikut: 1. Lokasi sekolah tersebut dapat dijangkau dengan mudah.
2. Penulis mengenal keadaan sekolah tersebut sehingga memudahkan dalam melakukan observasi.
Adapun waktu penelitian dilaksanakan selama dua bulan, dimulai dari bulan April hingga bulan Mei 2011.
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
NO Tanggal
Jenis kegiatan 1
2 3
4 5
6
7 8
13 Desember 2010 24 Desember 2010
17 Januari 2011 17 Februari 2011
24 Maret 2011 21 April 2011
4 Mei 2011 5-26 Mei 2011
Penyusunan proposal penelitian Penyusunan instrumen penelitian
Pengumpulan data Pengolahan dan analisis data
Penyusunan skripsi Observasi awal ke SMPN 3 Kota Tangerang
Selatan. Observasi dan wawancara dengan guru IPS di
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan. Penelitian
41
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas
untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subjek penelitian di kelas tersebut.
46
Hakikat Penelitian Tindakan Kelas PTK 1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas PTK
Penelitian Tindakan Kelas Clasroom Action Research, merupakan sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan jalan
merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru sehingga kegiatan
belajar meningkat.
47
Menurut Suharsimi A rikunto mengatakan bahwa “penelitian tindakan
kelas adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan ke arah perbaikan terhadap hasil pendidikan dan
pembelajaran”.
48
Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan
dalam konteks pembelajaran di kelas dan meningkatkan program sekolah secara keseluruhan.
Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan semata-mata untuk
meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta untuk memperbaiki kondisi dimana praktik kegiatan pembelajaran
tersebut dilakukan.
46
Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research Teori dan Praktik, Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2011, h.13.
47
M.Djunaidi Ghony, Penelitian Tindakan Kelas, Malang : UIN Malang Press , 2008 , h. 8.
48
Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008, h. 105.
42
2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Dalam karakteristik penelitian tindakan kelas terdapat 6 karakteristik, sebagai berikut :
a. Fokus Penelitian Tindakan yang Praktis Tujuan dari penelitian tindakan ini adalah untuk menangani suatu
problema aktual pada setting pendidikan. Dengan demikian, para peneliti penelitian tindakan mengkaji isu-isu praktis yang akan menghasilkan
keuntungan bagi pendidikan. b. Pendidik-Peneliti memiliki kegiatan praktis
Ketika para peneliti penelitian tindakan terlibat dalam suatu kajian, mereka merasa sendiri, bukan mengkaji praktik kegiatan orang lain. Dalam hal ini
para peneliti penelitian terjun ke dalam penelitian partisipatoris dimana mereka mengalihkan pandangan pengamatan pada ruang kelas, sekolah,
atau praktik-praktik pendidikan mereka sendiri. c. Kolaborasi
Para peneliti penelitian tindakan berkolaborasi dengan orang lain, seringkali melibatkan ko-partisipan di dalam penelitian. Para ko-partisipan
ini bisa individu didalam sekolah atau personal diluar sekolah. d. Suatu Proses yang Dinamis
Para peneliti tindakan yang terjun kedalam suatu proses yang dinamis meliputi pengulangan kegiatan. Dalam proses penelitian, proses tersebut
tidak mengikuti suatu pola linear atau suatu urutan kausal dari masalah ke tindakan.
e. Penelitian Bersama Tidak seperti penelitian tradisional bahwa investigator melaporkan dan
dipublikasikan dalam jurnal dan buku-buku, para peneliti penelitian tindakan melaporkan hasil kegiatan penelitian mereka kepada para
pendidik, yang selanjutnya segera dapat menggunakan hasilnya. 3. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah demi perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru dalam menangani proses pembelajaran
43 dapat dicapai dengan melakukan refleksi untuk mendiagnosis keadaan.
Tujuannya adalah mengembangkan keahlian guru, dosen dalam mengajar, dan tiap metode penelitian manapun yang mereka gunakan tidak mengubah profesi
dan etika pendidikan.
49
4. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas Manfaat penelitian tindakan kelas yang pertama, adalah meningkatkan
kerja sama antar guru dengan siswa dalam memecahkan permasalahan pembelajaran di kelas, yang kedua adalah diharapkan dapat menumbuh
kembangkan sikap invatif dan budaya meneliti para guru khususnya dalam mencari solusi terhadap permasalahan pembelajaran dikelas, yang ketiga
adalah sebagai pengumpulan informaasi tentang sistem, perilaku atau komponen kegiatan yang lengkap dan terperinci, bermanfaat dalam perbaikan
kegiatan pembelajaran. 5. Model Penelitian Tindakan Kelas
Gambar 3.1
Alur Penelitian
49
M.Djunaidi Ghony, Penelitian Tindakan………., h. 29.
Perencanaan Siklus I
Pengamatan
Pengamatan perencanaan
Siklus II Refleksi
Pelaksanaan
Refleksi Pelaksanaan
Dilanjutkan siklus berikutnya
44 Sebelum pelaksanaan, penulis perlu melakukan berbagai persiapan
sehingga semua komponen yang direncanakan dapat dikelola dengan baik. Langkah-langkah persiapan yang perlu ditempuh adalah: 1 Membuat
skenario pembelajaran, 2 Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas, 3 Mempersiapkan cara merekam dan menganalisis
data mengenai proses dan hasil tindakan perbaikan, 4 Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan rancangan.
Metode penelitian kelas ini dilakukan pada pembelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Kepala Bernomor Struktur untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
Rancangan Siklus Penelitian :
1. Perencanaan Perencanaan dalam setiap siklus disusun perencanaan pembelajaran untuk
perbaikan pembelajaran. Dalam perencanaan bukan hanya berisi tentang tujuan atau kompetensi yang harus dicapai akan tetapi juga harus lebih
ditonjolkan oleh guru dalam proses pembelajaran, ini berarti perencanaan yang disusun harus dijadikan pedoman seutuhnya dalam proses
pembelajaran. 2. Tindakan
Pelaksanaan tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan guru berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Sebelum memulai proses
belajar mengajar, peneliti guru melakukan tes kemampuan awal pree test siswa mengenai pokok bahasan yang akan dipelajari.
3. Observasi Pengamatan Observasi, dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses
pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun. Melalui pengumpulkan informasi, observer dapat mencatat
berbagai kelemahan dan kekuatan guru dalam melaksanakan tindakan, sehingga hasilnya dapat dijadikan masukan ketika guru melakukan refleksi
untuk penyusunan rencana ulang memasuki siklus berikutnya.
45 4. Refleksi
Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan guru selama tindakan. Dari hasil refleksi, guru dapat mencatat berbagai
kekurangan yang perlu diperbaiki, sehingga dapat dijadikan dasar dalam penyusunan rencana ulang.
5. Siklus II dan seterusnya. 6. Penulisan laporan penelitian
50
C. Subjek Yang Terlibat Dalam Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan. Kelas 8.2 yang berjumlah 39 terdiri dari 17 siswa dan 22
siswi. Subjek penelitian ini dipilih karena kelas tersebut memiliki kemampuan akademis yang biasa-biasa saja dan berdasarkan kecocokan waktu penelitian
maka 8.2 dipilih sebagai subjek penlitian.
D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian
Peneliti berperan sebagai observer sekaligus guru kelas yang berkolaborasi dengan teman sebaya sebagai partner untuk mengevaluasi
kelebihan dan kekurangn peneliti dalam proses pembelajaran Kooperatif tipe Kepala Bernomor Struktur pada mata pelajaran IPS.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Penelitian tindakan diawali dengan melakukan penelitian pendahuluan prapenelitian kemudian akan dilanjutkan dengan siklus 1 dan siklus
selanjutnya hingga mencapai indikator keberhasilan. Adapun uraian dari tahapan-tahapan penelitian di atas adalah sebagai berikut:
1. Pra Penelitian a. Pengamatan Keadaan Kelas
50
Wina Sanjaya,M.Pd,Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta: Kencana,2009 , h. 78.
46 Pada kegiatan ini peneliti mengadakan pengamatan awal terhadap proses
pembelajaran di kelas VIII.2 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan. Waktu pelaksanaan observasi yakni dua minggu sebelum melakukan tindakan.
b. Wawancara Wawancara dilakukan terhadap guru mata pelajaran dan siswa.
Tujuannya adalah untuk mengetahui gambaran umum mengenai proses pembelajaran IPS, untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh
guru dan siswa dalam proses pembelajaran IPS di kelas VIII.2. c. Analisis dan refleksi
Analisis dan refleksi dari kegiatan penelitian pendahuluan pra penelitian ini dilakukan untuk menganalisis data yang diperoleh pada
penelitian pendahuluan, setelah itu direfleksikan untuk memperoleh cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang muncul sehingga dapat
diberikan tindakan yang tepat pada tahap pelaksanaan pembelajaran selanjutnya.
2. Siklus I 1 Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan yang dilakukan adalah: a. Membuatan rencana pelaksaan pembelajaran.
b. Menyiapkan instrument tes, lembar observasi. c. Melakukan uji coba instrument.
2 Tahap Pelaksanaan Tahapan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan peta konsep
adalah sebagai berikut: Siklus I dilakukan dalam dua kali pertemuan.
Pertemuan pertama: a. Apersepsi
b. Guru menjelaskan tentang pembelajaran kooperatif learning tipe kepala bernomor struktur pada siswa.
47 c. Guru menjelaskan materi secara keseluruhan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Kepala Bernomor Struktur. d. Melakukan tes awal pretes, tujuannya adalah untuk mengukur
seberapa jauh siswa telah memiliki kemampuan mengenai hal-hal yang akan dipelajari.
e. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan materi yang diberikan oleh guru dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Kepala Bernomor Struktur. Penugasan siswa berdasarkan nomor yang diperolehnya. Hasil diskusi ditulis
dipresentasikan oleh siswa yang bertugas. f. Guru memberikan penjelasan sekaligus memberikan kesimpulan dari
materi yang telah didiskusikan oleh siswa. g. Siswa melakukan tes akhir postes di akhir siklus, tujuannya adalah
untuk mengukur apakah siswa telah menguasai kompetensi tertentu seperti yang dirumuskan dalam indikator hasil belajar.
3 Tahap Observasi Pada tahap ini yang dilakukan adalah:
a. Kolaborator mengobservasi proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Kepala Bernomor Struktur sekaligus
mengamati aktivitas siswa. b. Kolaborator menilai hasil belajar IPS siswa setelah diberikan tes
awal preetes dan tes akhir postes. c. Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran.
4 Tahap Analisis dan Refleksi
Peneliti besama teman sebaya yang bertugas sebagai kolaborator dan observer menganalisis sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran pada
siklus I, tindakan yang telah diberikan sudah sesuai atau belum dengan konsep penelitian. Hasil penelitian I dibandingkan dengan indikator
keberhasilan.
48 3. Siklus II dan siklus selanjutnya hingga hasil penelitian mencapai indikator
keberhasilan. 4. Penulisan Laporan Penelitian.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan