37 sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai
bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
43
c. Karakteristik Pendidikan IPS
Karakteristik mata pelajaran IPS SMPMTs antara lain sebagai berikut: 1. IPS merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi,
hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama.
2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi dan sosiologi, yang dikemas
sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik tema tertentu.
3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan
multidisipliner. 4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS dapat menyangkut
peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses
dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan
keamanan. 5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga
dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan.
44
d. Ruang Lingkup Pendidikan IPS
43
Etin Solihatin,dan Raharjo, Cooperative Learning …, Jakarta: Bumi Aksara: 2008,
Ed. 1, Cet. 3, h. 15.
44
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2001, h. 126.
38 IPS bukanlah mata pelajaran yang berdiri sendiri, tetapi terdiri dari
beberapa disiplin ilmu, yaitu sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi dan tata Negara.
Ruang lingkup mata pelajaran IPS Terpadu meliputi beberapa aspek- aspek sebagai berikut:
a. Manusia, tempat dan lingkungan. b. Waktu, keberlanjutan dan perubahan.
c. Sistem sosial dan budaya. d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Joni Susilowibowo dan Lika Yuliati dengan judul
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kepala Bernomor Struktur Untuk
Mencapai Ketuntasan Belajar”. Dalam penelitian ini didapat hasil bahwa
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur pada kompetensi dasar laporan keuangan dan neraca lajur perusahaan dagang di
SMK Adhikawacana Surabaya semester genap tahun ajaran 2008-2009, aktifitas siswa dalam pembelaajaran kooperatif kepala bernomor struktur
membuat siswa terlibat aktif dalam proses belajar mengajar PBM, hasil belajar siswa meningkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil posttest di setiap
putaran, pada putaran terakhir ketuntasan belajar diperoleh 70,71 . Oleh karena itu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor
struktur ini dapat dikatakan efektif. Penerapan model pembelajaran kooperatif dapat dikatakan tercapai karena 18 siswa menyatakan sangat setuju, 26 siswa
menyatakan setuju, dan 12 siswa menyatakan tidak setuju.
45
45
Joni Susilowibowo dan Lika Yuliati, “Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
kepala bernomor struktur untuk mencapai ketuntasan belajar ”, Jurnal pendidikan ekonomi,
Universitas Negeri
Surabaya. Jurusan
Pendidikan Ekonomi,
dalam http:jurnal.pdii.lipi.go.idindex.phpSearch.html?act=tampilid=53687idc=32, Akses tanggal
12 Oktober 2010, Vol 1, no 3, h. 147-158.