Ta’ziyah Aktivitas Penyelenggaraan Jenazah

Orang yang mel akukan ta‟ziyah hendaknya tidak menambah beban keluarga yang berduka. Akan lebih baik lagi jika orang yang berta‟ziyah dapat meringankan beban keluarga yang tertimpa musibah, seperti membawakan kebutuhan keluarga atau makanan. Selain itu, terdapat beberapa etika atau adab bagi orang yang berta‟ziyah, di antaranya: a. Memberikan sedekah. b. Menunjukkan rasa prihatin dan duka cita serta menghibur keluarga yang ditinggalkan. c. Menyampaikan nasihat kepada keluarga yang ditinggalkan agar selalu dan terus bersabar, tawakal, tabah dan ikhlas atas kehendak Allah swt. d. Mendoakan jenazah dan memaafkan kesalahan selama hidup almarhum. e. Mendoakan keluarga jenazah. f. Tidak berlama-lama ketika berta‟ziyah kecuali keluarga almarhum meminta. Ta‟ziyah mengandung banyak hikmah yang dapat diambil di antaranya yaitu: a. Meringankan beban keluarga almarhum. b. Menyadarkan akan Kebesaran Allah. c. Memperkuat keimanan. d. Mempererat silaturrahmi. e. Sebagai bahan renungan.

4. Tahlil

Kata tahlil berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata hallala yang memiliki arti gembira; menjadi sangat; mensucikan; membaca kalimat tauhid, yaitu laa ilaha illa Allah. Sedangkan pengertian tahlil yang berlaku di masyarakat adalah rangkaian bacaan dzikir yang meliputi pembacaan kalimat tauhid, tasbih, shalawat, ayat- ayat al Qur‟an dan bacaan dzikir lainnya.

5. Ziarah Kubur

Kata ziarah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata ziyarah yang berarti mengunjungi. Ziarah juga dapat diartikan sebagai kunjungan yang dilakukan oleh orang muslim ke suatu tempat yang dianggap mempunyai nilai sejarah. Akan tetapi, pengertian ziarah dalam masyarakat sering dihubungkan dengan kegiatan mengunjungi pemakaman dengan mendoakan, mengingatkan diri sendiri, dan mengambil pelajaran terhadap kematian. Hukum ziarah kubur adalah sunnah. Rasulullah memerintahkan umatnya untuk melakukan ziarah kubur setelah sebelumnya melarang. Orang yang melakukan ziarah kubur sebaiknya memikirkan dan merenungkan bagaimana jika dirinya yang berada di dalam kubur. Siapkah menghadapi pertanggungjawaban di akhirat? Sehingga orang yang berziarah dapat memperoleh berbagai pelajaran dan kebaikan. Dalam melakukan ziarah kubur, diperlukan sopan santun untuk menghormati makam orang-orang mukmin. Berikut merupakan adab dalam melakukan ziarah kubur: a. Mengucapkan salam. b. Mendoakan orang yang meninggal. c. Tidak memuja-muja atau menganggap keramat suatu makam. d. Membersihkan makam. e. Tidak melakukan kemusyrikan. Setiap perbuatan baik pasti akan ada hikmahnya, begitu pula dengan ziarah kubur. Hikmah yang dapat diambil dalam ziarah kubur di antaranya adalah: a. Timbul kesadaran akan dekatnya kematian. b. Mendekatkan diri kepada Allah swt. c. Semakin melembutkan hati peziarah. d. Sebagai bahan introspeksi diri.

D. Review Studi Terdahulu

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan penelitian ini adalah penelitian yang berjudul Produk Arisan Ta‟awun pada BMT dan Aplikasinya dalam Upaya Membangun Kerjasama Ekonomi Umat; Studi Kasus BMT Artha Amanah Pamulang. Akan tetapi, penulis tidak menemukan penjelasan lebih detail lagi baik mengenai penulis, tahun terbit ataupun pembahasan dari penelitian tersebut. Sehingga penulis tidak dapat menjelaskan studi ini. Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis pada skripsi ini berjudul Rukun Kematian dalam Perspektif Asuransi Syariah. Penelitian ini menjelaskan tentang rukun kematian yang dipandang dari asuransi syariah, dari sisi manajemen, pengelolaan dana, mekanisme pembayaran dan klaimnya. Dengan