Ilustrasi Perhitungan Premi Asuransi Sosial

Beban pengusaha = Rp.229.600,-

C. Aktivitas Penyelenggaraan Jenazah

1. Jenazah

Kata jenazah berasal dari bahasa Arab, yaitu jinazah yang mempunyai arti mayat beserta keranda. Bentuk jamak dari jinazah adalah janaiz. Akan tetapi, sebagian besar fuqaha membacanya dengan janazah yang berarti mayat di atas meja panjang, keranda atau dipan. Islam merupakan agama yang universal. Di dalamnya mengandung beragam ajaran yang mencakup segala sendi kehidupan manusia, sejak manusia lahir hingga kematian dan kehidupan setelahnya. Kematian merupakan peringatan bagi manusia yang mau mengingatnya sekaligus pelajaran bagi orang-orang yang mau mengambilnya. Oleh karena itu, Islam menjelaskan beberapa etika menyangkut kematian. Dari seseorang menderita sakit sampai selesai proses pemakaman. Terdapat beberapa etika yang harus dilakukan seorang muslim yang hadir terhadap saudaranya yang sedang mengalami sakaratul maut yaitu sebagai berikut: a. Mengingatkan muhtadhar agar tetap berhusnudzan kepada Allah. b. Membaringkannya dengan sisi badan sebelah kanan dihadapkan ke arah kiblat. Jika memungkinkan, posisikan sebagaimana posisi jenazah di dalam kubur. Akan tetapi, jika tidak memungkinkan, dianjurkan membaringkan badannya dengan menelentangkan dan dadanya tetap mengarah ke arah kiblat. Karena dengan posisi tersebut, akan memudahkannya menghembuskan napas terakhir keluarnya ruh. 18 c. Talqin yaitu mengingatkan, mengajarkan dan menuntunnya membaca kalimat tauhid, yaitu Lailaaha illa Allah, dengan cara membisikkan kalimat tersebut ke arah telinganya. d. Disunnahkan terhadap yang hadir untuk membacakan ayat-ayat Al Qur‟an. Ayat yang biasa dibacakan adalah surat Yasin dengan mengeraskan suara atau surat Ar-Rad dengan mengecilkan suara. e. Disunnahkan untuk menurunkan berbagai macam gambar yang ada di ruangan tempatnya dibaringkan 19 . f. Jika kematiannya telah diyakini, maka orang yang hadir hendaknya menutup dan memejamkan kedua matanya. g. Menyelimuti jenazah agar tidak terbuka dan rupanya yang berubah tertutup dari pandangan. h. Segera melaksanakan pemakaman.

2. Penyelenggaraan Jenazah

Pokok pengurusan jenazah terdapat empat tahap, yaitu memandikan, mengkafani, menyalatkan dan menguburkan. Kecuali bagi jenazah yang mati syahid, cukup disalatkan dan dikuburkan. 18 Wahbah Zuhayli, Al-Fiqh al Islamy wa Adillatuh, jilid II, Damaskus: Dar al-Fikr, 1984, Cet. I 19 Achmad Mufid A. R, Risalah Kematian, Yogyakarta: Total Media, 2007