Sumber Dana Operasional Asuransi Syariah
a. Surplus Underwriting
Salah satu sumber biaya operasional perusahaan asuransi syariah adalah bagi hasil dari surplus underwriting yang dibagi secara proporsional
antara peserta dan perusahaan asuransi syariah dengan nisbah yang telah ditentukan pada awal perjanjian. Surplus underwriting diperoleh dari hasil
kumpulan dana peserta yang diinvestasikan yang telah dikurangi beban asuransi, kemudian dibagihasilkan antara perusahaan dan peserta. Bagian
yang digunakan sebagai sumber biaya operasional adalah sebelum menjadi profit perusahaan asuransi syariah terkait.
b. Premi InvestasiPremi Tabungan
Saat peserta membayar premi, kemudian dikumpulkan menjadi kumpulan dana peserta yang kemudian diinvestasikan. Profit dari investasi
yang kemudian dibagi hasil antara perusahaan asuransi dan peserta. Dari bagi hasil investasi inilah yang merupakan salah satu sumber biaya
operasional. c.
Dana Pemegang Saham Dana pemegang saham merupakan akumulasi laba ditambah modal
yang disetorkan oleh pemegang saham asuransi syariah. Penyetoran dana ini dilakukan pada awal berdirinya perusahaan asuransi syariah, setelah
perusahaan berjalan ataupun hasil dari investasi dana tersebut. d.
Premi Biaya Premi biaya adalah biaya yang dikenakan aktuaria pada saat membuat
produk. Premi biaya ini disebut juga dengan loading. Besar loading yang
dikenakan terhadap peserta pada asuransi syariah sekitar 20 - 30 dari premi tahun pertama dan atas sepengetahuan peserta. Ketetapan ini juga
telah disetujui oleh Dewan Pengawas Syariah DPS sepanjang dilakukan secara transparan dan disepakati sejak awal akad. Besar loading yang
ditetapkan merupakan kebijakan perusahaan asuransi syariah dengan mempertimbangkan aspek market dan keadilan. Biaya loading pada
asuransi syariah digunakan untuk komisi agen dan biaya penagihan incasso.