Perumusan Masalah Kerangka Konseptual Hipotesis Penelitian Penelitian Terdahulu

tersebut yaitu tingkat stres kerja para karyawan. Banyaknya masalah kebijakan dari perusahaan juga dapat menyebabkan stres dalam organisasi, seperti perubahan jadwal kerja yang tidak dikonfirmasikan terlebih dahulu dengan karyawan dan kondisi lingkungan di luar perusahaan seperti keluarga yang dapat menyebabkan kondisi stres karyawan menjadi tidak stabil. Stres kerja dapat mengakibatkan dampak negatif bagi perusahaan dan juga individu jika tingkat sres sudah berada pada tingkat tinggi atau stres ringan yang berkepanjangan akanmembuat menurunnya kinerja karyawan. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih jauh tentang “Analisis Pengaruh Stres Pekerjaan terhadap Perilaku Produktif Karyawan pada PT Infomedia Call Center 116 PT Telkomsel Medan”.

B. Perumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : “Apakah sumber-sumber stres yang terdiri atas : konflik kerja, beban kerja, waktu kerja, sikap pimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku produktif karyawan pada perusahaan PT Infomedia Call Center 116 PT Telkomsel Medan?”.

C. Kerangka Konseptual

Menurut Hasibuan 2008 : 204 bahwa stress kerja karyawan dapat disebabkan oleh konflik kerja, beban kerja, waktu kerja dan sikap pimpinan. Produktifitas kerja karyawan yang stres pada umumnya akan menurun karena mereka Universitas Sumatera Utara mengalami ketegangan pikiran dan berperilaku aneh, pemarah dan suka menyendiri. Untuk dapat menjawab permasalahan dan guna mencapai tujuan penelitian serta agar memudahkan pemahaman, maka dibuat suatu kerangka konseptual yang tergambar dalam bagan berikut : Sumber : Hasibuan 2008 : 204 Diolah Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian

D. Hipotesis Penelitian

Dari uraian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :”Sumber-sumber stres yang terdiri atas: konflik kerja, beban kerja, waktu kerja, sikap pimpinan mempunyai pengaruh signifikan terhadap perilaku produktif karyawan pada perusahaan PT Infomedia Call Center 116 PT Telkomsel Medan”.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah sumber- sumber stres yang terdiri atas: konflik kerja, beban kerja, waktu kerja, sikap pimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku produktif karyawan pada perusahaan PT Infomedia Call Center PT Telkomsel. Sebab-sebab stres kerja : 1. Konflik Kerja X 1 2. Beban KerjaX 2 3. Waktu KerjaX 3 4. Sikap PimpinanX 4 Perilaku Produktif Karyawan Y Universitas Sumatera Utara

2. Manfaat penelitian

a. Bagi Perusahaan Sebagai salah satu masukan bagi pimpinan perusahaan dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada tenaga kerjanya yang berhubungan dengan stres pekerjaan sehingga dapat mengantisipasinya agar kinerja perusahaan dapat meningkat. b. Bagi Pihak Lain Sebagai bahan referensi bagi penelitian lebih lanjut dan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang MSDM. c. Bagi Penulis Sebagai pengembangan wawasan dan meningkatkan ilmu pengetahuan khususnya mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia yang telah diperoleh di bangku kuliah.

F. Metodologi Penelitian 1. Batasan Operasional

a. Variabel bebas independent yaitu seberapa besar pengaruh stres kerja X yang terdiri dari variabel konflik kerja X 1 , beban kerja X 2 , waktu kerja X 3 dan sikap pimpinan X 4 terhadap produktivitas kerja karyawan. b. Variabel terikat dependent yaitu perilaku produktifvitas kerja karyawan Y pada PT Infomedia CC 116 PT Telkomsel Medan. Universitas Sumatera Utara

2. Definisi Operasional Variabel

Defenisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukurvsuatu variabel. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu variabel bebas independent dan variabel terikat dependent. Defenisi operasional untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

a. Sumber-sumber Stres Mengacu pada perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini maka stress kerja adalah tekanan yang dapat berasal dari individu yang berada di sekitar lingkungan kerja kita baik dalam maupun dari luar organisasi. Variabel–variabel dianalisis diidentifikasi selanjutnya didefinisikan secara operasional sebagai berikut: 1 Stres Kerja X stress kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang Hasibuan, 2008 : 204. Pemahaman mengenai stres kerja dapat dilakukan dengan mengetahui lebih dahulu sumber potensial penyebab stres. Adapun sumber stres kerja tersebut adalah : a. Konflik Kerja X 1 Konflik kerja adalah ketidaksetujuan antara dua atau lebih anggota atau kelompok dalam organisasi yang timbul karena mereka harus menggunakan sumber daya secara bersama-sama atau menjalankan kegiatan bersama-sama, atau karena mereka mempunyai status, tujuan, nilai-nilai dan persepsi yang berbeda. Konflik kerja juga merupakan Universitas Sumatera Utara kondisi yang dipersepsikan ada diantara pihak-pihak yang merasakan adanya ketidaksesuaian tujuan dan peluang untuk mencampuri usaha pencapaian tujuan pihak lain. b. Beban KerjaX 2 Beban kerja adalah keadaan dimana karyawan dihadapkan pada sejumlah pekerjaan yang harus dikerjakan dan tidak mempunyai cukup waktu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut karena standart pekerjaan yang terlalu tinggi. c. Waktu Kerja X 3 Pekerja dituntut untuk segera menyelesaikan tugas pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam melakukan pekerjaannya karyawan merasa dikejar oleh waktu untuk mencapai target. d. Sikap Pimpinan X 4 Dalam setiap organisasi kedudukan pimpinan sangat penting, seorang pemimpin melalui pengaruhnya dapat memberikan dampak yang sangat berarti terhadap aktivitas kerja karyawan. Dalam pekerjaan yang bersifat stressful, para karyawan bekerjalebih baik jika pemimpin mengambil tanggung jawab lebih besar dalam memberikan pengaruhnya. 2 Perilaku Produktif Karyawan Y Perilaku produktif yaitu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. a. Kejujuran karyawan yaitu sikap jujur yang ditunjukkan karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Universitas Sumatera Utara b. Inisiatif yaitu kemampuan karyawan untuk mengambil ide dan melakukan tindakan terhadap masalah pekerjaan yang muncul. c. Kerja sama yaitu sejauh mana karyawan mampu bekerja sama dengan rekan kerjanya dalam bekerja. d. Tanggung jawab yaitu sejauh mana karyawan dapat melaksanakan tanggung jawab yang diberikan perusahaan. e. Pemanfaatan waktu yaitu sejauh mana karyawan dapat memanfaatkan waktu untuk setiap hal yang dikerjakannya. Tabel 1.2 DEFENISI OPERASIONAL VARIABEL Variabel Defenisi Indikator Skala Pengukuran Stres Kerja X 1. Konflik Kerja X 1 : ketidaksetujuan antara dua atau lebih anggota atau kelompok dalam organisasi. 2. Beban KerjaX 2 : pekerjaan yang harus dikerjakan dan tidak mempunyai cukup waktu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut karena standar pekerjaan yang terlalu a. Sumber daya terbatas b. Perbedaan status, nilai-nilai, persepsi, tujuan. a.Banyaknya pekerjaan. b. Target kerja Skala Likert Skala Likert Universitas Sumatera Utara tinggi. 3. Waktu Kerja X 3 : menyelesaikan tugas pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentuk 4. Sikap Pimpinan X 4 : kedudukan pimpinan sangat penting, seorang pemimpin melalui pengaruhnya dapat memberikan dampak yang sangat berarti terhadap aktivitas kerja karyawan a. Jumlah jam kerja b. Waktu istirahat a. Sikap pimpinan Skala Likert Skala Likert Perilaku Produktif Karyawan Y Sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. a. Kejujuran karyawan b. Inisiatif c. Kerja sama d. Tanggung Jawab e.Pemanfaatan waktu Skala Likert Sumber: Hasibuan, 2008 : 204 data diolah Universitas Sumatera Utara

3. Skala Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini, untuk mengukur variabel–variabel bebas stress pekerjaan, digunakan skala Likert. Yang digunakan secara luas yang mengharuskan responden untuk menunjukkan derajat setuju dan tidak setuju kepada setiap pernyataan yang berkaitan dengan objek yang dinilai. Bentuk asal dari skala likert memiliki lima katagori Ginting, 2008 : 121. Data yang diperoleh diolah menggunakan skala Likert dengan lima point yaitu : 1. Jawaban sangat tidak setuju : skornya 1 2. Jawaban tidak setuju : skornya 2 3. Jawaban ragu-ragu : skornya 3 4. Jawaban setuju : skornya 4 5. Jawaban sangat setuju : skornya 5

4. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2009 sampai dengan Januari 2010. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Infomedia Call Center 116 PT. Telkomsel Medan yang beralamat di Gedung Bank Sumut Lantai 6, Jl. Imam Bonjol Medan. Ada beberapa pertimbangan yang mendasar dalam memilih perusahaan ini sebagai tempat penelitian, yaitu : a. Adanya kesediaan dari pimpinan Perusahaan dalam memberikan data dan informasi yang dibutuhkan pada penelitian ini. b. Adanya kesediaan para karyawan untuk dijadikan subyek dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

5. Populasi dan Sampel a. Populasi

Menurut Sugiyono 2008 : 115 populasi wilayah generalisasi yang terdiri dari obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada dasarnya adalah himpunan semua hal yang ingin diketahui, dan biasanya disebut sebagai universum, populasi biasanya berupa lembaga, individu, kelompok dan konsep. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan perusahaan pada Call Center 116 PT. Telkomsel Medan yang berjumlah 500 orang.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristikyang dimiliki oleh populasi tersebut. Sugiyono,2008 : 115 Prosedur penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode random sampling, dimana seluruh populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung dengan rumus Slovin dalam Ginting, 2008 : 132 n = 2 1 Ne N + sehingga diperoleh n = 2 1 , 500 1 500 + n = 83,333 atau 83 sampel. Keterangan : n = ukuran sampel e = standart eror 10 N = ukuran populasi Universitas Sumatera Utara Total sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 83 orang karyawan yang disebut juga sebagai Caroline Officer. Menghindari kesalahan estimasi atau kesalahan sampling sampling error yaitu selisih antara nilai perkiraan dengan nilai sesungguhnya, maka peneliti menggunakan standar error sampling atau sampling error sebesar 10 dari keseluruhan jumlah populasi. Hal tersebut berarti bahwa sampel penelitian yang dipilih sudah mewakili representative sampling dari seluruh jumlah populasi penelitian Sekaran, 2006 : 187. Jumlah sample sebanyak 83 orang tersebut kemudian disusun dengan teknik sampel secara random atau dasar strata yang proporsional proportionate stratified random sampling, yaitu teknik yang digunakan bila populasi mempunyai anggotaunsur tidak homogen dan berstrata secara proporsional Sugiyono, 2008 : 118. Kriteria sampel ditentukan dengan strata sebagai berikut : 1. Lama bekerja minimal ≥ 1 tahun 2. Pendidikan minimal adalah D3

6. Teknik Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuestioner yang akan diberikan kepada seluruh sample karyawan perusahaan dengan memuat sejumlah pertanyaan tertulis dari variabel stres pekerjaan, dan perilaku produktif karyawan. Pertanyaan ini digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Data yang dikumpulkan dalam angket ini adalah seluruh data yang diperlukan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara

7. Jenis dan Sumber Data

a. Data Primer yaitu data yang diperoleh dari responden yang berpedoman pada kuesioner penelitian. b. Data Sekunder yaitu data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Penelitian mendapatkan data sekunder dari buku-buku, literratur yang ada di perusahaan da tulisan-tulisan lain yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian a. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur dimana digunakan untuk mengukur alat ukur tersebut valid atau tidak valid dengan menggunakan kuesioner. Pengujian validitas instrumen dilakukan diluar dari jumlah sample, dalam hal ini diambil sebanyak 30 karyawan, yang akan dilakukan pada Call Center 147 PT Telkom Medan. Hal ini dilakukan karena jumlah populasi dan sampel penelitian memungkinkan peneliti untuk melakukan uji validitas kepada karyawan di PT Infomedia Call Center 116 Telkomsel Medan, dan untuk mengetahui bahwa stres kerja yang dialami karyawan menyebabkan karyawan dapat tidak produktif bekerja sehingga dapat menurunkan performa kerja perusahaan. Pengaruh stres kerja X terhadap perilaku produktifitas kerja karyawan Y dapat dibuktikan dengan pernyataan yang diberikan karyawan dalam kuesioner Sekaran, 2006 : 195. Pengujian validitas instrumen dialkukan dengan menggunakan SPSS 15.0 for windows, dengan kriteria sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Hika r hitung r tabel , maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. 2. Jika r hitung r tabel , maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

b. Uji Realibilitas

Realibilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian. Uji reabilitas digunakan untuk melihat konsistensi dalam mengukur gejala yang sama. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dapat ditentukan realibilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika r aplha positif atau r tabel , maka pernyataan tersebut reliabel. 2. Jika r alpha negatif atau r tabel , maka pernyataan tersebut tidak reliabel.

9. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuestioner selanjutnya diolah dan dianalisis dengan cara sebagai berikut :

a. Metode Analisa Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang nyata mengenai keadaan perusahaan melalui pengumpulan, penyusunan dan penganalisaan data untuk menjelaskan kondisi perusahaan

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel stres pekerjaan dengan iklim kerja terhadap perilaku produktif karyawan PT Infomedia Call Center 116 Telkomsel. Dengan memberikan formulasi sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Universitas Sumatera Utara Dimana : Y = Perilaku produktif a = konstanta b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi berganda X 1 = konflik kerja X 2 = beban kerja X 3 = waktu kerja X 4 = sikap pimpinan e = standar error Dalam analisis regresi ada 3 jenis kriteria ketepatan, yaitu:

1. Uji Simultan Uji F

Metode ini digunakan untuk mengetahui atau menguji tingkat keberartian antara variabel bebas independent terhadap variabel terikat dependent secara bersama-sama. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : a. Memformulasikan hipotesis H o = 0. artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan antara stres pekerjaan terhadap perilaku produktif karyawan H a = 0. artinya, terdapat pengaruh yang signifikan antara stres pekerjaan terhadap perilaku produktif karyawan b. Menentukan tingkat keberartian atau derajat keyakinan sebesar Xderajat kebebasan sebesar k-1 dan n-k. c. Menarik kesimpulan Jika H o diterima berarti terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak antara stres pekerjaan terhadap perilaku produktif karyawan. Sedangkan Universitas Sumatera Utara H o ditolak, berarti terdapat hubungan yang signifikan secara serentak antara stres pekerjaan terhadap perilaku produktif karyawan.

2. Uji Partial Uji t

Model ini digunakan untuk menguji dan mengetahui tingkat keberartian atau derajat keyakinan antar variabel yang diteliti secara parsial, dengan prosedur sebagai berikut : a. Memformulasikan hipotesis H o = 0, artinya bahwa variabel-variabel independent tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku produktif karyawan H a ≠ 0, artinya bahwa variabel-variabel independent mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku produktif karyawan b. Menentukan tingkat keberartian atau derajat keyakinan sebesar Xderajat kebebasan sebesar k-1 dan n-k. c. Menarik kesimpulan Jika H o diterima berarti terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sebaliknya jika H o ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Seluruh perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer pada program SPSS. Universitas Sumatera Utara

3. Koefisien Determinan R

2 Pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variable terikat. Jika R 2 semakin besar mendekati satu maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel stress kerja besar terhadap prestasi kerja karyawan.

c. Uji Asumsi Klasik 1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali 2005:110 menyatakan bahwa uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada 2 cara mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak menurut Ghozali 2005:110, yaitu: a Analisis Grafik Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distibusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat model probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal dan plot data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Universitas Sumatera Utara b Analisis Statistik Uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kuortosis dan nilai Z-skewness. Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non parametik Kolmogorv-Smirnov 1 sample KS.

2 Uji Multikolinieritas

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut Ghozali, 2005:91 : a Nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independennya banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. b Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari multikolinieritas. Multikolinieritas dapat disebabkan karena adanya efek atau kombinasi dua atau lebih variabel independen. c Multikolinieritas dapat juga dilihat dari: nilai tolerance dan lawannya serta Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini meunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independenmenjadi variabel dependen dan di regres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabelindependen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jika nilai tolerance Universitas Sumatera Utara yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1Tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10.

3 Uji Heteroskedastisitas

Suatu model dikatakan terdapat gejala heteroskedastisitas adalah jika koefisien parameter beta persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik. Sebaliknya, jika parameter beta tidak signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa data model empiris yang diestimasi tidak terdapat heteroskedastisitas Erlina, 2007:108. Ada beberapa cara yang dapat dipakai untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini menggunakan grafik Scatterplot dengan dasar analisis: a Jika pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratas maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angkan 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi menguji apakah modell regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi autokorelasi, maka dinamakan problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutuan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Universitas Sumatera Utara BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Simamora 2009 dengan judul: “Pengaruh Stres Kerja Terhadap Intensi Turnover Karyawan pada PT. Perkasa Mostindo Utama Binjai Deli Serdang” diketahui bahwa tingkat stress kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi turnover karyawan yang artinya bahwa tingkat stres kerja yang dialami oleh karyawan pada PT Perkasa Mostindo Utama Binjai Deli Serdang mempengaruhi tingkat turnover karyawan yang terjadi dalam perusahaan, dimana tingkat turnover pada perusahaan tersebut sangat tinggi dipengaruhi oleh stres kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Azandi 2007 dengan judul: “Pengaruh stres pekerjaan terhadap perilaku produktiv karyawan pada Perusahaan CV. Aneka Fiberglass Meninting Lombok Barat “ diketahui bahwa stres kerja berpengaruh signifikan terhadap perilaku produktif. Hal tersebut menunjukkan bahwa para karyawan tidak dapat berbuat maksimal dalam melaksanakan tugas, oleh karena adanya tingkat stres kerja yang tinggi atau masalah yang timbul, baik dari mereka sendiri maupun dari keluarga di rumah. Penelitian dengan judul : “Pengaruh Stres Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT Pabrik Es Pematang Siantar” Tampubolon, 2009, dengan hasil penelitian bahwa stres kerja secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja karyawan pada PT Pabrik Es Pematang Siantar. Ini berarti prestasi kerja karyawan sangat dipengaruhi oleh stres kerja yang dialami oleh karyawan. Universitas Sumatera Utara

B. Landasan Teori 1. Pengertian Stres Kerja