37
ini.
70
Maksudnya untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner dilihat jika pertanyaan dalam kuesioner tersebut mampu mengungkapkan suatu yang
akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Setelah itu tentukan hipotesisi H
: skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan
total skor konstruk. Setelah menentukan hipotesis H dan Ha, kemudian uji
dengan membandingkan r
hitung
tabel corrected item-total correlation dengan r
tabel
tabel Product Moment dengan signifikan 0.05 untuk degree of freedom df = n-2. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila r
hitung
r
tabel
.
71
2. Uji Reliabilitas
Instrumen dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten meskipun diuji berkali-kali. Jika hasil dari cronbach alpha 0.60 maka data tersebut
mempunyai keandalan yang tinggi.
72
70
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, BP UNDIP, Semarang, 2005, h. 45
71
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, BP UNDIP, Semarang, 2005, h. 45
72
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, BP UNDIP, Semarang, 2005, h. 41-42
38
3. Uji t Parsial
Uji t dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Hasil uji
ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel Coefficients. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel
independen secara individual terhadap variabel dependen, maka digunakan tingkat signifikansi 0.05, jika nilai probability t lebih besar dari 0.05 maka
ada pengaruh dari variabel independen terhadap dependen koefisien regresi tidak signifikan, sedangkan jika nilai probability t lebih kecil dari 0.05 maka
ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen koefisien regresi signifikan.
73
4. Uji F Simultan
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen secara simultan bersama-sama terhadap variabel dependen.
Hasil uji F pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA. Untuk mengetahui hubungan variabel independen secara bersama-sama
simultan terhadap variabel dependen, maka digunakan tingkat signifikansi sebesar 0.05, jika nilai probability F lebih besar dari 0.05 maka model regresi
tidak dapat digunakan untuk mempresiksi variabel dependen atau dengan kata
73
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. PT. Elex Media Kompurindo, Jakarta, 2002, h. 168
39
lain variabel independen secara bersama berpengaruh terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika nilai probability F lebih kecil dari 0.05 maka
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau dengan kata lain variabel independen secara bersama tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
74
5. Analisis Regresi Linear Berganda