Ibadah Kurban dalam Prespektif Fiqh

14 tertentu, ia juga diartikan sebagai binatang an’am yang disembelih pada hari nahr yang bertujuan bertaqoarub kepada Allah, 23 penyembelihan pada hari Id dan 3 hari sesudahnya dalam rangka mensyiarkan Idul Adha. 24 1 Jenis hewan kurban a. Macam-macam hewan kurban Para ulama sependapat bahwa ibadah kurban tidak sah kecuali menggunakan binatang an’am, yaitu: unta, sapi kerbau, kambing atau domba dan semua hewan yang termasuk jenisnya. Dengan demikian tidak sah berkurban dengan menggunakan binatang selain an’am. 25 Berdasarkan firman Allah SWT: ☺ Artinya :“Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan kurban, supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah dianugerahkan kepada mereka…”. QS. 22AL-Hajj: 34 23 Wahbah Az.zuhaili, Al fiqhul islamy wa Adillatuhu Beirut:Dar el-fikr, 1989, cet. Ke-3, h. 594 24 T.A, Lathief Rosydiy, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw, Medan:Firma Rimbow, 1996, cet. Ke-3, h.14 25 Wahhab az-Zuhaily, Al fiqhul islamy wa Adillatuhu Beirut:Dar el-fikr, 1989, cet. Ke-3, h. 9 15 Hewan-hewan tersebut haruslah jinak atau peliharaan, hewan liar seperti kambing hutan atau banteng yang hidup di dalam hutan, tidak boleh dijadikan kurban. 26 Dari segi qiyas, Imam Syafi’i mengemukakan alasan bahwa berkurban itu pengertiannya adalah beribadah dengan hewan, oleh karenanya hewan kurban yang paling utama adalah yang disembelih untuk sembelihan dalam haji, dalam menguatkan pendapatnya ia mengemukakan keumuman makna hadis Nabi: أ ةﺮ ﺮه ﱠنأ لﻮ ر ﷲا ﻰﱠ ﷲا ﱠ و لﺎ : ﻏا مﻮ ﺔ ا ﻏ ،ﺔ ﺎ ا ﱠ حار ﻓ ﺔ ﺎﱠ ا ﻰ وﻷا ﺎ ﱠﺄﻜﻓ بﱠﺮ ،ﺔ ﺪ و حار ﻓ ﺔ ﺎﱠ ا ﺔ ﺎﱠ ا ﱠﺄﻜﻓ ﺎ بﱠﺮ ،ةﺮ و حار ﻓ ﺔ ﺎﱠ ا ﺔ ﺎﱠ ا ﺎ ﱠﺄﻜﻓ بﱠﺮ ﺎ آ نﺮ أ اور ﻚ ﺎ 27 Artinya: “ Diriwayatkan dari Abi Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW. Bersabda: “Barang siapa mandi pada hari jum’at mandi junub kemudian ia pergi shalat shalat jum’at pada saat pertama maka seolah-olah ia berkurban seekor unta, dan barang siapa berjalan pada saat kedua, maka seola-olah ia berkurban seekor sapi. Dan barang siapa berjalan pada saat ketiga, maka seolah-olah ia berkurban seekor kambing bertanduk”. HR. Malik 26 A. Fuad Said, Qurban dan Akikah menurut Ajaran Agama Islam, Jakarta: Pustaka Zaman, 1994, h.9 27 Al-Imam Halaludin Abdurrahman As-Suyutiy, Al-Muwatha Al-Imam Malik bin Anas, Beirut: Dar el-Ghair, 1993 cet. Ke-2, h.91 16 Maka seharusnyalah bahwa ketentuan ini diartikan kepada seluruh perbuatan ibadah dengan hewan. 28 b. Sifat-sifat hewan kurban Ulama telah sependapat bahwasanya tidak dipakai untuk berkurban hewan-hewan pincang yang nyata-nyata pincangnya, hewan sakit yang nyata-nyatanya sakitnya, dan hewan kurus lagi tidak bersih. Sebagaimanaa diterangkan dalam hadits Nabi SAW : ﱠﺪ ﺎ ﺔ نﺎ ﺪ ﱠﺮ ا لﺎ : ﺪ ﻓ ﺮ و ز لﺎ : ﺮ ءا زﺎ ب ﱠﺪ ﺎ آ ﺮ أو ﻬ ﻰ ر ﻮ ل ﷲا ﱠ ﻰ ﷲا و ﱠ ا ﻷ ﺎ ﻓ لﺎ : لﺎ ر ﻮ ل ﷲا ﱠ ﻰ ﷲا و ﱠ ه ﻜ ﺬا ﺪ و ﺪ ي أ ﺮ ﺪ ، أ ر ﻻ ﺰ ئ ﻓ ﻷا ﺎ : ا ﻮ ر ءا ا ﻮ ر ه ﺎ، وا ﺮ ﺔ ا ﺮ ﻬﺎ ، وا ﺮ ءﺎ ا ﻇ ﻬﺎ ، وا ﻜ ﺮ ة ﱠا ﻻ اور ا ﺎ 29 Artinya : “Telah bercerita pada kami syu’bah Aku mendengar Sulaiman Abdurrahman berkata: Aku mendengar Ubai bin Firuz berkata : Aku berkata kepada Barraa bin Azib bercerita kepadaku sebagaimana dibenci atau dilarang padanya Rasulullah SAW., dari pada sembelihan berkata : berkata “Rasulullah SAW”., dengan tangannya seperti ini dan tanganku lebih pendek dari tangannya “Ada empat perkara yang tidak boleh ditemukan pada hewan sembelihan, yang juling dan nyata julingnya, yang sakit dan nyata sakitnya, yang pincang dan nyata pincangnya, dan yang tua yang tidak ada sumsumnya lagi”. H.R. Ibnu Majah. 28 Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, Beirut: Dar el-Fikr,tt, jilid 1, h.315 29 Abu Abdillah Muhammad bin Yazid Al-Qozwani, Sunan Ibnu Maja, Beirut: Dat el- Fikr,tt, jilid 2, h.1050 17 Hewan yang dikebiri sah dijadikan kurban. 30 Hewan kebiri khasi ialah hewan yang dipotong kedua pelirnya. Hewan mencukupi sebagai hewan kurban, karena kekurangannya merupakan sebab bertambahnya daging dan enaknya. c. Umur hewan kurban Fuqoha telah sependapat bahwa kambing muda al-jadza’ itu tidak mencukupi sebagai hewan kurban melainkan yang mencukupi adalah kambing yang sudah tanggal kedua gigi surinya yang lebih tua lagi. 31 Ketentuan batasan umur hewan kurban berdasarkan hadits Nabi SAW: ﺮ ﺎ لﺎ : لﺎ لﻮ ر ﷲا ﻰﱠ ﷲا ﱠ و : ﻻ اﻮ ﺬ ﱠﻻإ ﺔﱠ ﱠﻻإ نأ ﺮ ﻜ اﻮ ﺬ ﻓ ﺔ ﺬ نﺄﱠ ا اور 32 Artinya : “Diriwayatkan dari Jabir : berkata Rasulullah SAW . janganlah kamu menyembelih untuk kurban melainkan yang musinah telah berganti gigi kecuali jika sukar didapati, maka bolehlah jadzah yang berumur satu tahun lebih dari biri-biri”. HR. Muslim Menurut penelitian, batas umur demikian itu menunjukan hewan yang bersangkutan telah dewasa. Dilanjutkan umur unta lima tahun, 30 Moch.Zuhri, et.al., Fiqh Empat Mazhab, Semarang: as-Syifa, 1993, h.706 31 Ibnu Rusyd, , Bidayatul Mujtahid, Beirut: Dar el-Fikr,tt, jilid 1 h.251 32 Al-Imam Abi Husen Muslim Ibnu Hizaz Al-Qusairy An-Naisaburi, Shaheh Muslim, Beirut: Dar Hizam, 1995, h. 1236 18 melebihi umur kambing atau lembu, karena nilai daging unta dibawah dari nilai gizi daging lembu dan kambing. 33 d. Bilangan hewan kurban Para ulama sependapat bahwa seekor kambing atau domba hanya mencukupi satu orang saja dan seekor unta atau sapi mencukupi untuk tujuh orang. 34 Ketentuan bilangan hewan kurban berdasarkan hadits Nabi SAW: ﺎ ﺮ لﺎ : ﺮ ﺎ ﺎ ﺪ ﱠﺔ ﱠ ا ﱠ ﷲا ﻰ و ﱠ ا ﺪ ﺔ ﺔ ، وا ﺮ ة ﺔ ر و ﺎ ا ا 35 Artinya : “Diriwayatkan dari Jabir, berkata, pada tahun perjanjian Hudaibiyah kami menyembelih kurban bersama Nabi SAW. unta untuk tujuh orang dan sapi untuk tujuh orang”. HR. Ibnu Majah Dalam hadits diatas diperbolehkan kurban dengan cara bergabung kongsi, jika hewan itu berupa unta atau sapi. Dan sah hukumnya bergabung dalam kurban. 36 2 Waktu Penyembelihan Kurban 33 A.Fuad Said, Qurban dan Akikah menurut Ajaran Agama Islam, Jakarta: Pustaka Zaman, 1994, h.11 34 Wahbah Az-zuhaily Al fiqhul islamy wa Adillatuhu Beirut:Dar el-fikr, 1989,, h. 594 , Bidayatul Mujtahid Abu Abdillah Muhammad bin Yazid Al-Qozwani, Sunan Ibnu Maja, Beirut: Dat el-Fikr,tt, jilid 2, h.1050 35 Abu Abdillah Muhammad bin Yazid Al-Qozwani, h.1047 Sunan Ibnu Maja, Beirut: Dat el-Fikr,tt, jilid 2, h.1047 36 Moch.Zuhri, et.al.., h.71 Abu Abdillah Muhammad bin Yazid Al-Qozwani, Sunan Ibnu Maja, Beirut: Dat el-Fikr,tt, jilid 2, h.1050 19 Seperti halnya ibadah lain, Islam menentukan batasan waktu dalam berkurban. Pembatasan waktu tersebut bertujuan agar umat Islam mau menghargai waktu menjadi syarat. Tidak boleh menyembelih hewan kurban setelah matahari terbit pada hari raya kurban, penyembelihan hendaknya dilakukan setelah shalat Idul Adha dan tiga hari sesudahnya hari-hari tasyriq . 37 3 Tujuan Berkurban Dalam ajaran agama Islam tujuan berkurban adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. 38 Dan pernyataan syukur manusia kepada-Nya atas segala karunia-Nya. Dengan berkurban kita akan semakin dekat dengan Allah SWT, yang merupakan inti hakekat dari semua jenis ibadah yaitu ATTAQARRABU ILALLAHI TA’ALA mendekatkan diri kepada Allah SWT. 39 yang pembangkit niat itu adalah ketaqwaan, dan dilakukan sesuai dengan perintah agama. 40 37 Abdul Mutaal Al-Jabari, Al-Adhiyyah: Ahkamuha wa Falsafatuha at-Tarbiyyah, diterjemahkan oleh Ainul Haris, Cara berkurban, Jakarta: Gema Insani Press, 1996, h. 59 38 T.A., Lathief Rosyidi, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw, Medan:Firma Rimbow, 1996, h.12 39 T.A. Lathief Rosyidi, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw, Medan:Firma Rimbow, 1996, h.13 40 E.Abdurrahman, Hukum Kurban Aqiqah dan Sembelih, Bandung: Sinar Baru, 1996, h. 7 20 4 Sejarah Kurban Syariat berkurban yang merupakan salah satu dari syair agama Allah agama Islam mempunyai sejarah yang panjang sejak zaman nabi Adam AS sebab itu syariat berkurban digolongkan sebagai salah satu ibadah klasik sejarah yang tidak perlu diragukan lagi kebenarannya terdapat di dalam kitab suci Al-Qur’an. 41 Kurban di zaman nabi Ibrahim As. Diungkapkan dalam firman Allah SWT: ⌧ ☺ ⌧ Artinya : “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku seorang anak yang termasuk orang-orang saleh, maka kami beri kabar gembira dengan anak yang sangat sabar. Maka tatkala anak itu sampai kepada umur sanggup berusaha bersama Ibrahim. Ibrahim berkata:“Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pekirkanlah apa pendapatmu”. Ia menjawab : “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah kamu mendapatiku 41 T.A. Latief Rosyidiy, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw, Medan:Firma Rimbow, 1996, h.1 21 termasuk orang-orang yang sabar”. Q.S 37Ash-Shaffaat: 100- 102 Nabi Ibrahim adalah seorang rasul yang tergolong ulul azmi yang diberi gelar Khaliullah kawan karib Allah SWT yang terkenal sangat cintanya kepada Allah dan Allah juga mencintainya. Tetapi setelah ia mendapatkan seorang anak, maka cinta Ibrahim kepada anaknya juga luar biasa. Sebab itu ia dicoba dengan sebuah perintah Allah melalui mimpi, agar Ibrahim bersedia mengurbankan anaknya yang paling dicintainya itu untuk membuktikan bahwa cintanya kepada Allah melebihi cintanya kepada anaknya dan manusia seluruhnya. 42 Risalah kurban dalam Islam sebagai ajaran yang penuh makna. Nabi Ibrahim yang hendak mengkurbankan anaknya, kemudian oleh Allah SWT diganti dengan hewan berkaki empat, pada hakikatnya merupakan sindiran pada waktu itu, agar pelaksanaan kurban tidak membawa derita pada manusia. 43 Jelaslah bahwa umat Islam berdiri paling depan dalam hal melarang dan mencegah pengurbanan manusia. 44 Para ulama sependapat bahwa kurban itu diperintahkan kepada: mereka yang beragama Islam, merdeka, aqil baligh, bermukim dan mampu. Para ulama mempunyai batasan yang berbeda tentang mampu berkurban. 42 T.A. Latief Rosyidiy, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw, Medan:Firma Rimbow, 1996, h.7 43 Ahmad Ma’ruf Asrori, et.al., op.cit., h. 74 44 A.Faud Said, Qurban dan Akikah menurut Ajaran Agama Islam, Jakarta: Pustaka Zaman, 1994, h. 78 22

B. Promosi

1. Pengertian Promosi

Promosi adalah Semua kegitan yang dilakukan oleh sutu perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada sasaran pasarnya. 45 Dalam dunia perbankan, promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Hal ini dikarenakan kegiatan promosi sama pentingnya dengan kegiatan pemasaran, baik produk, harga dan lokasi. Dalam kegiatan ini, setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. 46

2. Tujuan Promosi

Adapun tujuan kegiatan promosi adalah sebagai berikut: 47 a. Menginformasikan informing mengenai keberadaan suatu produk. b. Membujuk pelanggan sasaran untuk persuading untuk mendorong pembeli belanja saat itu juga. 45 Phill Kholter, Manajmen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, Jakarta: Prehalinda, 1997, h. 83 46 Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT.Rakindo Cet. 2, 2001. 47 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Yogyakarta, Cet.3, 1998. h. 221 23 c. Mengingatkan reminding para pelanggan pada manfaat yang telah diperoleh setelah menggunakan produk tersebut dan tertarik untuk membelinya kembali. Maka dari pendapat di atas secara singkat promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan, memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin dan kemudian membeli dan selalu ingat akan produk tersebut.

C. Bauran Promosi