13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kurban dalam Fiqh
Kurban dalam bahasa Arab artinya dekat, sedangkan menurut etimologi kurban berasal dari kata “Qorob” yang berarti mendekati.
19
Maksudnya ialah sesuatu yang dapat mendekatkannya kepada Allah ta’ala,
20
Ibadah kurban artinya menyembelih hewan sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT. Ibadah kurban disebut juga ‘udhiyyah” dengan huruf “yak” bertasydid artinya hewan ternak yang disembelih sebagai kurban. Kurban
adalah bentuk ibadah kaum penyembelihan hewan kurban yang dilakukan pada Hari Raya Haji selepas shalat I’dil adha dan hari-hari tasyriq yaitu
tanggal 11,12, dan 13 Zulhijjah karena beribadah kepada Allah SWT.
21
“Qurban” yang lazim disebut kurban menurut pengertian bahasa umum berarti dekat atau mendekatkan diri.
22
Dalam pengertian terminologi fiqh, kurban adalah penyembelihan hewan tertentu dengan niat mendekatkan diri kepada Allah pada masa-masa
tertentu, ia juga diartikan sebagai binatang an’am yang disembelih pada hari
19
Louis ma’luf, Al-munjid, Beirut: Dar el-mayreq, 1986 h.617
20
At-tahir Ahmad Az-zawi, Al kamus al-Muthy Riyadh:Das Alimul kutub 1994, h.579
21
Al-imam Taqayyuddin Abu Bakar binMuhammad Al-Husein, kifayatul akhyar, diterjemahkan: Syarifuddin Anwar dan Misbah Mustafa, kelengkapan orang shalat Surabaya :Bina
iman, TT. J.2, h.490
22
M. Abdul Mujieb.et ;’al, kamus istilah fiqh, Jakarta : pustaka firdaus, 1994, h.490
14
nahr yang bertujuan bertaqoarub kepada Allah,
23
penyembelihan pada hari Id dan 3 hari sesudahnya dalam rangka mensyiarkan Idul Adha.
24
1 Jenis hewan kurban
a. Macam-macam hewan kurban
Para ulama sependapat bahwa ibadah kurban tidak sah kecuali menggunakan binatang an’am, yaitu: unta, sapi kerbau, kambing atau
domba dan semua hewan yang termasuk jenisnya. Dengan demikian tidak sah berkurban dengan menggunakan binatang selain an’am.
25
Berdasarkan firman Allah SWT:
☺
Artinya :“Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan kurban, supaya mereka menyebut nama Allah terhadap
binatang ternak yang telah dianugerahkan kepada mereka…”.
QS. 22AL-Hajj: 34
23
Wahbah Az.zuhaili, Al fiqhul islamy wa Adillatuhu Beirut:Dar el-fikr, 1989, cet. Ke-3, h. 594
24
T.A, Lathief Rosydiy, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw, Medan:Firma Rimbow, 1996, cet. Ke-3, h.14
25
Wahhab az-Zuhaily, Al fiqhul islamy wa Adillatuhu Beirut:Dar el-fikr, 1989, cet. Ke-3, h. 9
15
Hewan-hewan tersebut haruslah jinak atau peliharaan, hewan liar seperti kambing hutan atau banteng yang hidup di dalam hutan, tidak
boleh dijadikan kurban.
26
Dari segi qiyas, Imam Syafi’i mengemukakan alasan bahwa berkurban itu pengertiannya adalah beribadah dengan hewan, oleh
karenanya hewan kurban yang paling utama adalah yang disembelih untuk sembelihan dalam haji, dalam menguatkan pendapatnya ia
mengemukakan keumuman makna hadis Nabi:
أ ةﺮ ﺮه
ﱠنأ لﻮ ر
ﷲا ﻰﱠ
ﷲا ﱠ و
لﺎ :
ﻏا مﻮ
ﺔ ا
ﻏ ،ﺔ ﺎ ا
ﱠ حار
ﻓ ﺔ ﺎﱠ ا
ﻰ وﻷا ﺎ ﱠﺄﻜﻓ
بﱠﺮ ،ﺔ ﺪ
و حار
ﻓ ﺔ ﺎﱠ ا
ﺔ ﺎﱠ ا ﺎ ﱠﺄﻜﻓ
بﱠﺮ ،ةﺮ
و حار
ﻓ ﺔ ﺎﱠ ا
ﺔ ﺎﱠ ا ﺎ ﱠﺄﻜﻓ
بﱠﺮ ﺎ آ
نﺮ أ اور
ﻚ ﺎ
27
Artinya: “ Diriwayatkan dari Abi Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW. Bersabda: “Barang siapa mandi pada hari jum’at mandi
junub kemudian ia pergi shalat shalat jum’at pada saat pertama maka seolah-olah ia berkurban seekor unta, dan
barang siapa berjalan pada saat kedua, maka seola-olah ia berkurban seekor sapi. Dan barang siapa berjalan pada saat
ketiga, maka seolah-olah ia berkurban seekor kambing bertanduk”.
HR. Malik
26
A. Fuad Said, Qurban dan Akikah menurut Ajaran Agama Islam, Jakarta: Pustaka Zaman, 1994, h.9
27
Al-Imam Halaludin Abdurrahman As-Suyutiy, Al-Muwatha Al-Imam Malik bin Anas, Beirut: Dar el-Ghair, 1993 cet. Ke-2, h.91
16
Maka seharusnyalah bahwa ketentuan ini diartikan kepada seluruh perbuatan ibadah dengan hewan.
28
b. Sifat-sifat hewan kurban
Ulama telah sependapat bahwasanya tidak dipakai untuk berkurban hewan-hewan pincang yang nyata-nyata pincangnya, hewan sakit yang
nyata-nyatanya sakitnya, dan hewan kurus lagi tidak bersih. Sebagaimanaa diterangkan dalam hadits Nabi SAW :
ﱠﺪ ﺎ
ﺔ نﺎ
ﺪ ﱠﺮ ا
لﺎ :
ﺪ ﻓ
ﺮ و
ز لﺎ
: ﺮ
ءا زﺎ
ب ﱠﺪ
ﺎ آ
ﺮ أو
ﻬ ﻰ
ر ﻮ
ل ﷲا
ﱠ ﻰ
ﷲا و
ﱠ ا
ﻷ ﺎ
ﻓ لﺎ
: لﺎ
ر ﻮ
ل ﷲا
ﱠ ﻰ
ﷲا و
ﱠ ه
ﻜ ﺬا
ﺪ و
ﺪ ي
أ ﺮ
ﺪ ،
أ ر
ﻻ ﺰ
ئ ﻓ
ﻷا ﺎ
: ا
ﻮ ر
ءا ا
ﻮ ر
ه ﺎ،
وا ﺮ
ﺔ ا
ﺮ ﻬﺎ
، وا
ﺮ ءﺎ
ا ﻇ
ﻬﺎ ،
وا ﻜ
ﺮ ة
ﱠا ﻻ
اور ا
ﺎ
29
Artinya : “Telah bercerita pada kami syu’bah Aku mendengar Sulaiman Abdurrahman berkata: Aku mendengar Ubai bin Firuz
berkata : Aku berkata kepada Barraa bin Azib bercerita kepadaku sebagaimana dibenci atau dilarang padanya
Rasulullah SAW., dari pada sembelihan berkata : berkata “Rasulullah SAW”., dengan tangannya seperti ini dan
tanganku lebih pendek dari tangannya “Ada empat perkara yang tidak boleh ditemukan pada hewan sembelihan, yang
juling dan nyata julingnya, yang sakit dan nyata sakitnya, yang pincang dan nyata pincangnya, dan yang tua yang tidak
ada sumsumnya lagi”.
H.R. Ibnu Majah.
28
Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, Beirut: Dar el-Fikr,tt, jilid 1, h.315
29
Abu Abdillah Muhammad bin Yazid Al-Qozwani, Sunan Ibnu Maja, Beirut: Dat el- Fikr,tt, jilid 2, h.1050
17
Hewan yang dikebiri sah dijadikan kurban.
30
Hewan kebiri khasi ialah hewan yang dipotong kedua pelirnya. Hewan mencukupi sebagai
hewan kurban, karena kekurangannya merupakan sebab bertambahnya daging dan enaknya.
c. Umur hewan kurban
Fuqoha telah sependapat bahwa kambing muda al-jadza’ itu tidak mencukupi sebagai hewan kurban melainkan yang mencukupi adalah
kambing yang sudah tanggal kedua gigi surinya yang lebih tua lagi.
31
Ketentuan batasan umur hewan kurban berdasarkan hadits Nabi SAW:
ﺮ ﺎ لﺎ
: لﺎ
لﻮ ر ﷲا
ﻰﱠ ﷲا
ﱠ و :
ﻻ اﻮ ﺬ
ﱠﻻإ ﺔﱠ
ﱠﻻإ نأ
ﺮ ﻜ
اﻮ ﺬ ﻓ ﺔ ﺬ
نﺄﱠ ا اور
32
Artinya : “Diriwayatkan dari Jabir : berkata Rasulullah SAW . janganlah kamu menyembelih untuk kurban melainkan yang
musinah telah berganti gigi kecuali jika sukar didapati, maka bolehlah jadzah yang berumur satu tahun lebih dari
biri-biri”.
HR. Muslim Menurut penelitian, batas umur demikian itu menunjukan hewan
yang bersangkutan telah dewasa. Dilanjutkan umur unta lima tahun, melebihi umur kambing atau lembu, karena nilai daging unta dibawah
dari nilai gizi daging lembu dan kambing.
33
30
Moch.Zuhri, et.al., Fiqh Empat Mazhab, Semarang: as-Syifa, 1993, h.706
31
Ibnu Rusyd, , Bidayatul Mujtahid, Beirut: Dar el-Fikr,tt, jilid 1 h.251
32
Al-Imam Abi Husen Muslim Ibnu Hizaz Al-Qusairy An-Naisaburi, Shaheh Muslim, Beirut: Dar Hizam, 1995, h. 1236
33
A.Fuad Said, Qurban dan Akikah menurut Ajaran Agama Islam, Jakarta: Pustaka Zaman, 1994, h.11
18
d. Bilangan hewan kurban
Para ulama sependapat bahwa seekor kambing atau domba hanya mencukupi satu orang saja dan seekor unta atau sapi mencukupi untuk
tujuh orang.
34
Ketentuan bilangan hewan kurban berdasarkan hadits Nabi SAW:
ﺎ ﺮ
لﺎ :
ﺮ ﺎ
ﺎ ﺪ
ﱠﺔ ﱠ ا
ﱠ ﷲا ﻰ
و ﱠ
ا ﺪ
ﺔ ﺔ
، وا
ﺮ ة
ﺔ ر
و ﺎ ا ا
35
Artinya : “Diriwayatkan dari Jabir, berkata, pada tahun perjanjian Hudaibiyah kami menyembelih kurban bersama Nabi SAW.
unta untuk tujuh orang dan sapi untuk tujuh orang”. HR. Ibnu
Majah Dalam hadits diatas diperbolehkan kurban dengan cara bergabung
kongsi, jika hewan itu berupa unta atau sapi. Dan sah hukumnya bergabung dalam kurban.
36
2 Waktu Penyembelihan Kurban
Seperti halnya ibadah lain, Islam menentukan batasan waktu dalam berkurban. Pembatasan waktu tersebut bertujuan agar umat Islam mau
menghargai waktu menjadi syarat. Tidak boleh menyembelih hewan kurban setelah matahari terbit pada hari raya kurban, penyembelihan hendaknya
34
Wahbah Az-zuhaily Al fiqhul islamy wa Adillatuhu Beirut:Dar el-fikr, 1989,, h. 594 , Bidayatul Mujtahid Abu Abdillah Muhammad bin Yazid Al-Qozwani, Sunan Ibnu
Maja, Beirut: Dat el-Fikr,tt, jilid 2, h.1050
35
Abu Abdillah Muhammad bin Yazid Al-Qozwani, h.1047 Sunan Ibnu Maja, Beirut: Dat el-Fikr,tt, jilid 2, h.1047
36
Moch.Zuhri, et.al.., h.71 Abu Abdillah Muhammad bin Yazid Al-Qozwani, Sunan Ibnu Maja, Beirut: Dat el-Fikr,tt, jilid 2, h.1050
19
dilakukan setelah shalat Idul Adha dan tiga hari sesudahnya hari-hari tasyriq
.
37
3 Tujuan Berkurban
Dalam ajaran agama Islam tujuan berkurban adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
38
Dan pernyataan syukur manusia kepada-Nya atas segala karunia-Nya. Dengan berkurban kita akan semakin dekat dengan Allah SWT, yang
merupakan inti hakekat dari semua jenis ibadah yaitu
ATTAQARRABU ILALLAHI TA’ALA
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
39
yang pembangkit niat itu adalah ketaqwaan, dan dilakukan sesuai dengan
perintah agama.
40
4 Sejarah Kurban
Syariat berkurban yang merupakan salah satu dari syair agama Allah agama Islam mempunyai sejarah yang panjang sejak zaman nabi Adam
AS sebab itu syariat berkurban digolongkan sebagai salah satu ibadah klasik sejarah yang tidak perlu diragukan lagi kebenarannya terdapat di
dalam kitab suci Al-Qur’an.
41
37
Abdul Mutaal Al-Jabari, Al-Adhiyyah: Ahkamuha wa Falsafatuha at-Tarbiyyah, diterjemahkan oleh Ainul Haris, Cara berkurban, Jakarta: Gema Insani Press, 1996, h. 59
38
T.A., Lathief Rosyidi, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw, Medan:Firma Rimbow, 1996, h.12
39
T.A. Lathief Rosyidi, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw, Medan:Firma Rimbow, 1996, h.13
40
E.Abdurrahman, Hukum Kurban Aqiqah dan Sembelih, Bandung: Sinar Baru, 1996, h. 7
41
T.A. Latief Rosyidiy, Qurban dan Aqiqah Menurut Sunnah Rasulullah saw, Medan:Firma Rimbow, 1996, h.1
20
Kurban di zaman nabi Ibrahim As. Diungkapkan dalam firman Allah SWT:
⌧
☺
⌧
Artinya : “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku seorang anak yang termasuk orang-orang saleh, maka kami beri kabar gembira
dengan anak yang sangat sabar. Maka tatkala anak itu sampai kepada umur sanggup berusaha bersama Ibrahim. Ibrahim
berkata:“Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pekirkanlah apa
pendapatmu”. Ia menjawab : “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah kamu mendapatiku
termasuk orang-orang yang sabar”.
Q.S 37Ash-Shaffaat: 100- 102
Nabi Ibrahim adalah seorang rasul yang tergolong ulul azmi yang diberi gelar Khaliullah kawan karib Allah SWT yang terkenal sangat
cintanya kepada Allah dan Allah juga mencintainya. Tetapi setelah ia mendapatkan seorang anak, maka cinta Ibrahim kepada anaknya juga luar
biasa. Sebab itu ia dicoba dengan sebuah perintah Allah melalui mimpi, agar Ibrahim bersedia mengurbankan anaknya yang paling dicintainya itu
21
untuk membuktikan bahwa cintanya kepada Allah melebihi cintanya kepada anaknya dan manusia seluruhnya.
42
Risalah kurban dalam Islam sebagai ajaran yang penuh makna. Nabi Ibrahim yang hendak mengkurbankan anaknya, kemudian oleh Allah SWT
diganti dengan hewan berkaki empat, pada hakikatnya merupakan sindiran pada waktu itu, agar pelaksanaan kurban tidak membawa derita pada
manusia.
43
Jelaslah bahwa umat Islam berdiri paling depan dalam hal melarang dan mencegah pengurbanan manusia.
44
Para ulama sependapat bahwa kurban itu diperintahkan kepada: mereka yang beragama Islam, merdeka, aqil baligh, bermukim dan mampu.
Para ulama mempunyai batasan yang berbeda tentang mampu berkurban.
B. Promosi